29.4 C
Jakarta
Selasa, 30 April, 2024

Memahami Analisis Elliott Wave: Cara Kerja & Kelebihannya

Elliott Wave adalah salah satu metode analisis teknikal yang dapat digunakan untuk memahami pola pergerakan harga saham.

Seperti diketahui, dalam memahami fluktuasi harga di dunia trading, salah satu pendekatan yang umum digunakan adalah analisis teknikal.

Analisis Elliott Wave pada dasarnya merupakan metode analisis teknikal yang digunakan untuk memahami pola pergerakan harga saham dan pasar keuangan lainnya. 

Teori yang satu ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar mengikuti pola gelombang yang teratur dan dapat diprediksi.

Apa Itu Teori Elliott Wave?

Teori Elliott Wave adalah suatu metode dalam analisis teknikal yang memproyeksikan tren harga aset dengan memperhatikan pola gelombang harga dalam jangka waktu pendek sebelum terjadinya tren tersebut. Pola gelombang ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu gelombang impulsif dan gelombang korektif.

Baca juga: Memahami Apa Itu AiDoge: Fungsi hingga Keunikannya

Gelombang impulsif mencerminkan pergerakan harga yang mengarah ke suatu arah dalam periode waktu tertentu. Gelombang ini mencerminkan ketidakseimbangan sentimen pasar yang menggerakkan harga ke satu arah. Apabila garis tren naik, itu menunjukkan euforia di pasar, sementara tren menurun mencerminkan kepanikan trader yang mendorong harga turun terus menerus.

Sementara itu, gelombang korektif terjadi ketika harga mencapai titik keseimbangan setelah mengalami ketidakseimbangan selama gelombang impulsif. Kecepatan pergerakan harga memainkan peran kunci dalam gelombang korektif. Semakin cepat harga naik, semakin besar kemungkinan harga akan turun sebagai koreksi. Sebaliknya, jika harga turun sangat cepat, kemungkinan koreksi naik menjadi lebih besar.

Walaupun teori Elliott Wave awalnya dikembangkan untuk pasar saham, konsep tersebut dapat diterapkan pada berbagai jenis pasar, termasuk pasar aset kripto. Ralph Nelson Elliott, seorang akuntan dan penulis Amerika Serikat, menemukan teori ini pada tahun 1930. Setelah diterbitkan selama lima tahun, Gelombang Elliott terbukti akurat dalam memprediksi penurunan harga saham dan sejak itu menjadi populer di dunia perdagangan.

Elliott Wave mengasumsikan bahwa pergerakan harga aset dipengaruhi oleh psikologi dan sentimen pasar. Elliot menemukan bahwa kedua faktor ini membentuk pola harga yang mirip seperti gelombang, dan pola ini cenderung berulang dari waktu ke waktu. Dengan keyakinan bahwa pola gelombang yang sama akan terjadi lagi di masa depan, Elliot berpendapat bahwa pergerakan harga aset, terutama saham, dapat diprediksi tanpa plagiat.

Mengenal Lima Waves Pattern (Motif dan Korektif) Teori Elliott Wave

Elliott Wave

Dalam model Elliott, harga pasar mengikuti pola antara fase impulsif atau motif, dan fase korektif di berbagai skala waktu tren. Fase impulsif selalu terbagi menjadi lima gelombang derajat rendah, secara bergantian antara motif dan karakter korektif. Oleh karena itu, gelombang 1, 3, dan 5 dianggap sebagai impuls, sedangkan gelombang 2 dan 4 dianggap sebagai retraces yang lebih kecil dari gelombang 1 dan 3.

Contohnya, dalam Gambar 1, gelombang 1, 3, dan 5 merupakan gelombang motif yang terdiri dari 5 impuls derajat yang lebih kecil, diberi label ((i)), ((ii)), ((iii)), ((iv)), dan ((v)). Sementara itu, gelombang 2 dan 4 adalah gelombang korektif yang terbagi menjadi 3 gelombang derajat yang lebih kecil, dilambangkan sebagai ((a)), ((b)), dan ((c)).

Kelima gelombang tersebut membentuk gelombang motif derajat yang lebih besar (1), sementara gelombang korektif terdiri dari 3 gelombang derajat yang lebih kecil, dilambangkan sebagai ABC (2). Pada pasar bearish, tren dominan bergerak ke bawah, sehingga pola tersebut terbalik dengan lima gelombang turun diikuti oleh tiga gelombang naik.

Bagaimana Cara Kerja Elliott Wave?

Sejumlah analis teknikal mencoba meningkatkan efisiensi perdagangan di pasar saham dengan menerapkan Teori Elliott Wave. Teori ini mengajukan bahwa pergerakan harga saham dapat diprediksi karena mengikuti pola naik turun yang berulang, yang dikenal sebagai gelombang, dan dipicu oleh psikologi serta sentimen investor.

Dalam kerangka teori ini, terdapat dua jenis gelombang yang diidentifikasi, yaitu gelombang motif (atau sering disebut gelombang impuls) dan gelombang korektif. Namun, perlu dicatat bahwa interpretasi terhadap teori ini bersifat subjektif, yang berarti tidak semua pedagang menafsirkannya dengan cara yang sama atau setuju bahwa ini merupakan strategi perdagangan yang pasti berhasil.

Berbeda dengan banyak formasi harga lainnya, konsep analisis gelombang tidak dapat disamakan dengan panduan langkah-langkah konvensional. Analisis gelombang memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika tren dan membantu pedagang memahami pergerakan harga secara lebih komprehensif.

Apakah Kelebihan dan Kekurangan Elliot Waves?

Sebagai seorang trader, penting untuk memahami baik kelebihan maupun kekurangan Teori Gelombang Elliott sebelum memutuskan untuk mengintegrasikannya dalam kegiatan perdagangan. Hal ini memungkinkan trader membuat keputusan yang lebih cerdas dan berdasarkan informasi dalam aktivitas trading mereka. Berikut adalah sejumlah kelebihan dan kekurangan Elliott Waves:

  1. Kelebihan

  • Mengidentifikasi pola pergerakan harga: Elliott Wave membantu trader mengenali pola pergerakan harga di grafik dan menemukan titik-titik pembalikan atau kelanjutan tren.
  • Memberikan gambaran arah trend: Dengan mengenali pola gelombang, Elliott Wave memberikan pandangan mengenai arah tren pergerakan harga, memungkinkan trader membuat keputusan trading yang lebih tepat.
  • Penggunaan level Fibonacci: Teori ini menggunakan level retracement dan extension Fibonacci yang umum digunakan oleh trader untuk menganalisis pergerakan harga, membantu menetapkan level-level support dan resistance yang penting.
  • Berlaku untuk berbagai time frame: Elliott Wave dapat diterapkan pada berbagai time frame, mulai dari jangka pendek hingga panjang, memberikan pandangan luas tentang arah tren.
  • Subjektif dan fleksibel: Elliott Wave memerlukan interpretasi subjektif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan trader. Trader dapat menggabungkannya dengan analisis teknikal lainnya seperti indikator dan price action.
  1. Kekurangan

  • Subjektif: Interpretasi pola gelombang bersifat subjektif dan dapat bervariasi antara trader, menghasilkan hasil yang beragam.
  • Kompleks: Elliott Wave adalah teori analisis teknikal yang kompleks, memerlukan waktu dan upaya yang besar untuk dipahami dengan baik.
  • Sensitif terhadap noise: Seperti analisis teknikal lainnya, Elliott Wave juga dapat terpengaruh oleh pergerakan harga yang tidak terduga, mengakibatkan pembentukan pola gelombang yang terganggu.
  • Tidak selalu akurat: Meskipun memberikan gambaran arah tren, Elliott Wave tidak selalu akurat. Pola gelombang dapat menjadi kompleks dan sulit diinterpretasi, mengakibatkan kesalahan dalam prediksi harga.
  • Tidak cocok untuk semua trader: Elliott Wave memerlukan pengalaman dan keahlian dalam menganalisis harga, sehingga tidak cocok untuk trader pemula atau yang kurang berpengalaman dalam analisis teknikal.

Membongkar Rahasia Cara Menggunakan Elliott Waves untuk Trading

Dalam Teori Elliott Wave, sebagaimana disebutkan di gicindonesia.com, terdapat delapan gelombang dasar yang secara berulang terjadi. Delapan gelombang ini terdiri dari lima gelombang dalam tren utama (gelombang 1-2-3-4-5) dan tiga gelombang koreksi yang berlawanan arah dengan tren utama (gelombang A-B-C). Ralph Elliott merujuk padanya sebagai pola gelombang 5-3. Setiap pergerakan gelombang dapat dibagi lagi menjadi sub-bagian yang lebih kecil dengan pola gelombang 5-3 yang serupa.

Selanjutnya, setiap sub-bagian tersebut juga dapat diurai menjadi sub-bagian yang lebih kecil lagi dengan pola gelombang yang identik. Pola atau pola gelombang dalam Teori Gelombang Elliott yang dapat diuraikan menjadi bagian yang lebih kecil dan memiliki struktur yang sama disebut sebagai fractal.

1

Berdasarkan konsep pecahan fractal, Ralph Elliott mengelompokkan skala gelombang dari yang terbesar hingga yang terkecil, mulai dari grand supercycle, supercycle, cycle, primary, intermediate, minor, minute, minuette, hingga sub-minuette. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gerakan lima gelombang yang searah dengan tren disebut sebagai gelombang impulsif.

Dalam pola ini, gelombang ke-3 dan ke-5 mengikuti arah tren utama, sementara gelombang ke-2 dan ke-4 merupakan koreksi pada gelombang impulsif. Namun, penting untuk diingat bahwa koreksi pada gelombang impulsif berbeda dengan gelombang korektif A-B-C.

Perlu diperhatikan, dalam Teori Gelombang Elliott, terdapat tiga aturan yang harus diikuti secara ketat agar analisisnya akurat. Berikut adalah ketiga aturan tersebut:

  1. Gelombang impuls nomor 3 tidak boleh lebih pendek daripada gelombang nomor 1 dan 5.
  2. Titik awal gelombang impuls nomor 2 tidak boleh lebih rendah (jika tren naik) atau lebih tinggi (jika tren turun) daripada titik awal gelombang impuls nomor 1.
  3. Gelombang impuls nomor 4 tidak boleh mencapai tinggi tertinggi (jika tren naik) atau rendah terendah (jika tren turun) pada gelombang impuls nomor 1.

Apakah Ada Hubungannya antara Teori Elliott Waves dan Fibonacci?

Ketika mempelajari Teori Gelombang Elliott sebagai salah satu teknik analisis, kita sering menemui keterkaitan antara teori Elliott Wave dan Fibonacci. Dalam bukunya yang berjudul “Nature’s Law”, Ralph Nelson Elliott menjelaskan bahwa angka dalam deret Fibonacci membentuk dasar matematis dari prinsip pergerakan gelombang.

Baca juga: Apa Itu PinkSale: Cara Kerja, Fitur, hingga Keunggulan

Para trader teknikal yang menerapkan Teori Gelombang Elliott umumnya menggunakan Fibonacci retracement untuk mengidentifikasi level koreksi pada gelombang 2, 4, A, dan C. Sementara itu, Fibonacci expansion digunakan untuk menentukan level ekspansi gelombang sebelum terjadi koreksi pada gelombang 3 dan 5.

Trader umumnya memonitor semua level Fibonacci retracement dan expansion karena sulit untuk memprediksi level retracement yang akan mendapat respons dari pasar. Ini mempengaruhi bagaimana harga mengikuti tren utama atau menentukan level ekspansi mana yang akan merespons pasar untuk memulai fase koreksi.

Untuk mengonfirmasi sinyal dengan lebih valid, trader juga dapat menggunakan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) dan stochastic oscillator, serta memperhatikan price action sebagai konfirmator sinyal.

Kesimpulan dan Saran Akhir

Sebagai kesimpulan, Teori Elliott Wave adalah suatu metode dalam analisis teknikal yang digunakan untuk meramalkan tren harga aset dengan memperhatikan pola gelombang harga dalam jangka waktu pendek sebelum tren tersebut terjadi. Pola gelombang ini terdiri dari dua jenis, yaitu impulse waves (gelombang impulsif) dan corrective waves (gelombang korektif).

Beberapa kelebihan dari teori ini meliputi kemampuannya (1) mengidentifikasi pola pergerakan harga, (2) memberikan gambaran arah trend, (3) menggunakan level Fibonacci, (4) berlaku untuk berbagai time frame, serta (5) bersifat subjektif dan fleksibel.

Namun, perlu diingat bahwa Teori Gelombang Elliott bukanlah sistem perdagangan otomatis yang memberikan sinyal perdagangan pasti. Sebaliknya, metode ini melibatkan interpretasi yang sangat subjektif dan memerlukan tingkat pengalaman yang cukup tinggi untuk digunakan secara efektif.

Bagi para investor kripto, sangat disarankan untuk bersikap hati-hati, terus meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan yang baik, dan mengamati praktik manajemen risiko dengan cermat. 

Menyusun strategi yang baik, mengelola risiko, dan tidak bergantung sepenuhnya pada satu alat analisis adalah kunci kesuksesan dalam investasi kripto. Dengan pendekatan yang bijaksana, trader kripto dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam dunia investasi kripto yang dinamis.

Baca juga: Apa Itu Observer Coin? Intip Perannya dalam Blockchain

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE