Salah satu inovasi yang semakin populer adalah asuransi digital — produk asuransi yang bisa diakses, dibeli, dan diklaim secara online melalui aplikasi atau platform digital.
Meski menawarkan kemudahan dan kecepatan, tidak semua asuransi digital aman dan terpercaya. Banyak konsumen yang ragu: bagaimana memastikan produk yang dibeli bukan abal-abal? Bagaimana memastikan data pribadi tetap aman?
Di artikel ini, kita akan membahas tips praktis untuk memilih asuransi digital yang benar-benar bisa kamu andalkan.
1. Pastikan Terdaftar di OJK
Tips pertama dan paling penting: cek apakah perusahaan asuransi digital tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini penting karena OJK memastikan bahwa perusahaan asuransi mematuhi standar perlindungan konsumen, tata kelola, dan pengelolaan risiko.
Kamu bisa mengecek daftar perusahaan asuransi yang legal di situs resmi OJK atau melalui aplikasi resmi mereka. Jangan tergoda dengan produk murah atau promo besar-besaran dari perusahaan yang tidak jelas legalitasnya.
2. Teliti Reputasi Perusahaan
Sebelum membeli produk, cari tahu reputasi perusahaan penyedia asuransi digital tersebut.
- Baca review di media atau forum finansial.
- Cari tahu sudah berapa lama mereka beroperasi.
- Lihat siapa mitra dan partner mereka, termasuk bank atau perusahaan teknologi yang bekerja sama.
Perusahaan yang sudah mapan dan dikenal biasanya memiliki reputasi baik dan layanan yang lebih terjamin.
3. Perhatikan Fitur Aplikasi atau Platform
Asuransi digital mengandalkan aplikasi atau platform online. Pastikan aplikasi yang kamu gunakan:
✅ Mudah digunakan dan tidak membingungkan
✅ Memiliki fitur transparan, seperti simulasi premi, syarat dan ketentuan, serta cara klaim
✅ Menyediakan layanan pelanggan yang responsif (live chat, hotline, atau email)
Hindari aplikasi yang terlihat asal-asalan, sulit diakses, atau tidak jelas menampilkan informasi penting.
4. Baca Syarat dan Ketentuan dengan Teliti
Banyak orang membeli produk asuransi digital karena terdorong iklan atau promo, tanpa membaca detail polisnya. Padahal, setiap produk memiliki syarat pengecualian yang harus kamu pahami, misalnya:
- Apa saja yang ditanggung dan tidak ditanggung?
- Bagaimana proses klaim?
- Apakah ada masa tunggu atau batasan tertentu?
Jangan sampai kamu kecewa saat mengajukan klaim hanya karena kurang teliti membaca ketentuan awal.
5. Periksa Perlindungan Data Pribadi
Karena semua proses berlangsung digital, pastikan perusahaan asuransi digital punya kebijakan perlindungan data pribadi yang jelas. Cek apakah mereka menggunakan enkripsi data, apakah mereka mematuhi regulasi perlindungan data di Indonesia, dan bagaimana mereka menangani privasi pengguna.
Hindari perusahaan yang meminta data pribadi secara berlebihan atau tidak memiliki pernyataan privasi yang jelas.
6. Bandingkan Produk dan Harga
Jangan langsung memilih produk pertama yang kamu lihat. Gunakan platform perbandingan asuransi digital untuk melihat mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Perhatikan perbedaan:
- Premi per bulan/tahun
- Besaran manfaat atau pertanggungan
- Kemudahan klaim
Kadang produk dengan premi murah punya cakupan perlindungan yang sangat terbatas, jadi penting untuk menyesuaikan pilihan dengan kebutuhanmu, bukan hanya harganya.
7. Uji Layanan Pelanggan
Coba uji dulu layanan pelanggan mereka sebelum membeli. Misalnya, ajukan pertanyaan melalui live chat atau telepon. Perusahaan asuransi digital yang profesional biasanya punya tim layanan pelanggan yang responsif, informatif, dan siap membantu.
Kalau dari awal saja mereka sulit dihubungi, bisa jadi nanti kamu juga akan kesulitan saat mengajukan klaim.
Kesimpulan
Asuransi digital memang menawarkan kemudahan luar biasa, tapi kamu tetap harus berhati-hati dalam memilih. Pastikan legalitasnya jelas, reputasinya baik, aplikasinya aman, syaratnya transparan, dan layanannya responsif. Dengan pendekatan cerdas, kamu bisa mendapatkan perlindungan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus khawatir jatuh ke dalam perangkap produk abal-abal.