33.8 C
Jakarta
Rabu, 15 Mei, 2024

Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga yang Baik dan Benar

JAKARTA, duniafintech.com – Mengelola keuangan rumah tangga mempunyai tantangan tersendiri. Selalu ada kebutuhan yang membutuhkan pengeluaran lebih dari anggaran Anda. Namun selalu ada kesalahan yang menghalangi Anda dan keluarga untuk menabung. Ada beberapa hal yang perlu dipelajari untuk menghindari hal ini.

Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Berikut beberapa tips mengelola keuangan rumah tangga Anda:

  1. Bersikaplah terbuka, jujur, dan adil dengan pasangan Anda

Uang merupakan topik yang sangat sensitif, terutama ketika pria dan wanita mempunyai pemikiran yang berbeda mengenai pengeluaran uang dan kebutuhan mana yang harus diprioritaskan. Jujurlah tentang masalah keuangan keluarga Anda. Berapa banyak yang dibelanjakan dan mengapa Tidak perlu melarang atau membatasi konsumsi bulanan pasangan Anda. Hal ini cukup memberinya keyakinan bahwa dirinya sudah cukup dewasa dalam mengatur keuangannya sendiri.

  1. Sisihkan dana darurat

Dana darurat keluarga memegang peranan penting, terutama dalam situasi kritis. Biasanya, ketika memulai sebuah keluarga, dana darurat adalah pengeluaran untuk 6 atau 12 bulan. Langkah pertama dalam menyiapkan dana darurat adalah dengan memangkas pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, seperti membeli mainan anak yang mungkin sudah tidak terpakai, membeli barang-barang kecil yang tidak diperlukan, dan lain-lain.

Cobalah bersikap realistis tentang pengeluaran bulanan Anda, jumlah dana darurat, dan tabungan Anda. Dana darurat sebaiknya disimpan pada produk keuangan yang mudah penarikannya, aman, dan tidak bersifat spekulatif, seperti deposito, emas, atau reksa dana. Jangan lupa untuk mencatat jumlah dana darurat yang telah Anda kumpulkan dan awasi inflasi.

Baca juga: Dampak Negatif Pinjaman Online: Kurang Pendidikan Keuangan

ISFF 2023 INDODAX

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Saat Pensiun Demi Masa Tua Sejahtera

  1. Dapatkan asuransi yang tepat

Saat ini, ketika pemulihan tidak mudah dan sakit tidak murah, ada baiknya memiliki asuransi, terutama untuk keluarga. Sebelum memilih produk asuransi, cari tahu dulu reputasi perusahaan asuransi yang dipilih. Bandingkan juga layanan yang ditawarkan oleh satu perusahaan asuransi dengan perusahaan asuransi lainnya.

Apa yang ditawarkan perusahaan asuransi dengan nomor pembayaran yang sama? Apakah nilai yang diberikan masuk akal atau tidak? Perhatikan juga rumah sakit rujukan dan kantor pelayanan. Pilihlah yang memiliki jaringan mitra rumah sakit dan call center yang cukup besar. Carilah referensi yang obyektif agar tidak menyesal di kemudian hari.

  1. Disiplin dalam pelaporan keuangan

Dengan mencatat, Anda akan mengetahui kebocoran-kebocoran yang seringkali luput dari perhatian namun berdampak pada kondisi keuangan keluarga kami. Misalnya biaya parkir, naik ojek online, tambahan uang jajan dll. Ternyata pengeluaran tersebut bisa menjadi cukup besar jika dijumlahkan keenamnya.

Namun, karena pengeluaran tersebut terkesan kecil, Anda cenderung tidak khawatir dan tidak banyak berpikir saat mengeluarkan uang. Setelah Anda menghilangkan kebocoran keuangan Anda, Anda biasanya dapat menabung dan berinvestasi.

  1. Mulailah memprioritaskan tujuan keuangan

Setiap orang tentunya mempunyai skala prioritas masing-masing sesuai dengan keadaan keuangan dan tingkat pengetahuan keuangannya.

Robert T. Kiyosaki menciptakan skala prioritas yang paling ideal, yaitu keamanan finansial terlebih dahulu. Anda harus aman secara finansial, memiliki arus kas positif, tidak memiliki utang konsumen, memiliki dana darurat dan asuransi jika diperlukan.

Skala kedua adalah kenyamanan finansial. Pada skala ini, di manakah Anda mencoba mencapai tujuan keuangan jangka menengah dan panjang? Setidaknya amankan biaya pendidikan anak Anda dan dana pensiun. Jangan lupa sertakan strategi mencapai kebebasan finansial dalam rencana keuangan Anda.

  1. Buat rencana keuangan

Jika rencana keuangan yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka tujuan keuangan akan tercapai dengan sendirinya sesuai dengan yang diharapkan. Kedua hal tersebut saling berkaitan, yang satu mendukung yang lain, sehingga kondisi perekonomian stabil dan kuat. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ahli perencanaan keuangan agar langkah perencanaan keuangan lebih tepat.

  1. Periksa rencana keuangan

Hasil audit keuangan keluarga akhir tahun dapat dijadikan bahan perbaikan pengelolaan keuangan keluarga pada tahun berikutnya. Selain itu, kita akan mengetahui apakah kita sudah mulai mencapai tujuan keuangan kita. Pendapatan dan pengeluaran harus dikendalikan oleh rencana keuangan keluarga. Bisakah pendapatan yang diperoleh saat ini mencapai keamanan finansial? Bisakah Anda menabung atau berinvestasi? Hal lain yang tidak boleh dilupakan ketika melihat keuangan keluarga adalah aset dan liabilitas. Ketahui posisi aset dan utang Anda.

Apakah aset Anda masih bisa menutupi hutang Anda? Apakah properti yang Anda miliki menghasilkan pendapatan bagi Anda? Apakah utang Anda saat ini tergolong utang produk atau konsumen? Periksa status kesehatan keluarga. Mendukung bagian yang sehat dan memperbaiki bagian yang masih kurang sehat. Jangan lupa untuk mengambil asuransi untuk melindungi keluarga Anda.

Baca juga: Strategi Keuangan Perusahaan: Komponen, Fungsi, hingga Contohnya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU