27.1 C
Jakarta
Jumat, 10 Mei, 2024

Bappebti Catat Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Turun 6,2 Persen

JAKARTA, duniafintech.com – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mencatat perkembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) pada bulan Februari 2023 untuk Notional Value dan volume transaksi mengalami penurunan jika dibandingkan Januari 2023. 

Dia menuturkan Notional Volume PBK pada Februari 2023 Rp1.997,1 triliun atau menurun 7,6 persen bila dibandingkan Januari sebesar Rp2.160,3 triliun. Volume transaksi Bappebti perdagangan berjangka komoditi PBK pada Februari 2023 sebesar 1.256.220,1 lot atau menurun 6,2 persen apabila dibandingkan Januari 2023 sebesar 1.339.518 lot.

Baca juga: Bappebti Temukan 15 Kasus Aduan Masyarakat soal Perdagangan Berjangka

Sedangkan untuk Total Notional Value pada periode Januari sampai Februari 2023 adalah sebesar Rp4.157,4 triliun. Total Notional Value pada Januari-Februari 2023 menurun 41,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp7.055,5 triliun (yoy). Pada periode Januari sampai Februari 2023 tercatat 44.599 nasabah aktif bertransaksi pada kedua bursa berjangka. 

Didid menjelaskan meskipun dalam dua bulan terakhir mengalami tren penurunan, hal ini belum dapat menggambarkan secara menyeluruh kondisi PBK pada 2023, Salah satu faktor yang diharapkan dapat meningkatkan nilai transaksi PBK adalah tren commodity boom atau naiknya harga-harga komoditi yang terjadi secara global dan menguntungkan Indonesia. 

“Tren commodity boom tersebut menunjukkan bahwa PBK memiliki potensi sebagai suatu mekanisme lindung nilai (hedging) dan manajemen risiko bagi komoditas-komoditas unggulan di Indonesia sebagaimana marwahnya,” kata Didid. 

Baca juga: Mendag Minta Bappebti Fokus Masa Transisi UU PPSK dengan OJK

Untuk itu, Didid mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem PBK agar dapat memberikan manfaat lebih luas melalui bulan literasi PBK yang dan menggiatkan literasi untuk meningkatkan inklusi keuangan serta meningkatkan pemahaman PBK di masyarakat. 

Selain itu, dia menambahkan literasi ini juga untuk memperbaiki citra industri PBK dan memperkuat perlindungan terhadap masyarakat. 

“Kita tetap perlu mengedukasi dan memberikan pemahaman yang benar terkait investasi PBK kepada masyarakat. Langkah ini juga sebagai upaya mengikis citra negatif industri PBK dan mengembalikan kepercayaan masyarakat,” kata Didid. 

Baca juga: Bappebti Gandeng Aspakrindo Perketat Pengawasan Aset Kripto

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU