27.8 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Intip Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini, Cek Sebelum Tukar Valas

JAKARTA, duniafintech.com – Kurs dollar ke rupiah menguat pada hari ini. Pada perdagangan pasar kemarin, ini berada di level Rp 14.885 di perdagangan pasar spot Selasa (6/9/2022). Rupiah menguat 0,15% dibanding Senin (Rp 14.907) awal pekan lalu. 

Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,23% pada level Rp 14.885 dibanding Senin kemarin (Rp 14.920).

Bagi anda yang ingin melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar Amerika Serikat (AS), referensi kurs dari perbankan ini patut untuk anda ikuti. 

Kurs Rupiah ke Dollar Hari Ini

Melalui situs resmi Bank BCA, beberapa kurs dollar ke rupiah yang berlaku yakni TT counter, e-rate, maupun bank notes. 

Simak kurs dollar ke rupiah yang dicatat dari laman BCA (Diperbarui pada pukul 10.22 WIB per Kamis 8 September 2022) atau hari ini, inilah ulasannya:

Kurs dollar rupiah e-rate:

  • Kurs beli Rp 14.899,00 per dollar AS
  • Kurs jual Rp 14.919,00 per dollar AS

Kurs dollar rupiah TT counter:

  • Kurs beli Rp 14.749,00 per dollar AS
  • Kurs jual Rp 15.049,00 per dollar AS

Kurs dollar rupiah bank notes:

  • Kurs beli Rp 14.749,00 per dollar AS
  • Kurs jual Rp 15.049,00 per dollar AS

Dollar ke Rupiah Hari Ini

Hal yang Perlu Anda Pahami

Sebagai informasi buat Anda, ada perbedaan tingkat dollar rupiah yang pada kurs TT counter, kurs e-rate, dan kurs bank notes.

Penggunaan kurs dollar rupiah TT counter hanya berlaku ketika nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank. 

Baca juga: Dolar AS Menguat, Nilai Tukar Rupiah Masih Stabil

Kurs dollar rupiah e-rate merupakan kurs yang berlaku jika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal equivalent diatas 25.000 dollar AS. 

Bank BCA menghimbau para nasabah untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.

Sementara untuk kurs dollar rupiah bank notes berlaku saat nasabah menukarkan uangnya melalui kantor bank secara langsung. 

Adapun kurs ini hanya berlaku pada sudut pandang bank saja. Kurs beli dipakai ketika bank membeli dollar dari nasabah, sedangkan kurs jual dipakai ketika bank menjual dollar ke nasabah.

Berita Seputar Kurs Dollar ke Rupiah Hari ini

Di satu sisi, Eropa dan Inggris sedang dilanda ‘kiamat’ mata uang. Nilai tukar euro dan poundsterling ambrol ke level terlemah puluhan tahun melawan dolar Amerika Serikat (AS). 

Sementara rupiah justru mampu menguat pada perdagangan Kamis (8/9/2022) ini. Meski di pekan ini pergerakannya juga berfluktuasi dengan penguatan atau pun pelemahan tipis-tipis saja.

Melansir data Refinitiv sebagaimana dilaporkan CNBC Indonesia, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,17% ke Rp 14.890/US$ di pasar spot.

Sebelumnya pada Selasa lalu kurs euro jeblok ke US$ 0,9862, terlemah sejak Desember 2002.Sepanjang tahun ini euro sudah jeblok sekitar 13% melawan dolar AS.

Baca juga: Terdampak Sentimen Global, Simak Kurs Dollar-Rupiah Hari Ini

Untuk diketahui Mata uang euro secara resmi mulai digunakan dalam bentuk giral pada 1 Januari 1999. Sejak peluncurannya tersebut, nilai euro menurun dan menyentuh level terlemah US$ 0,8225 pada 26 Oktober 2000. Namun,sejak awal 2003, euro sebenarnya tidak pernah berada di bawah level paritas (EUR 1 = US$ 1).

Artinya mata uang 19 negara ini semakin dekat dengan rekor terlemah sepanjang sejarah.

Poundsterling Inggris pun menyusul, Kamis kemarin ambruk ke level terlemah dalam 37 tahun terakhir melawan dolar AS.

Outlook perekonomian Inggris yang ‘gelap gulita’ memicu jebloknya poundsterling. Kemarin poundsterling sempat merosot nyaris 1% ke US$ 1,1403 yang merupakan level terendah Maret 1985, berdasarkan data Refinitiv. Sepanjang tahun ini poundsterling jeblok hingga 15%.

Rekor terlemah sterling tercatat di US$ 1,0520 yang tercatat pada 26 Februari 1985. Sementara itu melawan rupiah, poundsterling jeblok nyaris 11%, berada di Rp 14.174/GBP, terendah sejak September 2019.

Eropa termasuk Inggris sama-sama menghadapi masalah inflasi tinggi. Inflasi di zona euro tercatat melesat 9,1% year-on-year (yoy) pada Agustus, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Kemudian inflasi di Inggris meroket 10,1% (yoy) tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Dengan nilai tukar euro dan poundsterling yang jeblok, ada risiko inflasi akan semakin tinggi. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) tentunya akan terus agresif menaikkan suku bunga.

Inflasi tinggi akan menggerus data beli masyarakat, apalagi ditambah dengan suku bunga yang tinggi. Ekspansi dunia usaha juga akan terhambat, alhasil resesi semakin nyata.

Itulah ulasan tentang kurs dollar ke rupiah hari ini. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda.

Baca juga: Kurs Dollar-Rupiah Hari Ini di BCA, Intip Sebelum Tukar Valas! 

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE