28.8 C
Jakarta
Sabtu, 5 Juli, 2025

BRIN dan IJBNet Gelar Business Matching, Dorong Startup Berbasis Riset Menembus Pasar Global

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Kemitraan Riset dan Inovasi (DKRI) bersama Indonesia Japan Business Network (IJBNet) menyelenggarakan kegiatan Business Matching dengan Space Tech Accelerator (STA), bertempat di Gedung BJ. Habibie, Jakarta, pada Jumat (4/7). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan peluang bisnis bagi Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR) atau startup.

Kegiatan ini diikuti oleh 11 startup terpilih dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal IJBNet, Salim Mustof, serta perwakilan dari Space Tech Accelerator (STA). Kegiatan ini menjadi ajang strategis mempertemukan startup berbasis riset dengan calon mitra dan investor, khususnya dari Jepang.

Direktur DKRI BRIN, Asep Riswoko, menjelaskan bahwa Business Matching ini merupakan bagian dari program pembinaan startup yang telah diseleksi melalui skema RIM Startup. Tujuannya adalah untuk memperluas jejaring dan membuka akses pasar, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

“Jadi tujuannya adalah mempertemukan mereka dengan market. Selain itu, BRIN juga memberikan pendampingan kepada startup melalui pemanfaatan inovasi dan riset dari para periset BRIN,” ujar Asep, dikutip dari website resmi brin.

Ia menambahkan, BRIN bersama IJBNet menghadirkan investor dari Jepang yang tergabung dalam venture corporation, terdiri atas Mitsubishi Electric, Global Brain, dan Space Tech Accelerator. Mereka secara aktif mencari startup dengan portofolio yang sesuai, khususnya yang bergerak di bidang teknologi satelit, sensor, rantai pasok (supply chain), serta platform digital dan teknologi informasi.

“Secara umum, sektor yang menjadi fokus adalah manufaktur, energi, dan pangan, dengan tiga aspek utama: pemanfaatan IT, teknologi satelit, dan supply chain,” lanjut Asep.

Meski jumlah startup peserta masih terbatas, Asep optimistis kegiatan ini akan menghasilkan kesepakatan bisnis (business deal) yang dapat memperkuat posisi dan produk startup. Apalagi pihak investor dari Jepang menunjukkan minat yang tinggi, bahkan siap memberikan pendanaan kepada startup yang sesuai dengan portofolio mereka.

“Bentuk kerjasamanya bisa bermacam-macam, mulai dari akses pasar, penguatan teknologi, hingga investasi. Kami harapkan investasinya tidak tanggung-tanggung, agar ini bisa menjadi pemicu bagi startup lain untuk ikut bergabung dalam program RIM Startup,” tutup Asep.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU