25.9 C
Jakarta
Kamis, 18 April, 2024

Terkait Erupsi Gunung Semeru, Ikuti Cara Atur Keuangan Hadapi Bencana Alam Ini

JAKARTA, duniafintech.com – Cara atur keuangan hadapi bencana alam adalah hal yang wajib diketahui oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Alasannya adalah Indonesia dan bencana alam seakan-akan telah menjadi dua hal yang saling berkaitan.

Sebagaimana diketahui, menurut geografisnya, Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana alam, mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, hingga bencana alam Indonesia terbaru saat ini, erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu.

Akibat peristiwa alam itu, setidaknya dilaporkan bahwa terdapat 14 orang korban meninggal, serta 56 orang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Di sisi lain, saat ini juga masih ada sebanyak 9 warga yang dinyatakan hilang.

Tips dan Cara Atur Keuangan Hadapi Bencana Alam

Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan untuk menghadapi ketidakpastian bencana alam yang terjadi di Indonesia. Sebagaimana dikutip dari lama resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (6/12), inilah beberapa hal yang dapat Anda siapkan terkait hal tersebut.

  1. Memiliki Dana Darurat

Sebagaimana jamak diketahui, dana darurat adalah dana yang disimpan untuk keadaan darurat atau kejadian-kejadian yang tidak terduga yang bisa menganggu arus keuangan Anda, baik itu berupa kecelakaan, kerusakan rumah, atau saat terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak, atau bahkan bencana alam.

Sejatinya pula, keberadaan dana darurat ini pun telah mulai Anda kumpulkan sejak pertama kali memiliki penghasilan. Untuk besarannya sendiri tentu saja akan berbeda-beda bagi setiap orang, berergantung kebutuhannya.

Idealnya, bagi yang belum punya tanggungan, setidaknya harus ada dana darurat sebesar 3—6 kali pengeluaran bulanan. Di sisi lain, bagi Anda yang sudah memiliki tanggungan atau berkeluarga, Anda harus menyiapkan sebesar 6—12 kali pengeluaran bulanan.

Namun, yang jelas, dana darurat tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan mudah dicairkan sehingga Anda tidak kebingungan ketika tiba-tiba memerlukannya. Di samping itu, dana darurat pun harus tersimpan secara terpisah dari rekening harian agar Anda tidak tergoda untuk mengambilnya. Anda pun dalam hal ini bisa membuka dua rekening atau lebih untuk menyimpan dana darurat tersebut.

Karena itu, mulai sekarang juga, Anda harus mengumpulkan dana darurat dengan menyisihkan setidaknya 10% dari pemasukan bulanan. Hal ini penting, terlebih lagi bagi Anda yang memang kebetulan tinggal di wilayah rawan bencana.

  1. Mempunyai/Terdaftar Asuransi

Adapun asuransi (Insurance) berasal dari kata assurance, yang artinya jaminan atau perlindungan. Pada dasarnya, asuransi adalah perlindungan atau proteksi yang diberikan oleh perusahaan penyedia jasa/produk pertanggungan, yang bisa mengurangi kerugian yang mungkin muncul akibat dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Sebagai contoh, saat Anda mengalami kerugian karena sakit atau kerusakan harta benda akibat bencan ala—dan Anda pun mesti mengeluarkan sejumlah biaya untuk itu—maka kerugian atau biaya yang muncul tadi, yang harusnya Anda tanggung sendiri, akan dialihkan atau diberikan ganti rugi oleh pihak penanggung, dalam hal ini perusahaan asuransi.

Namun, tentu saja perusahaan asuransi tidak asal menanggung beban keuangan Anda tadi. Pasalnya, Anda harus mendaftar asuransi terlebih dahhulu serta membuat perjanjian (polis). Di samping itu, Anda pun mungkin sudah mengetahui bahwa ada banyak macam atau jenis-jenis asuransi.

Pada dasarnya, ada dua jenis asuransi berdasarkan objek pertanggungannya, yakni asuransi jiwa dan asuransi umum. Objek pertanggungan dari asuransi jiwa ini berupa orang dan yang dipertanggungkan adalah kehidupan seseorang. Asuransi yang satu ini memberikan jaminan perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko keuangan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Selain jiwa, jaminannya bisa diperluas dengan kesehatan serta kecelakaan.

Sementara itu, pada asuransi umum, objek pertanggungannya adalah harta benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Asuransi umum juga memiliki banyak jenis, misalnya asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, pengangkutan, perjalanan, rangka kapal, perkebunan, pertanian, pesawat terbang, satelit, tanggung jawab hukum pihak ketiga, mesin dan berbagai risiko kerugian aset lainnya.

Karena itu, untuk menghadapi ketidakpastian bencana alam yang akan terjadi, Anda harus memilih asuransi yang sesuai dengan manfaat serta kebutuhan dan kemampuan Anda dalam membayar premi bulanannya.

  1. Menyiapkan Investasi/Tabungan—Cara Atur Keuangan Hadapi Bencana Alam

Terkait bencana alam yang bisa terjadi kapan saja, Anda pun perlu menyiapkan investasi atau tabungan. Hal itu agar Anda bisa memiliki setidaknya pemasukan jika suatu saat bencana itu merenggut harta benda yang sekarang Anda miliki di rumah.

Jenis-jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih pun beragam, yakni bisa berupa emas, obligasi, saham, forex, dan sebagainya. Di sisi lain, jenis tabungan yang dapat Anda pilih juga banyak, misalnya deposito, reksa dana, dan sebagainya.

Di samping itu, jika Anda ingin memilih jenis invetasi yang paling rendah risikonya, Anda bisa berinvestasi pada Surat Berharga Nasional, seperti Sukuk Tabungan, Savings Bond Ritel, dan Obligasi Negara Ritel.

Tentu saja, investasi atau tabungan ini bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, melainkan juga dapat menjadi warisan bagi anak cucu Anda nantinya. Namun, pastikan bahwa investasi atau simpanan yang akan Anda pilih telah memenuhi aspek 2L, yakni Legal dan Logis.

Hadapi Situasi tidak Terduga dengan Keuangan yang Sehat

Bencana alam yang melanda Indonesia belakangan ini tentu saja akan berdampak besar terhadap terhadap kondisi keuangan alias finansial Anda, apalagi jika Anda ternyata sudah berumah tangga. Untuk diketahui, salah satu indikator keuangan rumah tangga sehat adalah siap dalam menghadapi kondisi yang tidak terduga.

Dengan demikian, bencana alam, musibah pribadi, dan beragam pengeluaran yang tak dianggarkan sebelumnya bakal teratasi jika rumah tangga memiliki kecukupan dana darurat. Sebagaimana disebutkan tadi, kebutuhan akan dana darurat setiap orang juga akan berbeda-beda, yang bergantung pada situasi kehidupannya. Pada dasarnya, kebutuhan minimum setiap orang adalah mampu menutup biaya hidup utama untuk 1 bulan ke depan.

Dalam hal ini, agar keuangan rumah tangga Anda siap untuk menghadapi bencana maupun hal yang tak terduga, langkah-langkah yang sebaiknya Anda ikuti adalah sebagai berikut:

  • Dana dana darurat saat ini sudah mencukupi
  • Aset bernilai besar harus punya perlindungan asuransi kerugian yang memadai
  • Jika terjadi musibah atau bencana dan lainnya, Anda bisa mempergunakan saldo dana darurat tadi

Demikianlah ulasan mengenai cara atur keuangan hadapi bencana alam yang penting untuk Anda pahami. Dengan menerapkan sejumlah tips di atas, kondisi keuangan Anda akan semakin kuat dan siap untuk menghadapi beragam risiko, termasuk musibah dan bencana alam yang tidak bisa diprediksi.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE