Site icon Dunia Fintech

Xiaomi Kini BerInvestasi Pada Smart Home

xiaomi kini

duniafintech.com – Xiaomi kini mulai serius menggarap pasar di luar smartphone. Vendor ponsel  ternama asal China tersebut menggelontorkan investasi besar untuk pengembangan smart home.

Xiaomi memang lebih dikenal sebagai vendor ponsel, mengingat bisnisnya bermula dari situ. Belakangan Xiaomi mulai merambah sektor home appliances sebagai bagian implementasi “Internet of Things”.

Baca juga : Pencapaian Gemilang Home Credit Indonesia

Meski belum semasif bisnis ponsel, pertumbuhan bisnis home appliances Xiaomi cukup baik. Menurut Mobile World Live, Xiaomi telah menghubungkan 132 juta perangkat pintar (di luar ponsel dan laptop) pada September 2018.

Dalam sebuah diskusi yang membahas mengenai resolusi serta rencana Xiaomi mendatang, Lei Jun yang merupakan CEO Xiaomi mengatakan bahwa Xiaomi kini akan menginvestasikan sekitar 1,48 miliar dollar AS (sekitar Rp 20 triliun) untuk “AIoT”.

AIoT sendiri merupakan gabungan dari istilah Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Tidak hanya itu, Xiaomi kini juga bekerja sama dengan TCL sebagai mitra untuk melebarkan sayap demi membentuk ekosistem smart home.

Lewat sebuah surat kepada karyawannya, Lei Jun menyinggung soal perkembangan perangkat pintar dan penggantian peralatan rumah tangga standar dengan yang terhubung internet.

“Akan ada jaringan AIoT yang menyusup setiap detik dan mengumpulkan pengguna yang besar, trafik dan data,” kata Jun, Senin (14/1/2019).

Selain AIoT, Xiaomi diketahui akan terus berinvestasi dalam bisnis ponsel pintar, termasuk merek Redmi yang baru saja memisahkan diri. Xiaomi juga ditengarai akan melayani segmen pasar yang lebih spesifik lewat brand Poco dan Black Shark.

Pada awal tahun ini, performa Xiaomi di pasar ponsel pintar terlihat cenderung menurun. Saham milik Xiaomi turun senilai 17 persen dan menyusutkan kapitalisasi pasar senilai 6,2 miliar dollar AS.

Kendati demikian, pasar ponsel pintar secara keseluruhan memang cenderung loyo pada awal 2019 ini. Hal ini dipicu oleh adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Hal tersebut berdampak cukup signifikan pada vendor smartphone yang berasal dari kedua negara itu.

Berdasarkan kabar yang beredar sebelumnya, Xiaomi pun kerap membeli 0,48 persen saham perusahaan elektronik Shenzhen, TCL, senilai 167 juta yuan (Rp 344 miliar). TCL merupakan produsen smartphone untuk merek BlackBerry dan Alcatel.

Dengan ini, Xiaomi dan TCL bisa saling membantu mengembangkan produk dan bisnis secara keseluruhan. Salah satu implementasinya adalah berbagi sumber daya masing-masing, mulai dari riset hingga rantai suplai.

 

-Dinda Luvita-

Exit mobile version