28.3 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

Belanja Iklan Diproyeksikan Meningkat 9%, Google dan Facebook Untung Besar

JAKARTA, duniafintech.com – Industri periklanan diperkirakan masih akan mencatatkan pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun 2022. Perusahaan-perusahaan raksasa teknologi seperti Google dan Meta selaku induk perusahaan Facebook dan Instagram, diperkirakan akan meraup kesuksesan dari melonjaknya belanja iklan.

Perusahaan periklanan GroupM memproyeksikan secara global di tahun 2021 belanja iklan akan meningkat 22,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Sementara itu, perusahaan iklan lainnya yakni Zenith memperkirakan bahwa pertumbuhan belanja iklan akan baik sebesar 15,6% di 2021. Sedangkan di tahun 2022, pengeluaran iklan diperkirakan akan tumbuh sekitar 9%.

“Ini mungkin tahun-tahun dengan pertumbuhan tercepat dalam hal industri periklanan,” kata Presiden Global Intelijen Bisnis di Agensi Iklan GroupM Brian Wieser, dilansir dari Reuters, Selasa (7/12).

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Intelijen Global di Perusahaan Periklanan Zenith Jonathan Barnard. Dia mengungkapkan, pertumbuhan akan terjadi karena merek-merek terkini mengandalkan mesin pencarian dan media sosial seperti Google Alphabet dalam beriklan.

Bahkan, kondisi ini cenderung meningkat di saat maraknya pandemi Covid-19. Dia bilang, pertumbuhan itu merupakan keuntungan bagi Alphabet, Meta dan Amazon.com Inc (AMZN.O).

Sebagaimana diketahui perusahaan di atas adalah penjual utama iklan digital dan yang sekarang menyumbang lebih dari setengah dari semua pengeluaran iklan di luar China. Nilainya diperkirakan meningkat mendekati 40% pada tahun 2019.

Adapun, kebutuhan pemasaran untuk menjangkau konsumen secara lebih luas juga telah membawa keberhasilan pada perusahaan ritel seperti Walmart, Target, dan Kroger yang dengan cepat mengembangkan bisnis penjualan iklan mereka sendiri.

Ini memungkinkan mereka menggunakan data pembeli mereka untuk menargetkan lebih banyak pelanggan. Bentuk iklan ini tumbuh 47% tahun ini menjadi total US$ 77 miliar dan diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 143 miliar pada tahun 2024.

“Dalam lima tahun terakhir, itu telah tumbuh secara eksplosif entah dari mana di luar China,” ucapnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE