28.8 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Pengertian Indikator RSI dan Cara Setting Terbaik

Indikator RSI atau Relative Strength Index adalah salah satu indikator yang digunakan dalam trading di semua jenis pasar, termasuk oleh para trader forex. Indikator populer yang sering dipakai ini dibuat oleh Welles Wilder pada tahun 1978.

Pada dasarnya, indikator adalah sebuat alat atau tools yang memberikan data dari hasil perhitungan rumus tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi pasar sehingga trader dapat memprediksi arah pasar selanjutnya.

Sementara itu, di dunia trading forex, istilah indikator ini lebih dikenal dengan indikator forex, yang antara lain adalah indikator Relative Strength Index. Adapun pengertian indikator Relative Strength Index adalah indikator teknikal yang mengukur besarnya perubahan harga dalam suatu periode tertentu untuk menganalisis apakah kondisi di pasar telah mencapai titik jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought).

Di sisi lain, oversold dan overbought merupakan istilah teknikal yang dipakai untuk memprediksi kemungkinan terjadinya koreksi atau pembalikan arah. Ringkasnya, titik jenuh ini merujuk pada suatu kondisi yang sudah mencapai titik tertinggi atau terendah, tetapi dalam batas perkiraan sebab titik ini dianggap tidak mungkin bergerak lebih tinggi atau lebih rendah lagi. 

Indikator Relative Strength Index forex ini pun digunakan untuk mengidentifikasi level oversold dan overbought untuk sebuah aset investasi dan juga dapat dipakai sebagai “sinyal” munculnya peluang trading. RSI sendiri masuk ke dalam indikator teknikal tipe osilator, yakni tipe yang berosilasi di antara dua batas, di atas dan di bawah titik tengah, dan nilainya membantu untuk mengukur kekuatan serta momentum dari sebuah tren.

Cara Kerja Indikator RSI

RSI indicator ini, misalnya pada platform trading forex seperti Metatrader, muncul dalam bentuk garis naik-turun di bawah grafik harga. Akan tetapi, trader tidak perlu menghitung secara manual sebab RSI dapat dimunculkan hanya dengan mengklik “Insert”, kemudian pilih “Indicators”, lalu pilih “Oscillators”, dan pilih “Relative Strength Index”.

Indikator Relative Strength Index ini mengukur pergerakan naik turun harga dengan kisaran rasio 0—100. Apabila indikator ini berada pada rasio 70 atau lebih besar, itu berarti bahwa suatu aset sudah mengalami jenuh jual (overbought) sehingga kemungkinan besar harga bakal berbalik turun atau terkoreksi. Adapun bagi trader, hal itu berarti waktu untuk melakukan sell.

Akan tetapi, kalau nilai RSI berada pada rasio 30 atau lebih kecil, itu berarti bahwa suatu aset sudah mengalami jenuh beli (oversold) sehingga kemungkinan besar harga bakal berbalik naik. Bagi para trader, hal ini menjadi waktu untuk melakukan buy.

Secara default, perhitungan RSI ini umumnya menggunakan period 14, tetapi para trader dapat mengubah period RSI ini. Akan tetapi, mengubah period dengan meningkatkan atau menurunkan period dapat mengubah sensitivitas.

Misalkan, RSI yang berperiode 7 hari bakal lebih sensitif terhadap pergerakan harga ketimbang RSI yang berperiode 21 hari. Meski demikian, hal itu pun bergantung pada volatilitas harga aset.

Pair dengan volatilitas tinggi seperti EUR/USD bakal lebih cepat mencapai level oversold atau overbought ketimbang USD/CHF. Maka dari itu, sebaiknya penggunaan indikator ini sejalan dengan indikator teknikal lain agar perhitungan lebih akurat.

Cara Setting Indikator RSI Terbaik

Menggunakan indikator ini mungkin tampak sulit bagi para trader pemula. Meski begitu, dengan berjalannya waktu, para trader harus menggunakan indikator atau beberapa indikator untuk memperoleh sinyal yang lebih akurat.

Inilah cara setting RSI di platform trading:

  1. Buka ‘Menu Chart/Grafik’

Pertama, buka “Menu Chart/Grafik” di platform trading Anda, kemudian klik “Insert”, pilih “Indicators”, lalu “Oscillators”, selanjutnya pilih “Relative Strength Index”. 

  1. Mengubah setting “Parameter Period RSI” atau time frame indikator

Para trader dapat mengubah angka period RSI. Adapun time period RSI yang diciptakan oleh J. Welles Wilder adalah 14 hari, yang menurutnya merupakan periode standar yang bagus digunakan untuk analisis grafik harian. Kian pendek time period yang Anda pilih, garis RSI bakal semakin terlihat volatile.

Sebaliknya, kian panjang time period RSI, garisnya akan terlihat semakin tidak sensitif terhadap harga. Usai Anda memutuskan setting period RSI, klik “OK”, lalu bakal muncul tampilan indikator garis RSI di grafik.

  1. Membaca tampilan garis RSI

RSI terdiri dari garis 0—100. Misalkan di indikator terlihat garis overbought di atas angka 70 dan garis oversold di bawah angka 30. Hal itu berarti bahwa kalau garis RSI berada di bawah angka 30, harga sudah cenderung murah (oversold). Di sisi lain, ketika garis RSI berada di atas angka 70, harga sudah cenderung tinggi (overbought).  Biasanya, setting ini pun berlaku pada setting indikator RSI saham.

Tips Trading Forex dengan Indikator Relative Strength Index

Adapun indikator ini umumnya dipakai untuk menentukan waktu entry yang tepat dengan melihat level overbought dan oversold serta mengamati kemungkinan pergantian arah tren dengan melihat divergensi terhadap pergerakan harga.

Divergensi adalah keadaan ketika arah pergerakan indikator dan arah pergerakan harga berbeda. Berikut ini tips trading menggunakan RSI:

  1. Pada keadaan trend yang kuat, abaikan overbought dan oversold RSI

Saat harga bergerak trending dengan kuat pada jangka waktu yang relatif panjang, metode entry dengan mengandalkan overbought dan oversold RSI tidak akan akurat lagi. Pasalnya, indikator ini dibuat dengan membandingkan jumlah perubahan harga yang positif (lebih tinggi) dengan perubahan harga yang negatif (lebih rendah) untuk periode tertentu. Rasio ini diplot dalam interval 0—100.

Kalau setelah periode waktu ini pergerakan harga tidak berubah (seperti saat trending dengan kuat), RSI bakal tetap pada kondisi overbought (saat kondisi uptrend) atau oversold (saat kondisi downtrend).

  1. Perhatikan level 50 pada RSI (center line)

Adapun seluruh indikator tipe oscillator punya level tengah atau center line, yang umumnya di level 50 atau 50%, demikian pula pada RSI. Center line yang sering kali diabaikan ini menunjukkan momentum pergantian arah pergerakan harga saat terjadi retracement atau bahkan ketika ada pergantian arah trend.

Penggunaan parameter indikator RSI sendiri juga perlu disesuaikan dengan time frame trading. Pada dasarnya, parameter periode waktu default pada platform trading untuk hampir semua indikator tipe oscillator adalah 14, termasuk RSI. Berdasarkan pengalaman, periode 14 cocok untuk time frame Daily, tetapi kurang akurat untuk time frame trading yang lebih rendah.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU