26.2 C
Jakarta
Senin, 14 Oktober, 2024

Angola Mengikuti Pertumbuhan Bitcoin?

duniafintech.com – Meski jarang terdengar namanya di tengah hiruk pikuk perkembangan kripto dan Blockchain, Afrika tetaplah benua yang dengan cepat mengikuti berbagai perkembangan teknologi terbaru, termasuk di Angola. 

Krisis ekonomi di berbagai negara di benua tersebut hingga tingkat inklusi keuangan serta kepercayaan yang rendah terhadap perbankan konvensional setempat, sepertinya merupakan ladang baru bagi perusahan fintech untuk melebarkan sayap ke Afrika.

Angola merupakan salah satu negara yang berada di Afrika tengah. Luanda, ibukotanya berada dalam 10 besar daftar kota termahal di dunia. Dengan perumahan berharga jutaan dolar dan biaya hidup yang sangat tinggi, Angola dulunya merupakan negara yang sangat menjanjikan di Afrika.

Baca juga: Doug Lebda, CEO Perusahan Fintech LendingTree

Sekarang, hanya segelintir orang yang bisa menikmati kekayaan dan hidup yang layak. Mereka adalah para pejabat seperti gubernur, deputi, banker dan orang-orang penting lain. Dengan gaji lebih dari $10.000 per bulan, mereka bisa membeli berbagai barang mewah seperti mobil Ferrari atau Camaro.

Korupsi yang terus berlangsung dianggap menjadi salah satu penyebab memburuknya keadaan ekonomi di negara ini. Orang-orang yang kaya semakin kaya, sementara rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, harus hidup dalam keadaan ekonomi yang semakin mencekik.

Angola dan Cryptocurrency

Sama seperti banyak negara lain di dunia, sampai artikel ini ditulis, negara ini belum menetapkan secara resmi regulasi mengenai cryptocurrency di negaranya. Legalitas Cryptocurrency ditentukan oleh fakta bahwa Paxful, platform perdagangan Bitcoin, secara khusus menargetkan pelanggan Angola untuk membeli Bitcoin dengan rekening bank mereka.

Selain Paxful, ada beberapa platform pertukaran yang dibuka di negara ini yang menjadi tempat jual beli atau trading mata uang virtual seperti Hodly, Coinmama dan Changelly yang saat ini sudah menyediakan lebih dari 75 jenis mata uang virtual untuk di-trading-kan oleh warga Angola.

Baca juga: Yayasan Sahabat Anak untuk Hak Anak Indonesia

Kenapa Cryptocurrency Mungkin Bisa Jadi Jawaban Bagi Angola

Bagi negara yang mengalami masalah ekonomi seperti inflasi, Bitcoin dkk merupakan salah satu solusi yang sudah terbukti. Bitcoin sempat menjadi penyelamat di tengah inflasi yang melanda Venezuela beberapa waktu lalu.

Ketika krisis minyak melanda Angola, negara itu bak mendapat pukulan keras karena 90% ekonominya disokong oleh minyak. Krisis ini menjadi bola salju yang semakin lama semakin besar. Gaji terus menurun sementara koin mulai mengalami devaluasi.

Di negara ini, bank tidak menyediakan kartu kredit, orang yang punya dolar dalam rekening dolar mereka tidak dapat menarik dolar mereka (bank mengkonversinya ke Kwanzas) dan transfer internasional untuk masalah gaji dan keluarga, memakan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan untuk dilakukan. Ini merupakan masalah yang menyulitkan bagi banyak orang di Angola.

Dengan demikian banyak masalah ekonomi yang dihadapi, bukan tidak mungkin mata uang virtual bisa menjadi solusi, baik untuk melakukan transaksi cepat ke luar negeri maupun untuk menyimpan aset agar nilainya tidak jatuh karena krisis ekonomi.

Picture : pixabay.com

Written by: Dita Safitri

 

2 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU