29.7 C
Jakarta
Kamis, 25 April, 2024

Apa yang Dimaksud dengan DeFi? Simak Penjelasan Berikut

DuniaFintech.com – Sistem DeFi sedang ramai digunakan dalam industri kripto. Belum lama ini pun Oscar Darmawan mengungkapkan bahwa kenaikan harga  aset kripto yEarn Finance (YFI) dikarenakan sistem DeFi tersebut. YFI merupakan salah satu cryptocurrency yang bisa masuk di sistem DeFi. Namun, apa yang dimaksud dengan DeFi itu sendiri?

Apa yang dimaksud dengan DeFi

Decentralized finance (DeFi) merupakan sebuah sistem moneter terbuka (open finance) yang dibangun di atas teknologi smart contract dari blockchain yang memiliki sifat desentralisasi dan immutable. Jadi, DeFi akan menghadirkan layanan keuangan terbuka, tanpa izin dan transparan serta tersedia bagi setiap orang tanpa adanya otoritas terpusat.

Pelopor DeFi di Indonesia adalah Vexanium Foundation dengan produk Vexrex.net dan Vyndao.com (crypto lending). DeFi dapat menjadi alternatif global untuk setiap layanan keuangan yang lebih canggih digunakan saat ini. Misalnya tabungan, pinjaman, perdagangan, asuransi dan lainnya dapat diakses siapa saja di dunia dengan hanya menggunakan smartphone dan koneksi internet.

Baca juga :

Manfaat DeFi

Tidak ada perantara

Teknologi blockchain yang digunakan DeFi tidak membutuhkan perantara saat melakukan transaksi, sehingga transaski bisa dilakukan dengan cepat. Pengguna juga dapat memegang kendali atas aset atau dana yang mereka miliki dan memantaunya jika ada perubahan.

Privasi dan keamanan yang semakin baik

Di decentralized finance ini pengguna memiliki akses langsung ke akunnya dan bisa melakukan transaksi secara aman tanpa validasi dari central authority misalnya bank sentral.

Layanan tidak akan ditutup

Di bank jika ada suatu krisis atau masalah bisa saja layanannya ditutup dan nasabah tidak bisa mengakses data atau dana yang mereka miliki. Tetapi di DeFi hal ini tidak mungkin terjadi karena layanan keuangan yang ada di decentralized finance dipasang di atas blockchain. Sehingga data yang direkam dan tersebar terdiri dari ribuan nodes yang membuat potensi penutupan layanan hampir tidak mungkin terjadi. Data pengguna tetap aman karena memiliki banyak salinan yang tersebar di jaringan.

Transaksi yang tahan sensor

Seperti sifatnya yang immutable (tidak bisa diubah) dan blockchainnya tidak bisa ditutup oleh pemerintah, bank sentral atau perusahaan besar. Di dalam situasi pemerintahan yang diktator pengguna bisa memindahkan dananya ke decentralized finance untuk melindungi dana mereka.

Akses global ke layanan finansial 

Dengan decentralized finance, siapapun yang memiliki koneksi internet dan smartphone bisa mengakses berbagai layanan financial yang sebelumnya terkendala oleh sistem Dalam sistem finansial terdesentralisasi, trader yang hebat di perusahaan finansial dunia akan memiliki akses level yang lama seperti petani di area remote di negara manapun seperti India atau Indonesia.

Pembayaran lintas negara lebih murah

Keuangan terdesentralisasi menghilangkan perantara sehingga pengiriman uang antar negara (remittance) menjadi lebih murah.  Di sistem saat ini biaya pengiriman uang antar negara memilki biaya remitansi di kisaran 7%, namun melalui layanan desentralisasi ini biaya tersebut bisa dturunkan sampai dibawah 3%.

(DuniaFintech/ Dinda Luvita)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE