26.5 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Bisnis Online atau Offline, Mana Lebih Untung?

Dewasa ini, bisnis online di Indonesia kian berkembang. Adapun hal itu tampak dari banyaknya orang yang memulai bisnis itu, mulai dari jual beli barang, jasa, sampai menjual konten. Bisnis online sendiri memang tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga membentangkan peluang besar bagi para pelaku di dalamnya.

Oleh sebab itu, sekarang pun marak fenomena pengusaha yang sudah memiliki bisnis offline yang mulai mengembangkan bisnis mereka melalui online. Tentu saja hal itu membuat persaingan menjadi kian ketat, khususnya bagi pengusaha pemula di bisnis online.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, pada umumnya perusahaan atau masyarakat kerap kali dihadapkan dengan berbagai dilema, termasuk pilihan antara bisnis online atau offline. Kehadiran dunia internet pun membuat hampir semua orang tertarik untuk mencicipi bisnis online ini. Pasalnya, lewat internet, biaya yang dikeluarkan dapat dihemat. Selain itu, mengatur strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan juga kian gampang dilakukan dengan adanya internet.

Meski demikian, sebagian besar orang ternyata masih beranggapan bahwa bisnis offline tetap penting untuk menciptakan hubungan secara langsung dengan pelanggan. Pertanyaannya, “Manakah yang lebih menguntungkan antara bisnis online atau offline ini? Tentu jawabannya akan berbeda, sesuai dengan kapasitas orang-orang yang akan menekuni kedua jenis bisnis tersebut.

Perbedaan Bisnis Online dan Offline

Inilah 3 perbedaan bisnis online atau offline yang penting diketahui:

  1. Lokasi bisnis

Memiliki wujud toko secara fisik menjadi keharusan bagi seseorang atau pihak-pihak yang terjun ke dalam bisnis offline. Pasalnya, transaksi jual beli dalam bisnis offline akan terjadi secara langsung di tempat atau toko fisik tersebut.

Di samping itu, konsumen Indonesia kebanyakan memiliki kebiasaan untuk mendatangi, melihat, dan merasakan produk sebelum mereka akhirnya membeli. Tentu saja hal itu bisa memberikan nilai tambah bagi pengusaha yang memiliki toko secara fisik (offline).

Keberadaan toko fisik ini juga akan membuat pelanggan akan lebih percaya terhadap pelaku usaha ataupun produk yang ditawarkannya. Di sisi lain, dengan memilih bisnis online, akan membuat pelaku usaha atau pebisnis memerlukan waktu lebih banyak untuk membangun kepercayaan pelanggan mereka.

Namun, keuntungannya adalah pelaku bisnis online tidak perlu memikirkan lokasi ataupun sewa tempat untuk menjual produknya. Pasalnya, bermodalkan gadget dan koneksi internet saja, ia akan dapat menjalankan bisnis dengan mudah di mana dan kapan saja. Tentu hal itu juga bisa mengurangi pengeluaran pebisnis online, dalam hal ini biaya sewa dan operasional toko.

  1. Perbandingan modal

Modal yang lumayan besar diperlukan untuk memulai bisnis offline. Modal-modal ini mulai dari biaya sewa tempat, peralatan, perlengkapan, hingga biaya membayar sumber daya manusia atau SDM. Di sisi lain, memilih bisnis online berarti tetap dapat memulai bisnis kendati modal yang dimiliki terbatas atau relatif kecil.

Akan tetapi, kalau memang mengantongi modal yang cukup, sangat disarankan untuk memanfaatkan media promosi untuk memasarkan produk berupa iklan di marketplace, online shopping mall, dan iklan di media sosial. Apabila bisnis sudah berjalan, pelaku usaha atau pebisnis juga harus mengawasi transaksi dalam bisnisnya untuk mencegah pengeluaran yang berlebihan ataupun penagihan yang terlewat.

Dalam hal ini, bisa menggunakan aplikasi invoice untuk bisnis agar segala transaksi oleh pelanggan tercatat dengan baik dan invoice langsung dibuat otomatis. Dengan demikian, tentu akan memudahkan pebisnis untuk memonitor keuangan bisnis mereka.

  1. Pangsa pasar

Tentu saja terdapat perbedaan antara bisnis online dan offline dalam hal target pasar. Adapun bisnis offline memiliki keterbatasan dalam soal geografis. Pasalnya, tidak semua orang mau datang dan membeli toko offline lantaran adanya keterbatasan jarak dan waktu. Guna menjawab masalah itu, bisa dilakukan dengan memiliki bisnis online dengan pangsa pasar yang sangat luas.

Memasarkan produk melalui online diketahui akan membuat pelanggan atau konsumen bisa bisa datang dari mana saja di seluruh Indonesia, bahkan dari luar negeri.

  1. Waktu pelayanan

Memang sudah tidak asing mendengar bisnis yang buka 24 jam. Banyak minimarket dan restoran cepat saji saat ini yang siap melayani kapan saja, bahkan 24 jam dalam 7 hari seminggu. Akan tetapi, tentu saja biaya operasional akan lebih besar ketimbang toko-toko yang buka di jam tertentu.

Di samping tagihan listrik dan pemeliharaan tempat yang lebih mahal, pelaku bisnis pun harus mempekerjakan staf untuk shift malam. Terkait hal itu, bisnis online memungkinkan pelaku usaha untuk menerima konsumen 24 jam per hari. Perbedaannya dengan bisnis offline adalah pelaku usaha tidak perlu membayar biaya operasional ekstra.

Di sisi lain, harga yang harus dibayarkan untuk menjalankan website juga tidak akan berubah. Kalaupun pelaku usaha atau pebisnis membutuhkan karyawan untuk mengelola website atau online presence lainnya pada malam hari, jumlahnya dipastikan tidak akan besar.

 

Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE