duniafintech.com – Dalam waktu semalam harga Bitcoin Cash meningkat, dari harga awal peredaran sekitar Rp 2 juta/BCH, kini harganya mencapai sekitar Rp 12 juta/BCH.
Quartz Media menuliskan dari Coin Marketcap, nilai pasar Bitcoin Cash mencapai sekitar $ 7,6 miliar. Angka itu membuat Bitcoin Cash menjadi cryptourrency yang ada di urutan ke tiga, setelah Bitcoin dan Ethereum.
Cryptocurrency |
Market value |
Bitcoin | $44.4 billion |
Ethereum | $21 billion |
Bitcoin cash | $7.6 billion |
Ripple | $6.7 billion |
Litecoin | $2.2 billion |
Source : Quartz Media
Bagaimana Bitcoin Cash muncul?
Sebelum mulai beredar pada Selasa, 1 Agustus kemarin, kehadiran Bitcoin Cash diawali oleh komunitas atau sekelompok miner yang memiliki otoritas transaksi, developer, investor, dan pengguna Bitcoin, mengaktifkan Hard Fork, atau lebih lengkapnya disebut dengan User Activated Hard Fork (UAHF) melalui Bitcoin Improvement Proposal (BIP 91), guna memecah kode dasar software Bitcoin dan menghasilkan mata uang baru, yaitu Bitcoin Cash. Lewat UAHF ini, sekelompok miners memecah Blockchain menjadi dua jalur.
Pemicu pemecahan dua jalur ini sebenarnya karena selama ini kapasitas Blockchain dibatasi maksimal penambahan 1 megabyte (MB) data setiap 10 menit. Seiring meningkatnya transaksi maka diperlukan kapasitas Blockchain yang lebih besar, seperti yang ada pada Bitcoin Cash, di mana Bitcoin Cash terdiri dari 8 megabyte “blok” dan bukan 1 blok megabyte, sehingga membuatnya lebih cepat.
Baca : duniafintech.com/permintaan-bitcoin-cash-meledak-di-bitcoin-exchange
Sebagaimana halnya dengan sifat cryptocurrency lainnya, yang berlaku hukum demand dan supply, semakin banyak permintaan maka harga akan semakin tinggi. Demikian pula dengan Bitcoin Cash. Ketika banyak Digital Exchange yang menambahkan platform mereka untuk trade Bitcoin Cash, seperti di Kraken dan Bittrex, harga Bitcoin Cash langsung melonjak. Namun, meskipun Bitcoin Cash sudah dapat ditradingkan di bursa, sementara ini masih belum memungkinkan untuk deposit atau mengirimkan Bitcoin Cash ke bursa atau ke sesama pengguna karena jaringan Bitcoin Cash belum stabil sepenuhnya. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa trading Bitcoin Cash saat ini cukup membanjiri pasar.
Di Indonesia sendiri, langkah dibukanya platform trade Bitcoin Cash dilakukan oleh Digital Exchange terkemuka, Bitcoin Indonesia. Suasti Atmastuti Astaman selaku Manager Bisnis Development dari Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id), mengungkapkan alasan diambilnya langkah tersebut, yaitu:
Kami melihat demand untuk Bitcoin Cash di Indonesia cukup tinggi, dan berhubung kami memang memberikan Bitcoin Cash secara gratis ke member setara dengan jumlah Bitcoin yang mereka miliki, kami berpikir, ‘kenapa tidak sekalian saja menyediakan platform agar mereka bisa langsung trading Bitcoin Cash di Bitcoin.co.id?’ Kami rasa peluang trading di market Bitcoin Cash cukup menarik, dan kami ingin menjadi salah satu bursa digital pertama yang menyediakan platform ini untuk 400ribu member kami.”
Written by : Sintha Rosse