27.1 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Beras Panen Raya, Komisi IV DPR RI Pertanyakan Pemerintah Ingin Impor Beras

JAKARTA, dunifintech.com – Komisi IV DPR RI mempertanyakan langkah pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 2 juta ton beras di sepanjang 2023 ini. Termasuk 500 ribu ton beras impor yang harus segera direalisasikan.

“Kami minta pemerintah jangan lakukan impor saat panen raya. Itu menjadi berita buruk dan akan mengganggu semangat para petani,” ungkap Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan terkait langkah pemerintah impor beras.

Baca juga: Pemerintah Ambil Ancang-ancang Naikkan Harga Beras 

Daniel mengaku heran dengan langkah Bapanas yang menugaskan Perum Bulog melakukan impor. Pasalnya, hal itu tidak selaras dengan penjelasan Menteri Pertanian (Mentan) yang menyatakan optimis hasil produksi beras Indonesia bulan ini sampai Mei karena adanya panen raya.

“Yang menjadi pertanyaan besar adalah kenapa dalam situasi panen raya dan optimisme malah pemerintah berencana melakukan impor. paradoks ini mohon dijelaskan,” kata Daniel. 

Padahal Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan ada kenaikan baik dari sisi produksi maupun luas lahan panen. Syahrul mengatakan pada tahun 2023 potensi luas panen selama Januari ke April sebanyak 4,51 juta hektar, meningkat 2,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. 

Sedangkan dari sisi produksi padi atau gabah kering giling (GKG) sebanyak 23,94 juta ton atau meningkat 0,53%, dan produksi beras sebanyak 13,79 juta ton atau meningkat 0,56 persen. Sementara itu, selama tahun 2022 produksi beras naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021. 

Baca juga: Soal Impor Beras, Mendag Zulkifli Galau Peroleh Data Stok Beras Kementerian Pertanian

Dimana dari produksi tahun 2021 sebesar 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton di 2022 silam. Jika konsumsi beras sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton. “Dengan memperhatikan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri menghadapi bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri relatif aman,” ungkap Syahrul.

Ditempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, 500.000 ton impor beras itu perlu segera dilakukan untuk keperluan program bansos. 

“Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos,” ujar Buwas. 

 Buwas mengatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog saat ini masih sangat terbatas. Namun, penyaluran beras bakal ditopang oleh adanya musim panen raya selama 3 bulan ke depan.

Baca juga: Masalah Klasik Perbedaan Data Stok Beras Yang Tak Kunjung Usai

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE