27.5 C
Jakarta
Selasa, 19 Maret, 2024

Bulog Endus Perusahaan Swasta Rusak Harga Beras di Pasar

JAKARTA, duniafintech.com – Perum Bulog/Badan Urusan Logistik mengendus adanya permainan perusahaan swasta yang menyebabkan harga beras melonjak.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan perusahaan swasta saat ini tengah menguasai pasar, penguasaan pasar tersebut dengan memproduksi beras dengan teknologi tinggi, kepemilikan pabrik beras hingga sampai tahap pendistribusian beras. 

“Ini mereka (perusahaan swasta) menguasai. Sampai hari ini tidak ada pengendalian. Mereka ini merusak harga di lapangan,” kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso. 

Baca juga: Mendag Zulkifli Ungkap Penyebab Harga Beras Naik

Dia menilai merajalelanya perusahaan swasta di pasar dikarenakan pemerintah tidak dapat mengawasi pergerakan swasta. Hal itulah lambat laun kekuatan perusahaan swasta menjadi besar sehingga akibatnya merugikan para petani dan ketahanan pangan. Salah satu contohnya, pihaknya berebut alat angkut beras dengan pihak swasta. Sebab dalam penggunaan alat angkut beras, pemerintah kurang bersaing dengan swasta dalam hal menyesuaikan harga. 

“Jadi kalau mau ambil angkutan yang sesuai swasta, kita pun kurang punya kemampuan,” kata Buwas. 

Oleh karena itu, Buwas meminta satgas pangan untuk mengambil tindakan untuk membatasi pergerakan swasta yang bermain di wilayah pasar. Pembatasan tersebut terkait harga pembelian beras dan harga pelepasan beras. Kemudian, satgas pangan juga memerintahkan agar pihak swasta dapat menyesuaikan dengan aturan pemerintah. 

“Tolong dibatasi swasta-swasta itu yang bermain dengan beras karena memperbesar kekuatan mereka,” kata Buwas. 

Baca juga: Dampak Kenaikan BBM, Jokowi Minta Pemda Antisipasi Kenaikan Harga Beras

Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo menjelaskan kenaikan harga bahan makanan pokok yang satu ini tidak bisa dihindari, penyebabnya juga dikarenakan kenaikan biaya tanam dan biaya distribusi. Untuk itu, pemerintah melalui Bulog akan mendukung pasar dengan menyerap komdoditas pangan ini sesuai dengan harga yang telah ditentukan pemerintah. 

Dia menjelaskan stok Bulog hingga hari ini sekitar 800 ribu ton dan Pemerintah akan menyerap harga beras hingga 1,2 juta ton. Jadi berapapun yang diminta pasar seperti Cipinang akan dipenuhi. 

“Bapanas beserta pemangku kepentingan terkait selalu memperhatikan stok beras dan barang penting lainnya karena inflasi dari volatile food ini masih bisa dikendalikan,” kata Arif. 

Sebagai informasi, Sebagai informasi, harga acuan Gabah Kering Panen (GKP) di gudang Bulog naik jadi Rp 5.650/kilogram dari sebelumnya Rp 5.300/kilogram. Dan beras milog bulog naik dari sebelumnya Rp 8.300./kilogram jadi Rp 8.800/kilogram. Terpantau juga harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang dibanderol Rp 8.900/kilogram.

Baca juga: Kemendag: Harga Bahan Pokok Stabil Meski Harga BBM Naik

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE