27.6 C
Jakarta
Selasa, 23 April, 2024

BUMN Percepat Transaksi Digital di Pasar Tradisional

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri BUMN, Erick Thohir menilai program percepatan digitalisasi transaksi (digital) di pasar tradisional yang dilakukan Bank Mandiri akan membawa banyak manfaat bagi pedagang dan perbankan dalam mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia.

“Saya apresiasi program Bank Mandiri yang menginisiasi Livin’ Pasar di Pasar Caringin ini. Kemarin dilakukan di Yogyakarta, Pasar Beringharjo. Program ini akan memberi banyak manfaat bagi pedagang sehingga saya terus dorong agar direplikasi di sebagian besar pasar rakyat atau tradisional,” ujar Erick Thohir.

Ia juga menambahkan, “Digitalisasi pasar yang mensinergikan pemerintah pusat,  daerah dan regulator akan memberi dampak positif berupa peningkatan kegiatan transaksi non tunai ke depan sehingga akan banyak pedagang dan pelaku UMKM naik kelas.”

Dalam kunjungan yang didampingi Wisnu Trihanggodo, Bank Mandiri Regional CEO Kanwil Jawa 1 Bandung dan Briyan Nugroho, Bank Mandiri Regional Transaction Costumer Head Jawa I, Erick menyempatkan diri berdialog dengan beberapa pedagang pasar induk swasta terbesar di Bandung itu.

Baca juga: Proyeksi Erick Thohir Jadikan Indonesia Pemain Industri Digital Terbesar Asia Tenggara dalam 8 Tahun

Dia mencontohkan salah satu pedagang yang bernama Rizal, anak muda berusia 27 tahun yang meneruskan usaha orang tuanya berjualan buah-buahan, Muhammad, pedagang jengkol dalam partai besar, hingga Saedah yang menjual sayuran secara grosir.  Mereka  mewakili 1.530 pedagang di Pasar Caringin yang sudah menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) Livin Usaha Bank Mandiri untuk bertransaksi.

“Tadi saya ngobrol dengan mereka, dan meski baru, tapi mereka merasakan transaksi cashless ini membantu berjualan secara grosir. Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka tentu tingkat inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat,” ungkapnya.

Baca juga: LinkAja: Aplikasi Uang Elektronik & Dompet Digital Milik BUMN

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan untuk mendorong masyarakat siap digital, hingga transaksi digital di pasar tradisional, setidaknya pemerintah memiliki beberapa aspek untuk mendorong masyarakat siap digital. Aspek tersebut diantaranya adalah peningkatan dari sisi literasi, aksesbilitas, keterampilan dan ketenagakerjaan.

Menurutnya dengan membentuk masyarakat Indonesia siap digital merupakan prasyarat mutlak untuk merealisasikan manfaat ekonomi dan keuangan digital. Untuk itu perlu meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana agar terjadinya konektivitas lebih merata dan adil.

Airlangga mengaku pentingnya penguatan kerjasama dengan pihak swasta terutama Big Tech Firms untuk pengembangan aksesbilitas digital Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan pengembangan keahlian digital dengan menyediakan beasiswa melalui program Digital Talent Scholarship.

“Pembentukan masyarakat Indonesia yang siap digital adalah prasyarat mutlak,” kata Airlangga.

Baca juga: LinkAja Fokus Ekosistem Digital BUMN, Pengamat: LinkAja Akan Alami Kesulitan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE