JAKARTA, duniafintech.com – Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat upah riil buruh tani nasional pada Maret 2022 turun sebesar 0,40% menjadi Rp52.494 dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp52.708 per hari.
Namun demikian, Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono mengungkapkan, untuk upah minimalnya mengalami kenaikan sebesar 0,30% menjadi Rp57.941 dari sebelumnya Rp57.771 per hari.
“Upah nominalnya meningkat, namun upah riilnya menurun, ini dikarenakan indeks konsumsi rumah tangga di bulan Maret mengalami kenaikan 0,7%,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (18/4).
Sementara itu, rata-rata nominal upah buruh bangunan khususnya tukang bukan mandor dalam satu proyek pembangunan, pada bulan Maret 2022 dibandingkan dengan Februari 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,05%, yaitu dari Rp91.994 naik menjadi Rp92.040 per hari.
Sementara upah riil Maret 2022 dibanding upah riil Februari 2022 turun sebesar 0,61%, yaitu dari Rp84.979 turun menjadi Rp84.460 per hari.
Adapun, rata-rata nominal upah para buruh potong rambut khusus wanita pada bulan Maret 2022 dibandingkan dengan bulan Februari 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,12%, yaitu dari Rp29.842 naik menjadi Rp29.877 per kepala.
Sementara upah riil Maret 2022 dibanding Februari 2022 turun sebesar 0,54%, yaitu dari Rp27.569 naik menjadi Rp27.420.
Di sisi lain, rata-rata nominal upah asisten rumah tangga pada Maret 2022 dibanding Februari 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,11%, yaitu dari Rp429.579 naik menjadi Rp430.051 per bulan.
“Sementara upah riil Maret 2022 dibanding Februari 2022 turun sebesar 0,55%, yaitu dari Rp396.827 menjadi Rp394.644 per bulan,” ujarnya.
Adanya inflasi dinilai berpengaruh terhadap upah riil buruh bangunan. Daya beli buruh bangunan dari upah yang mereka terima pun terkena imbasnya.
Sebagai informasi, upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan, upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan atau upah yang diterima buruh/pekerja.
Sementara itu, upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga yang letaknya di pedesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen yang letaknya di perkotaan.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Rahmat Fitranto