duniafintech.com – Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) memasang target di tahun 2020, yakni membawa program YCAB ke lima juta anak muda di sepuluh negara. Selain itu, yayasan ini menargetkan meraih investasi donasi sosial hingga US$50 juta. Tidak ada kata target yang terlalu tinggi untuk menjalankan program sosial kemanusiaan.
YCAB berdiri pada 13 Agustus 1999. Idenya bermula dari sosok Veronica Colondam yang prihatin terhadap banyaknya anak muda yang terlibat dalam perilaku berisiko serta jutaan anak muda putus sekolah. Didasari kata ‘cinta’, dimana ingin terus mencintai sebagian kecil dari anak-anak bangsa. Kata ‘cinta’ ini diwujudkan dengan memberikan harapan dan kesempatan kepada anak muda prasejahtera.
Yayasan ini berfokus di bidang pengembangan anak muda. Dengan menitikberatkan pada edukasi dan pengembangan kapasitas individu, program YCAB Foundation terdiri atas Healthy Lifestyle Promotion (HeLP), House of Learning and Development (HoLD), dan Hands-on Operation for Entrepreneurship/Economic (HOpE).
HeLP atau promosi gaya hidup sehat adalah pencegahan pertama dalam perilaku berisiko termasuk penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS melalui edukasi dan mengadopsi gaya hidup positif. Lalu, HoLD yang berarti rumah pengetahuan dan pembinaan adalah pendidikan terjangkau bagi pemuda yang kurang mampu dan putus sekolah, menyediakan pendidikan dasar, inklusi digital, dan kursus Bahasa Inggris. Sementara itu, HOpE yang berarti pembalajaran langsung wirausaha/ekonomi adalah program dengan dua bagian. Pertama adalah untuk membantu lulusan HoLD dalam mencari pekerjaan dan memulai bisnis mikro dengan memberikan pelatihan kewirausahaan serta modal usaha. Kedua adalah untuk membantu para ibu dari siswa yang menjalankan usaha kecil untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui kredit mikro dan modal mikro. Intinya, program-program yang ada berfokus pada pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan.
Yayasan ini juga telah merambah ke luar negeri dengan berdirinya YCAB International Inc di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada tahun 2007. Kemudian, di tahun 2013, proyek internasional telah berjalan di lima negara lainnya, yakni Afghanistan, Mongolia, Myanmar, Pakistan, dan Uganda.
Pengakuan publik pun didapat oleh yayaysan dengan menduduki peringkat ke-74 dari Top 100 LSM di dunia oleh Global Journal (Jenewa) pada tahun 2013. Dua tahun berselang, yayasan ini menempati peringkat ke-63 dari Top 500 LSM. YCAB juga merupakan sedikit organisasi nirlaba yang diapresiasi PBB-ECOSOC Special Consultative Status untuk menerima sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai jaminan kualitas dan telah berhasil menerapkan balance score card Kaplan untuk terus meningkatkan kualitas manajemen.
Sejak tahun 2009, sebanyak 100% dari donasi publik secara langsung dialokasikan untuk mendukung program-program yayasan. Hal ini dimungkinkan karena sejumlah unit bisnis , termasuk pihak-pihak yang memberikan layanan keuangan mikro yang berbasis keuntungan maupun tidak, telah membantu yayasan ini dengan membagi sumber daya dan layanannya.
Tak hanya itu, tapi juga menjalin kemitraan dengan sponsor korporat, penyumbang dana perseorangan maupun investor. Hibah dari berbagai perusahaan atau lembaga juga kerap diterima. Masyarakat luas juga bisa berpartisipasi dalam program-program tersebut dengan memberikan donasi, menjadi relawan, atau berbelanja untuk amal.
Source: ycabfoundation.org
Written by: Sebastian Atmodjo