25.9 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

China Penyumbang Nilai Ekspor Tertinggi untuk Indonesia

JAKARTA, duniafintech.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari 2023 berasal dari negara China sebagai penyumbang nilai ekspor tertinggi, yaitu sebanyak 34.24 persen atau senilai US$5,32 miliar. 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mencatat selain dari China sebagai negara dengan Ekspor Tertinggi, Jepang juga turut menyumbang sebesar sebanyak 8,76 persen atau senilai US$1,36 persen, dan diikuti dari Thailand sebanyak 5,76 persen atau senilai US$0,90 miliar. Sedangkan, impor non migas dari ASEAN sebesar 16,13 persen atau senilai US$2,51 miliar dan dari Uni Eropa sebesar 7,33 persen atau senilai US$1,14 miliar. 

Baca juga: Hilirisasi Industri Nikel Berikan Kontribusi 2,17 Persen terhadap Total Ekspor Non Migas

Dia mengatakan jika menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari 2023 terhadap bulan yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal US$158,5 juta (5,66 persen), bahan baku/penolong US$56,3 juta (0,41 persen), dan barang konsumsi US$17,1 juta (1,09 persen).

“Neraca perdagangan Indonesia Januari 2023 mengalami surplus US$3,87 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,29 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,42 miliar,” kata Habibullah. 

Baca juga: Moncer! Ekspor Mobil Surplus Capai 64 Persen

Secara total, Habibullah mengungkapkan nilai impor Indonesia Januari 2023 mencapai US$18,44 miliar, turun 7,15 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 1,27 persen dibandingkan Januari 2022. 

Dia merincikan untuk impor migas Januari 2023 senilai US$2,91 miliar, turun 9,21 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 30,36 persen dibandingkan Januari 2022. Sedangkan, impor non migas Januari 2023 senilai US$15,54 miliar, turun 6,75 persen dibandingkan Desember 2022 atau turun 2,78 persen dibandingkan Januari 2022.

“Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$434,0 juta (14,95 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$215,6 juta (10,18 persen),” kata Habibullah. 

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Mulai Juni, RI Setop Ekspor Timah dan Tembaga

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE