28.2 C
Jakarta
Jumat, 3 Mei, 2024

Definisi Dana Darurat, Fungsi, hingga Tips untuk Menabungnya

JAKARTA, duniafintech.com – Dana darurat menjadi langkah finansial yang penting untuk persiapan kemudian hari. Pasalnya, dana ini tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu ketika diperlukan segera dalam kondisi mendesak.

Biaya darurat ini pada dasarnya merupakan kumpulan uang dalam besaran tertentu yang bersifat mudah dicairkan dan diakses ketika seseorang tengah berada dalam keadaan darurat. Sebaiknya pula, dana ini tidak dicampurkan dengan peruntukan uang lainnya.

Dana Darurat Vs Investasi

Jika Anda mengira bahwa dana yang satu ini sama dengan investasi atau ia dapat digunakan sebagai investasi, tentu saja itu pemahaman yang keliru. Pasalnya, keduanya punya fungsi yang berbeda.

Pada umumnya, dana emergency ini berupa tabungan jangka pendek yang bersifat fleksibel, harus likuid, dan gampang dicairkan saat sewaktu-waktu diperlukan. Dana ini disiapkan khusus untuk tujuan tertentu sehingga tidak dapat dipakai untuk kepentingan lain, kecuali sat menghadapi kondisi darurat.

Di lain sisi, investasi umumnya punya tujuan yang lebih spesifik dan waktu penggunaan dananya pun dapat diukur, baik itu 6, 12, atau maupun 24 bulan.

Yang perlu dipahami di sini adalah bahwa pos keuangan darurat bersifat wajib, tetap, dan berjumlah banyak, sementara investasi merupakan pilihan yang baik kalau Anda sudah punya uang dingin alias uang yang tidak dipakai dalam waktu dekat.

Baca juga: Wow! Ada yang “Bela” Tersangka Mafia dan Ancam Boikot Program Minyak Goreng Curah Nih

Fungsi Dana Darurat

  1. Biaya Berobat ketika Sakit

Sakit atau kecelakaan memang tidak bisa diprediksi kapan terjadi sehingga sangat penting untuk berjaga-jaga dengan adanya pos keuangan khusus bagi kejadian/keadaan darurat. Terlebih lagi, boleh jadi akan ada tagihan rumah sakit yang tidak mampu ditutupi oleh asuransi kesehatan yang Anda miliki.

  1. Cadangan ketika Kehilangan Pekerjaan

Lantaran tidak ada jaminan bakal dipekerjakan seumur hidup di dalam sebuah perusahaan, pekerjaan pun menjadi sebuah hal yang juga tidak pasti. Oleh sebab itu, penting untuk memiliki pos dana cadangan yang dapat menjadi “pegangan” selama Anda tidak punya penghasilan rutin lantaran sedang mencari pekerjaan baru.

  1. Untuk Memperbaiki Aset Pribadi

Hal darurat berikutnya yang barangkali jarang terpikirkan, yakni aset pribadi yang akan rusak sewaktu-waktu. Anda tidak pernah mampu memastikan kondisi aset pribadi akan selalu dalam kondisi baik. Misalnya saja ponsel yang tiba-tiba rusak atau mobil mogok dan membutuhkan servis besar. Kondisi-kondisi ini tentunya akan lebih mudah ditangani jika Anda punya dana cadangan.

  1. Terhindar dari Utang

Kondisi gaji yang habis di tengah bulan lantaran ada pengeluaran tak terduga, agaknya bisa menimpa siapa saja. Nah, kalau Anda tidak punya tabungan ataupun dana cadangan, boleh jadi Anda akan berutang—sebagai cara memenuhi kebutuhan harian atau tagihan yang bersifat penting. Pada titik inilah menjadi penting untuk menabung dana cadangan yang bersifat darurat agar Anda tidak terjerat utang.

Perhitungan Biaya Darurat

  1. Lajang

Setidaknya, bagi seorang lajang (belum menikah dan tidak punya tanggungan), ia harus mengantongi dana cadangan sebesar 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan rutin. Misalnya, jika setiap bulan pengeluaranmu mencapai Rp3 juta maka dana yang mesti disisihkan sebesar Rp18 juta. Kalau suatu saat sumber pendapatan bulanan berhenti maka Anda bisa menggunakan dana cadangan ini sementara waktu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga memperoleh pendapatan baru.

  1. Pasangan Menikah

Jika Anda telah menikah, tetapi belum punya anak maka, setidaknya, dana yang Anda perlukan untuk keluarga adalah sebesar 9 kali lipat dari jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga. Misalkan pengeluaran tiap bulan mencapai Rp5 juta maka kalikan dengan 9 sehingga dana untuk kebutuhan yang ideal untuk disiapkan, yakni Rp45 juta.

  1. Pasangan Menikah dengan Anak

Perhitungan dana cadangan bagi keluarga yang memiliki 1 anak atau lebih tentu saja akan lebih banyak. Setidaknya, pasangan ini harus punya 12 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangganya.

Misalkan pengeluaran bulanan rumah tangganya mencapai Rp7 juta maka kalikan dengan 12 sehingga total besaran dana yang perlu disisihkan senilai Rp84 juta.

Tips Menabung Dana Cadangan

  1. Cek Kondisi Keuangan saat Ini

Jumlah uang yang dapat Anda sisihkan akan bergantung pada kondisi keuangan saat ini. Oleh sebab itu, cobalah hitung jumlah pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya atau membiasakan untuk mencatat cashflow. Di samping itu, merancang anggaran bulanan pun sangat membantu.

Anda dapat menggunakan buku atau aplikasi yang berguna untuk memantau cash flow serta pengeluaran yang sebenarnya tidak penting dan bisa dikurangi sehingga akan memudahkan untuk menyisihkan uang khusus untuk pos keuangan yang satu ini.

  1. Buat Target Dana yang Diperlukan

Kalau Anda sudah tahu jumlah besaran dana yang perlu dipersiapkan maka Anda dapat membuat target dana yang diperlukan. Bisa juga dengan melakukan hitungan prediktif untuk hal-hal yang mungkin terjadi nantinya, semisal biaya perbaikan mobil mencapai Rp3 juta atau kerugian rumah akibat banjir sekitar Rp5 juta.

  1. Buka Rekening Khusus

Di manakah biaya darurat sebaiknya disimpan? Jawabannya adalah di dalam rekening baru yang terpisah dari pengeluaran bulanan rutin. Hal itu bertujuan supaya Anda tidak teralihkan untuk membiayai keperluan lain. Dalam hal ini, pertimbangkan untuk memilih rekening yang tidak membutuhkan saldo awal yang besar ketika pertama kali membuka rekening dan tidak mematok biaya administrasi bulanan yang terlalu besar. Penting juga diingat, ini adalah pos keuangan untuk jangka panjang sehingga tidak perlu terburu-buru mengumpulkannya.

Baca juga: Wow Ketahuan, Hacker Korut Curi Kripto para Gamers Senilai Rp 8,8 Triliun

  1. Mulai Kumpulkan dengan Perlahan

Kaget dengan total besaran biaya darurat yang perlu dipersiapkan? Anda seharusnya tidak usah khawatir karena mengumpulkan dana cadangan darurat ini dapat dimulai perlahan, misalnya dengan dicicil dan tidak langsung menaruh dana besar. Jumlah uang itu pasti bakal terkumpul asalkan Anda tetap rutin dan konsistensi untuk menyisihkan uang tiap bulannya.

  1. Langsung Alokasikan ketika Gajian

Supaya cepat terkumpul dan tidak terpakai, jangan pernah menunda untuk menyisihkan uang untuk pos keuangan ini. Pada hari pertama Anda memperoleh penghasilan maka langsung pisahkan dana cadangan sekitar 20 persennya. Nah, 80 persen lainnya dapat dipakai untuk kebutuhan pengeluaran bulanan lainnya.

  1. Tekan Pengeluaran Konsumtif

Untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu mendesak atau mungkin tidak dibutuhkan alias berbau konsumtif, pengeluarannya sebaiknya ditekan. Anda pun dapat menyiasati hal itu dengan mencari pengganti yang harganya lebih murah, tetapi tetap menawarkan fungsi dan kualitas yang sama.

  1. Cari Penghasilan Tambahan

Di samping dengan cara menyisihkan uang, Anda pun dapat mencari penghasilan tambahan sebagai sumber pendapatan baru untuk dana darurat. Sebagai contoh, Anda bisa berbisnis, berinvestasi, atau menjadi pekerja lepas.

Baca juga: Wow Banyak Banget! Indra Kenz dan Adiknya Punya Aset Kripto Rp35 Miliar

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Editor: Rahmat Fitranto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE