DuniaFintech.com – Apple jadi perusahaan publik paling bernilai di dunia dengan laporan pendapatan pendapatan perusahaan yang kuat. Harga saham Apple Inc melonjak lebih dari 10% ke rekor tertinggi pada Jumat (31/7/2020). Lonjakan harga saham tersebut sontak membuatnya menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia, menggeser Saudi Aramco.
Sebelumnya, perusahaan raksasa teknologi ini melaporkan pendapatan yang meningkat sebesar 11% di kuartal II yang berakhir pada Juni 2020. Saham Apple di tutup pada level US$425,04 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai US$1,82 triliun.
Apple jadi perusahaan publik paling bernilai di dunia menjadi lonjakan harga saham harian ini yang terbesar bagi Apple sejak 13 Maret 2020 lalu. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini berhasil menambahkan US$172 miliar kapitalisasi pasar, yang mana lebih besar dari seluruh nilai pasar saham Oracle Corp.
Sementara, Saudi Aramco yang telah menjadi perusahaan publik paling bernilai sejak go public tahun lalu. Perusahaan minyak tersebut memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$1.760 triliun.
Setelah Apple melakukan buyback saham senilai US$16 miliar pada kuartal yang berakhir Juni 2020, Apple memiliki 4.275.634.000 saham yang beredar, menurut data per 17 Juli 2020. Harga saham Apple telah melonjak sekitar 45% sejak awal tahun ini.
Baca Juga:
- Apple Hapus Puluhan Ribu Aplikasi Cina Dari App Store, Kok Bisa?
- Petinggi Microsoft Kecam Apple App Store ke Parlemen AS
- Metode Pembayaran di App Store dan Layanan Apple Lainnya Sekarang Bisa Pakai DANA
Selain Apple jadi perusahaan publik paling bernilai di dunia , perusahaan ini juga mengumumkan rencana stock split dengan rasio 4:1 dengan perdagangan yang dimulai pada 31 Agustus nanti. Hal Ini tentu akan menjadi pemecahan saham pertama Apple sejak 2014.
Lebih dari 20 analis menaikkan target harga mereka untuk saham Apple setelah laporan terbaru yang dikeluarkan perusahaan. Namun, target harga analis median baru untuk saham Apple sebesar US$409,63 per saham, lebih rendah US$15 dari harga penutupan di akhir Juli lalu.
“Terlepas dari COVID-19 headwinds, Apple menumbuhkan pendapatan di setiap segmen dan geografi, mengalahkan pendapatan konsensus sebesar 14% ketika keterlibatan ekosistem meningkat,” tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan penelitian Jumat.
Selain Apple, perusahaan teknologi lainnya mendapatkan keuntungan karena Covid-19. Amazon dan Google mencatatkan pendapatan positif di tahun ini. Amazon bisa menggandakan laba selama pandemi. Facebook juga bisa meningkatkan jumlah pengguna harian dari 12% yoy menjadi 1,79 miliar.
Databoks berikut menunjukkan sekilas kinerja Apple di industri teknologi, dimana produk tablet besutannya merajai pasar tablet global pada 2019, mengalahkan sejumlah merk ternama seperti Samsung, Huawei, Amazon, dan Lenovo.
(DuniaFintech/Drean M.I)