30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Berita Bitcoin Hari Ini: Kurs Dollar Amerika Turun, Bitcoin Menguat

JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini mengenai sektor koin Bitcoin baru saja mengalami peningkatan sekitar 2,44% setelah data inflasi Amerika dirilis pada 13 September 2023 pukul 19.30 atau 20.30 WITA.

Dalam publikasi ini, terlihat bahwa sentimen terkait Bitcoin dalam jangka pendek dan jangka panjang menjadi bercampur, menimbulkan kekhawatiran di kalangan trader dan investor mengenai masa depan Bitcoin.

Publikasi Data Inflasi Amerika

Amerika baru-baru ini merilis data inflasi yang memberikan gambaran mengenai harga mayoritas barang konsumsi di negara tersebut.

Tampaknya, harga barang konsumsi secara umum terus naik, dan pemerintah tampaknya belum berhasil mengatasi inflasi yang tinggi.

Dalam publikasi tersebut, Amerika merilis lima data, termasuk inflasi inti tahunan dan bulanan, inflasi umum tahunan dan bulanan, serta data indeks harga konsumen atau CPI.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Dalam Tiga Bulan, Harga Bitcoin Turun ke Level Terendah

Hampir semua data tersebut menunjukkan bahwa inflasi di Amerika meningkat dari Juli 2023 ke Agustus 2023 dan dari Agustus 2022 ke Agustus 2023.

Data inflasi umum tahunan dan bulanan meningkat dari 3,2% menjadi 3,7% untuk tahunan dan dari 0,2% menjadi 0,6% untuk bulanan.

Selain itu, data CPI Amerika juga meningkat dari 305.961 menjadi 307.026, menunjukkan bahwa mayoritas barang konsumsi mengalami kenaikan harga.

Meskipun data inflasi inti bulanan juga meningkat dari 0,2% menjadi 0,3%, data inflasi inti tahunan mengalami penurunan dari 4,7% menjadi 4,3%.

Perbedaan antara data inflasi inti dan inflasi umum adalah bahwa inflasi umum mencakup semua harga barang dan jasa untuk menggambarkan kondisi inflasi secara umum, sementara inflasi inti tidak mempertimbangkan harga makanan dan energi, seperti bahan bakar, karena dianggap terlalu fluktuatif.

Oleh karena itu, inflasi umum secara keseluruhan dapat digunakan sebagai indikator kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat di negara tersebut.

Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Pimpinan Negara G20 Dukung Kebijakan Kripto

Sentimen terhadap Bitcoin

Dalam jangka pendek, mayoritas aset berisiko, termasuk Bitcoin, mengalami peningkatan nilainya, dengan Bitcoin memimpin dalam kenaikan aset kripto.

Ini disebabkan oleh naiknya data inflasi dalam jangka pendek, yang menciptakan sentimen negatif terhadap Dolar Amerika yang saat ini mengalami penurunan nilai.

Penurunan Dolar Amerika memberikan dampak positif pada aset berisiko seperti Bitcoin karena adanya korelasi negatif antara keduanya.

Dengan meningkatnya inflasi, kepercayaan pada perekonomian Amerika menurun, yang pada gilirannya juga mengurangi kepercayaan terhadap nilai Dolar Amerika.

Dalam kondisi seperti ini, investor besar cenderung mencari alternatif untuk menjaga kekayaan mereka, dan aset berisiko seperti Bitcoin menjadi salah satu alternatif tersebut.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Ini Tiga Faktor Dukung Bitcoin Untuk Naik

Namun, dalam jangka panjang, situasi ini dapat berubah. Ini disebabkan oleh data inflasi yang menunjukkan bahwa mayoritas barang konsumsi pokok mengalami kenaikan harga.

Kenaikan harga ini dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk berbelanja dan menghabiskan uang, sehingga berpotensi menurunkan minat masyarakat terhadap Bitcoin dalam jangka panjang.

Masyarakat cenderung lebih fokus pada memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka daripada berinvestasi dalam aset seperti Bitcoin.

Situasi ini dapat mengakibatkan penurunan volume pembelian Bitcoin dan bahkan munculnya tekanan penjualan karena masyarakat perlu mencairkan dana untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Reaksi Pasar Kripto Pasca Laporan CPI

Dalam beberapa bulan terakhir, terlihat bagaimana pasar kripto bereaksi terhadap pengumuman CPI.

Pada laporan CPI terbaru ini, kapitalisasi pasar aset kripto bergerak dalam rentang US$1,017 triliun hingga US$1,034 triliun setelah pengumuman CPI. Harga Bitcoin juga mengalami perubahan yang tidak signifikan.

Baca juga: Aplikasi Trading Bitcoin OJK, Ketahui Rekomendasi Terbaiknya!

Pada 14 September 2023, Bitcoin diperdagangkan dengan harga US$26.297, bergerak dalam kisaran US$26.120 hingga US$26.581 setelah laporan CPI.

Pada tahun 2022, data CPI memiliki dampak yang lebih signifikan pada harga kripto karena sering kali mencerminkan pendekatan Bank Sentral Amerika, yaitu The Fed, dalam mengatasi inflasi.

Namun, dengan pertumbuhan dan adaptasi pasar kripto terhadap berbagai sentimen ekonomi, tampaknya pasar kripto semakin tahan terhadap indikator ekonomi dan keuangan konvensional.

Pengumuman CPI terbaru tidak memicu volatilitas signifikan pada harga Bitcoin dan kripto lainnya, menunjukkan bahwa pasar kripto mungkin telah menjadi lebih stabil terhadap faktor-faktor ekonomi tradisional.

Kapitalisasi Pasar Kripto Hari Ini

Kapitalisasi pasar aset kripto menguat pada perdagangan Jumat (15/9/2023). Harga Bitcoin dan Ethereum menguat, sementara Binance mengalami pelemahan.

Kenaikan pasar aset kripto didorong oleh lonjakan inflasi di Amerika Serikat, yang meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan bulan September.

Baca juga: Cara Beli Ethereum di INDODAX: Perbandingan Investasi Bitcoin

Menurut data dari Coinmarketcap, kapitalisasi pasar aset kripto global naik sebesar 1,12% menjadi US$1,06 triliun dalam waktu 24 jam. Harga Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan sebesar 1,14% menjadi US$26.517,96 per koin. Ethereum (ETH) naik sebesar 1,18% dengan harga US$1.626,90 per koin, sementara Binance (BNB) turun 0,14% ke level US$212,32 per koin.

Menurut laporan dari Cryptonews, kenaikan harga aset kripto terkemuka, seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana, terkait dengan data inflasi terbaru Amerika Serikat dan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan September mendatang.

Baca juga: Aplikasi Trading Bitcoin OJK: Jenis Biaya dan Komisi, Simak Yuk!

Reli ini juga terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga konsumen naik 0,6% pada bulan Agustus, melebihi perkiraan. Namun, inflasi inti yang tidak termasuk pangan dan energi hanya naik 0,3%, menunjukkan bahwa tekanan harga secara keseluruhan mungkin mulai berkurang.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU