30.2 C
Jakarta
Rabu, 15 Mei, 2024

Apa Itu Arbitrum: Solusi Layer 2 untuk Mengatasi Kendala Skalabilitas Ethereum

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu Arbitrum? Sebelum mengetahuinya, penting dipahami bahwa Ethereum, sebuah platform blockchain terdesentralisasi yang kompleks, memungkinkan pengembangan dan pelaksanaan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contract). 

Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi Ethereum adalah masalah skalabilitas, yaitu seberapa cepat dan efisien blok-blok baru dapat ditambahkan ke blockchain.

Untuk mengatasi masalah ini, muncul Arbitrum, sebuah solusi lapisan kedua (Layer 2) yang menjanjikan. Dikembangkan oleh Offchain Labs, Arbitrum dirancang untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi jaringan Ethereum dengan memindahkan sebagian besar transaksi ke lapisan kedua.

Solusi Layer 2 ini menggunakan pendekatan “rollup,” di mana transaksi dikumpulkan dan diperiksa oleh sekelompok validator terpercaya. Setelah divalidasi, transaksi-transaksi tersebut dikompresi menjadi satu dan disiarkan ke jaringan Ethereum utama sebagai “proof-of-transaction” yang terverifikasi.

Baca juga: Jual Beli Aset Kripto: Ini Strategi Tradingnya, Cuan!

ISFF 2023 INDODAX

Perkembangan dan Sejarah dari Apa Itu Arbitrum

Tim Offchain Labs, yang terdiri dari Ed Felten, Steven Goldfeder, dan Harry Kalodner, mendirikan Arbitrum dengan tujuan mengatasi masalah skalabilitas di Ethereum. Dalam perkembangannya, Arbitrum One bermigrasi ke sistem Nitro pada 31 Agustus 2022, meningkatkan kecepatan transaksi hingga 7—10 kali lipat. Sementara itu, Arbitrum Nova menggunakan teknologi AnyTrust, cocok untuk proyek bervolume transaksi tinggi seperti gaming dan aplikasi sosial.

Cara Kerja dari Apa Itu Arbitrum

Solusi Layer 2 ini menggunakan arsitektur Optimistic Rollup, memungkinkan transaksi diproses di luar jaringan kemudian diverifikasi di dalamnya. Pendekatan ini mengurangi waktu pemrosesan dan biaya transaksi tanpa mengorbankan keamanan.

Terdapat dua tahap dalam proses Optimistic Rollup: tahap pengajuan (submission phase) di mana transaksi dievaluasi oleh validator di luar blockchain utama, dan tahap tantangan (challenge phase) di mana transaksi diperiksa oleh validator. Kesalahan dapat mengakibatkan pembatalan transaksi.

Fitur

Arbitrum menawarkan sejumlah fitur yang mengesankan, termasuk peningkatan skalabilitas yang signifikan, transaksi hampir instan, biaya transaksi yang rendah, dan kompatibilitas dengan ekosistem Ethereum yang ada.

Baca juga: Investasi Bitcoin Terpercaya: Kenali Strategi Investasi, Cuan!

Apa Itu Arbitrum

Kelebihan dan Kekurangan

Arbitrum memiliki kelebihan dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi jaringan Ethereum. Namun, juga ada risiko yang perlu diperhatikan, seperti risiko sentralisasi dan ketergantungan pada jaringan Ethereum utama.

Risiko Arbitrum mencakup periode tantangan (challenge period) yang mencapai 7 hari, belum sepenuhnya terdesentralisasi, dan risiko kehilangan aset/dana akibat kesalahan implementasi atau pencurian.

Kesimpulan

Arbitrum, sebagai solusi Layer 2 yang inovatif, menyajikan cara yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau untuk melakukan transaksi di jaringan Ethereum. Meskipun menghadapi risiko, langkah-langkah pengamanan dan pemahaman mendalam tentang teknologinya dapat membantu meminimalkan risiko tersebut.

Baca juga: Cara Trading Bitcoin tanpa Modal, Pemula Wajib Simak Panduannya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU