26.5 C
Jakarta
Rabu, 12 Februari, 2025

Indonesia Hacker House 2025 Paparkan Perkembangan, Potensi Serta Tantangan Pengembangan Web3 di Indonesia

Indonesia Hacker House 2025 merupakan acara untuk para developer blockchain untuk mengembangkan potensi Web3 di Indonesia

Pengembangan teknologi blockchain terus berkembang. Tidak hanya soal Bitcoin dan kriptonya, pengembangan tentang Web3 juga masih memiliki potensi dan tantangan di Indonesia. 

Membahas hal ini, komunitas developer blockchain Indonesia BlockDevId bersama Manta Network dan Universitas Pembangunan Jaya Bintaro menyelenggarakan acara Indonesia Hacker House pada 9-18 Februari 2025. 

Indonesia Hacker House : Potensi Pengembangan Web3

Web3 adalah generasi ketiga dari teknologi web yang berfokus pada desentralisasi, keamanan, dan privasi pengguna. Teknologi ini bertujuan untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada pada Web 2.0, seperti kontrol sentralisasi dan kerentanan terhadap serangan siber.

Founder BlockDevId dan CTO INDODAX William Sutanto mengatakan, pentingnya pemberdayaan developer lokal agar implementasi Web3 bisa berjalan dengan baik di Indonesia. 

“Sebagai Founder BlockDevId, saya melihat Indonesia Hacker House ini sebagai wadah penting untuk mendorong adopsi dan pengembangan teknologi blockchain di Indonesia. Fokus utama kita adalah memberdayakan para developer lokal dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun solusi inovatif di atas blockchain,” katanya. 

William mengatakan, orang Indonesia selama ini semakin meminati Web3. Para developer-developer lokal juga memiliki talenta-talenta yang bisa menembus level internasional. 

“Minat terus tumbuh. Ada beberapa project Web3 dari Indonesia juga yang sudah berhasil memenangkan hackathon berskala global di luar negeri. Ini adalah indikasi yang jelas bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta muda yang siap untuk terjun ke dunia Web3,” jelasnya. 

William mengomentari bahwa Indonesia memiliki regulasi yang terus dibuat secara positif. OJK sebagai regulator yang mengawasi industri kripto juga sudah membuka program Regulatory Sandbox dimana project-project Web3 juga bisa bisa berpartisipasi di dalamnya. 

“Regulasi yang belum jelas memang dapat menjadi hambatan. Namun, saya percaya pemerintah semakin menyadari potensi besar dari industri ini. Terlihat dari keterlibatan pemerintah yang aktif memberikan edukasi kepada masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya program Regulatory Sandbox OJK untuk menaungi project web3 di Indonesia.”

Sementara itu, Shubham, Head of Ecosystem Manta Network mengatakan bahwa salah satu cara untuk menarik lebih banyak developer ke industri Web3 adalah dengan meningkatkan edukasi di tingkat universitas. Kemudian, juga menyediakan program onboarding bagi developer Web2 agar mereka bisa bertransisi ke Web3. 

“Selain itu, penyelenggaraan hackathon, workshop, serta mentorship dengan pelaku industri juga dapat membantu meningkatkan minat dan pemahaman para developer terhadap teknologi blockchain. Walaupun membutuhkan waktu, dengan dedikasi dan dukungan dari berbagai pihak, adopsi Web3 di kalangan developer dapat berkembang lebih luas,” katanya. 

Dr. Ida Nurhaida, S.T., M.T. Kepala Program Studi Informatika, Universitas Pembangunan Jaya mengungkapkan, Indonesia Hacker House bukan hanya sekadar acara. Tetapi sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk memberdayakan, menginspirasi, dan membentuk ekosistem developer Web3 yang solid di Indonesia. 

“Sebagai salah satu program unggulan yang melibatkan Prodi Informatika Universitas Pembangunan Jaya, acara ini mencerminkan komitmen kami dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan masa depan.”

Melalui kurikulum yang inovatif dengan kompetensi AI dan Cyber Security, kolaborasi dengan institusi dalam dan luar negeri, mitra industri ternama seperti BlockDevId dan Manta Network, serta fasilitas pembelajaran berbasis praktek, Prodi Informatika UPJ terus bertransformasi menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan teknologi di Indonesia.

“Kami percaya, teknologi blockchain dan Web3 adalah masa depan. Dengan menghadirkan Indonesia Hacker House, kami tidak hanya mendukung pengembangan talenta muda Indonesia tetapi juga memperkuat peran Prodi Informatika UPJ sebagai motor penggerak dalam menciptakan solusi digital yang berdampak positif bagi masyarakat,” katanya. 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU