28.6 C
Jakarta
Rabu, 1 Mei, 2024

Mendag Zulkifli Ungkap Penyebab Harga Beras Naik

JAKARTA, duniafintech.com – Harga beras naik dan melambung tinggi saat ini di tanah air hingga menyumbang angka inflasi sebesar 0,89 persen.

Harga yang melambung tinggi tersebut diduga akibat perusahaan-perusahaan besar melakukan praktek pembelian harga gabah dengan harga mahal. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan penyebab harga beras mengalami peningkatan dikarenakan perusahaan besar membeli gabah dengan harga mahal, selain itu perusahaan-perusahaan tersebut juga membangun pabrik giling untuk diolah menjadi beras premium. 

Baca juga: 100 Hari Kerja Mendag Penuhi Mandat Presiden

“Beras pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali. Oleh karena itu, pemerintah selalu melakukan pemantauan stok di pasar. Memang kenyataannya, Agustus hingga September harga beras naik. salah satunya disebabkan kenaikan harga gabah,” kata Zulkifli. 

Zulkifli mengungkapkan pemerintah saat ini tengah melakukan beberapa langkah, salah satunya dengan memenuhi permintaan pasar. Menurutnya dalam memenuhi permintaan pasar bukan hanya di daerah Ibu Kota seperti Pasar Induk Cipinang tetapi juga seluruh tanah air. 

Dia berharap pemerintah daerah merespon dengan cepat gejolak harga barang kebutuhan pokok. Presiden Joko Widodo juga sudah memerintahkan kepada seluruh kepala daerah untuk terus memantau harga barang kebutuhan pokok seperti beras.

“Berapapun gejolak harga yang terjadi di pasar, pemerintah daerah diharapkan tetap menjaga sesuai harga standar. Misalnya dengan subsidi harga sehingga harga tidak bergejolak,” kata Zulkifli. 

Dia mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar harga beras dapat terkendali, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. 

Baca juga: Mendag Pastikan Harga Bahan Pokok Saat ini di Bali Stabil

“Diharapkan operasi pasar dilakukan secara serempak di seluruh tanah air, terutama di daerah yang mengalami kenaikan signifikan agar harga terkendali,” kata Zulkifli.

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi mengungkapkan harga beras dan gabah menjadi tinggi dikarenakan adanya tiga faktor diantaranya adalah pertama, adanya pembatasan ke petani menggunakan pupuk subsidi. Kedua, harga pupuk saat ini sedang mengalami kenaikan. Ketiga, karena adanya pelaku usaha yang mendorong harga naik. 

“Ketiga hal itulah faktor kenaikan harga beras menjadi naik,” katanya. 

Sebelumnya, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium yang dilakukan sepanjang tahun hingga 31 Desember 2022 di seluruh wilayah di Indonesia.

Pada program ini, Perum Bulog perlu mengoptimalkan penyaluran beras medium untuk mengisi pasokan beras medium  secara terus-menerus kepada pedagang eceran di pasar rakyat, ritel modern, maupun pedagang eceran lainnya yang mudah dijangkau masyarakat dengan harga jual maksimal di tingkat konsumen akhir sesuai Harga Eceran tertinggi (HET), baik secara langsung oleh Perum Bulog maupun melalui distributor/mitra Perum Bulog.

Baca juga: Barang Impor Ilegal Senilai Rp11 Miliar Dimusnahkan Kemendag

Perum Bulog telah menyalurkan KPSH beras medium sejak Januari sampai 30 September 2022 dengan realisasi sebesar 652.768 ton, dan khusus DKI Jakarta sebesar 31.715 ton.

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE