28.8 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini di BCA, Intip Sebelum Tukar Valas! 

JAKARTA, duniafintech.com – Kurs dollar ke rupiah hari ini, Selasa (6/9/2022) tampak menguat. Pada akhir pekan lalu, kurs dollar rupiah melemah pada level Rp 14.896 di perdagangan pasar spot Jumat (2/9). Rupiah melemah 0,09% dibanding Kamis (Rp 14.883).

Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,11% pada level Rp 14.900 dibanding Kamis (Rp 14.884).

Bagi anda yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat, referensi kurs dari perbankan patut anda ikuti.

Baca juga: Terdampak Sentimen Global, Simak Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini

Melalui situs resmi Bank BCA, beberapa kurs dollar ke rupiah hari ini yang berlaku yakni TT counter, e-rate, maupun bank notes.

Simak kurs dollar rupiah yang dicatat dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 08.00 WIB per 6 September 2022)

Kurs e-rate:

  • Kurs beli Rp 14.854 per dollar AS
  • Kurs jual Rp 14.874 per dollar AS

Kurs TT counter:

  • Kurs beli Rp 14.714 per dollar AS
  • Kurs jual Rp 15.014 per dollar AS

Kurs Bank Notes:

  • Kurs beli Rp 14.734 per dollar AS
  • Kurs jual Rp 15.034 per dollar AS

Sebagai tambahan informasi, ada perbedaan tingkat dollar rupiah yang pada kurs TT counter, kurs e-rate, dan kurs bank notes.

Penggunaan kurs dollar rupiah TT counter hanya berlaku ketika nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank. 

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Mengawali Pekan, BTC-ETH Menguat Tipis

Kurs e-rate merupakan kurs yang berlaku jika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal equivalen diatas 25.000 dollar AS. BCA menghimbau nasabah untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.

Sementara untuk kurs dollar rupiah bank notes berlaku saat nasabah menukarkan uangnya melalui kantor bank secara langsung. 

Adapun kurs dollar rupiah hanya berlaku pada sudut pandang bank saja. Kurs beli dipakai ketika bank membeli dollar dari nasabah, sedangkan kurs jual dipakai ketika bank menjual dollar ke nasabah.

Di sisi lain, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin menjelaskan pergerakan rupiah akan menanti reaksi pasar atas rilis data ketenagakerjaan AS.

Dia bilang kalau data ketenagakerjaan AS membaik maka potensi pelemahan rupiah berlanjut dengan menuju Rp 14.920 per dolar AS dan Rp 14.935 per dolar AS. Adapun Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran di negeri paman Sam ini naik hingga 3,7%. 

Namun sebaliknya, kata Nanang, aksi profit taking pada dolar AS sangat terbuka akibat ada penguatan indeks dolar pada beberapa akhir lalu. Kalau begitu, rupiah berpotensi menguat ke level Rp 14.870 per dolar As dan Rp 14.850 per dolar AS. 

“Dari dalam negeri, bila kenaikan harga BBM terlaksana maka aksi profit taking terhadap rupiah makin gencar dan pelemahan bisa bergerak dalam rentang harga Rp 14.920 dolar AS sampai Rp 14.950 dolar AS,” papar Nanang kepada Kontan.co.id

Seperti yang diketahui, pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi Solar dan Pertalite pada Sabtu (3/9). Harga BBM non subsidi Pertamax juga dinaikkan. 

Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menilai tekanan eksternal terhadap rupiah masih cukup kuat pada Senin, (5/9) besok. 

Dia menjelaskan kebijakan The Fed yang tetap hawkish masih menopang daya tarik asset dolar AS. Adapun The Fed menyatakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya dalam FOMC mendatang sebagai respons inflasi tinggi.

“Rupiah akan berada di kisaran Rp 14.850 per dolar AS hingga 14.935 per dolar AS pada Senin,” tutur Reny.

Baca juga: Dolar AS Menguat, Nilai Tukar Rupiah Masih Stabil

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE