JAKARTA, 16 Desember 2024 – Harga emas dunia mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, meskipun secara keseluruhan masih mencatatkan penguatan dalam sepekan. Berdasarkan data Refinitiv, dalam dua hari terakhir, harga emas (XAU) ditutup di level USD 2.648,39 per troy ounce. Penurunan harian mencapai 1,25%, melanjutkan pelemahan 1,35% yang terjadi sehari sebelumnya.
Koreksi harga emas ini membuat kenaikan mingguan yang sebelumnya lebih dari 2% berkurang menjadi hanya 0,59%. Meski begitu, harga emas berhasil mempertahankan tren positif dalam sepekan, mengakhiri dua minggu sebelumnya yang ditutup di zona merah.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas
Penurunan harga emas dalam dua hari terakhir dipengaruhi oleh reaksi pasar terhadap data ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada November, US Bureau of Labor Statistics melaporkan inflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 0,4% secara bulanan (month-to-month/mtm), tertinggi dalam lima bulan terakhir sejak Juni.
Selain itu, Indeks Harga Produsen (PPI), yang mencerminkan harga grosir, juga mencatat kenaikan sebesar 0,4% pada bulan yang sama. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom yang disurvei Dow Jones, yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,2%.
Akibat data tersebut, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun (US Treasury) meningkat ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Hal ini menunjukkan peningkatan minat pelaku pasar untuk menyimpan dana dalam bentuk tunai.
Kenaikan juga terlihat pada indeks dolar AS, yang telah menguat selama lima hari berturut-turut dan mendekati level 107. Situasi ini menurunkan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Prospek Kebijakan Federal Reserve
Optimisme terhadap peluang penurunan suku bunga acuan oleh The Fed mulai meredup meskipun masih cukup tinggi. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25–4,5% pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) 18 Desember 2024 tercatat sebesar 95,3%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan posisi 12 Desember yang mencapai 97,5%.