JAKARTA, duniafintech.com – Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, melakukan riset terhadap sejumlah aplikasi perpesanan yang kerap digunakan untuk menyebar tautan atau link berbahaya, seperti penipuan phishing untuk mengelabui korban, paling banyak di aplikasi WhatsApp.
Dari beberapa platform yang diteliti, tautan penipuan dan berbahaya paling banyak tersebut dikirim melalui pesan WhatsApp tersebut.
Persentasenya sekitar 86 persen, jauh lebih tinggi dibanding Telegram di urutan kedua dengan persentase 5,6 persen, Viber 4,7 persen dan Hangouts kurang dari 1 persen.
Baca juga: Serangan Phising, NFT Bored Ape Yacht Club Senilai Rp 43 Miliar Digasak Hacker
Secara global, Kaspersky mencatat ada 91.242 tautan phising yang beredar di seluruh aplikasi chatting selama Desember 2020 hingga Mei 2021.
Mengutip Kompas.com, Kamis (6/9/2022), Kaspersky menilai bahwa banyaknya tautan penipuan yang beredar di WhatsApp dibanding platform lain dikarenakan WhatsApp memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Menurut situs Backlinko, WhatsApp memiliki dua miliar pengguna di seluruh dunia dan menjadi aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan. Lebih dari 100 miliar pesan dikirim via WhatsApp setiap harinya.
Kembali ke laporan Kaspersky, tautan berbahaya di WhatsApp paling banyak ditemukan di Rusia dengan persentase 42 persen, diikuti Brazil 17 persen, dan India 7 persen.
Porsi yang hampir mirip juga ditemukan untuk Telegram. Tautan berbahaya yang dikirim via Telegram paling banyak ditemukan di Rusia dengan persentase 56 persen, disusul India 6 persen, dan Turki 4 persen.
Tingginya persentase di Rusia, kemungkinan disebabkan popularitas Telegram yang semakin naik di sana. Sementara itu, Viber dan Hangouts memiliki persentase yang sangat kecil dibanding platform lain.
Untuk Viber, tautan berbahaya paling banyak ditemukan di Rusia dengan persentase 89 persen, Ukraina 5 persen, dan Belarus 2 persen.
Sedangkan Hangouts, tautan berbahaya paling banyak ditemukan di Amerika Serikat dengan persentase 39 persen dan Perancis 39 persen.
Viral, Uang Miliaran Rupiah Raib setelah Klik Link di WhatsApp
Sebelumnya, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan kasus terbaru dimana ada warga yang kehilangan uang miliaran rupiah gara-gara penipuan klik link di WhatsApp.
Uang miliaran rupiah milik sebuah keluarga raib dalam sekejap, hal itu terjadi setelah salah satu anggota keluarga tersebut mengeklik sebuah tautan atau link yang dikirimkan lewat pesan singkat di aplikasi WhatsApp. Adapun saat ini, dua orang sedang melapor ke polisi terkait kejadian yang menimpa mereka.
“Uang 1M 114 juta Lenyap setelah mendapat pesan berupa link dan mengikuti petunjuk dari link tersebut. Uang yang berhasil diselamatkan atau tersisa hanya 14 juta,” demikian akun Instagram @undercover menulis soal kejadian itu, dikutip dari Suara.com, Kamis (9/6).
Sebagai informasi, kejadian ini terjadi di Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
Baca juga: Viral Uang Nasabah BCA Raib Kena Skimming, Pakar Siber: Aneh, Ada Hal yang Ditutupi Pihak Bank
Di video itu, tampak seorang bapak yang mempunyai tabungan menyatakan bahwa uang mulai hilang sejak dirinya menerima pesan di WhatsApp. Di pesan WhatsApp itu, ia dikirimi sebuah link. Ketika link itu diklik, uangnya di dalam ATM perlahan raib.
“Pesannya ke mana?” tanya seorang di balik video.
“Ya di pesan WA (WhatsApp),” tuturnya.
Setelah diklik, transaksi terpotong setiap bulan dan tampak ada potongan sebesar Rp150 ribu. Pada awalnya, ia bingung akan hal itu sebab dirinya tidak pernah menarik uang.
“Tetap waspada dan hati-hati jangan pernah ikuti link yang tidak jelas, jika mendapat pesan yang bersangkutan dengan rekening/tabungan alangkah baiknya konfirmasi ke pihak bank yang bersangkutan,” sambung akun Instagram @undercover.id.
Tak ayal, video itu langsung menarik perhatian warganet untuk berkomentar.
“Mungkin dia kena phising,” tulis seorang warganet.
“Itu namanya phising. Hati-hati saudara saudara,” imbuh akun lainnya.
“Yang sabar ya mba bapaknya, yang penting papahnya sehat dijaga jangan karena ini nanti drop sakit,” komentar seorang warganet.
Tips agar aman
Ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi apakah tautan yang disematkan dalam sebuah pesan, berbahaya atau tidak.
- Waspada dan cermat, cari kesalahan ejaan atau kejanggalan lain di tautan. Meskipun alamat tautan seolah-olah asli, namun, kemungkinan ada ejaan yang diplesetkan, seperti mengganti huruf dengan angka dan semacamnya.
- Jangan membagikan chat berisi tautan mencurigakan ke kontak lain. Menurut Kaspersky, para penipu memanfaatkan skema “pesan berantai” agar si penerima lebih merasa yakin jika menerima pesan dari kontak yang dikenal.
- Banyak penipu yang memanfaatkan aplikasi chat seperti WhatsApp untuk berkomunikasi dengan target yang mereka temukan di sumber terpercaya, seperti platform marketplace dan layanan pemesanan akomodasi.
- Munculkan rasa curiga, sekalipun tautan dikirim oleh teman dan kerabat dekat. Sebab ada kemungkinan, akun mereka dibajak.
- Tidak ada salahnya untuk menggunakan teknologi tambahan untuk mencegah pengguna terjebak di tautan phishing.
Baca juga: Sedang Marak, Penjahat Dunia Maya Incar Aset Metaverse Milik Investor
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada