JAKARTA – Ahli strategi JPMorgan Chase & Co mengungkapkan, ada risiko yang lebih menantang pada ETF Bitcoin AS, salah satunya dikarenakan volume trading yang makin rendah.
Hal itu terlihat dari pergerakan di pasar baru-baru ini.
Risiko yang dimaksud berdasarkan pada metrik yang dikenal sebagai rasio Hui-Heubel.
Menurutnya, metrik tersebut telah memburuk sejak bulan Maret lalu.
“Untuk semua ETP,” kata JPMorgan Chase & Co.
Terlihat dari Volume Trading
Hal ini kata JPMorgan Chase & Co, menunjukkan kemerosotan likuiditas ETF spot-Bitcoin secara keseluruhan selama enam bulan terakhir.
Kemerosotan likuiditas tersebut tergambar dari volume perdagangan harian gabungan sebesar US$2 miliar dari puncaknya lebih dari US$10 miliar.
Dari data tersebut menggambarkan kinerja ETF Bitcoin masih lebih baik dibandingkan instrumen kripto paling berharga BTC.
Diketahui, data pada Agustus Bitcoin mengalami penurunan 10%.
Dengan demikian, dana yang diperdagangkan di bursa tradisional mencapai US$1,6 miliar dalam 24 jam terakhir.
Meskipun, sejumlah produk ETF mayoritas tampak melemah.
Bitcoin Sempat Terlempar
Terkini, data perdagangan Bitcoin masih berada di kisaran US$59.159.
Sebelumnya, Minggu 1 September 2024, Bitcoin sempat terlempar ke level US$58.261 sebelum akhirnya sedikit berubah.
Pelemahan masih terlihat jelas pada bitcoin yang mencatat pelemahan sebesar 0,2%.
Bitcoin terlihat belum mampu bangkit untuk menembus hingga jalur US$60.000 efek likuiditas yang turun.
Dengan demikian, masih ada sejumlah besar trader yang tampaknya masih memiliki kekhawatiran untuk menjual stok mata uang kripto yang dimilikinya.
Bitcoin tampak masih memiliki peluang besar untuk melanjutkan trend Sideways.
Prediksi tersebut mengacu pada gambaran pada capain Bitcoin sebelumnya yang berada di level sangat menarik di angka US$59.000 sebagai level support terkuat Bitcoin.
Selanjutnya, tren rebound berikutnya yakni Ethereum ETH yang juga mengalami kenaikan sebesar 3,71%.
Sebelumnya dalam sepekan terakhir tampak drop 2,78%, dan hanya mampu mempertahankan posisinya di harga US$2.555,61.
Tapi, jika meninjau Dogecoin DOGE milik Elon Musk tampaknya keberuntungan masih berpihak padanya.
Pasalnya, Doge masih mampu bertahan di angka 2,18% dalam 24 jam.
Berdasarkan pantauan, Doge dalam waktu sepekan tampak mulai mengalami perbaikan arah dengan tersisa merah 2,88% dengan harga US$0,1013.
Sebelumnya, Dogecoin DOGE sempat mengalami pelemahan signifikan dalam 24 jam.
Bahkan, sempat ambles di angka 3,25% dan melemah sebanyak 2,58% dalam sepekan menuju harga US$0,1012.