30 C
Jakarta
Selasa, 28 November, 2023

Elon Musk akan Jadikan Twitter sebagai Pinjol usai Dibeli Rp 668 T?

JAKARTA, duniafinteh.com – Elon Musk disebut akan menjadikan Twitter sebagai pinjol, benarkah? Pada Oktober tahun lalu, Elon Musk membeli Twitter dengan harga US$44 miliar (Rp 668 triliun).

Ketika mengakuisisi Twitter, Musk memang punya ambisi untuk mengubah platform sosial media tersebut menjadi ‘superapps’.

Saat ini, satu per satu mulai ambisinya mulai terwujud. Salah satunya ingin menjadikan X (dulunya Twitter) sebagai layanan keuangan (fintech).

Elon Musk Pinjol: Akomodir Semua Kebutuhan Pengguna

Menurut bocoran audio notes yang dihimpun The Verge via CNBCIndonesia.com, Musk ingin platform X tidak hanya mampu melakukan transaksi sederhana seperti transfer uang.

Baca juga: Joki Pinjol Solusi atau Masalah? Panduan Mengenai Joki Pinjol

ISFF 2023 INDODAX

Lebih dari itu, Musk ingin X juga bisa digunakan untuk meminjam dana layaknya platform pinjol, melayani kartu debit, penyimpanan uang, hingga transfer uang antarnegara. Dengan begitu, X akan menggantikan peran bank tradisional.

“Ketika saya mengusulkan soal pembayaran, maksud saya adalah mengakomodir semua kebutuhan keuangan pengguna,” kata Musk dalam audio notes tersebut, dikutip dari Android Headlines, Senin (6/11/2023).

Peralihan X menjadi layanan keuangan sepertinya melanjutkan mimpi Musk yang dibangun sejak masih menjalankan X.com yang kemudian merger dengan Confinity dan berubah menjadi PayPal.

Sangat Mungkin Dilakukan

Rencana Musk ini terbilang ambisius, sebab X saat ini dikenal sebagai platform media sosial. Namun, pakar melihat peralihan ini sangat mungkin dilakukan. Di China, WeChat yang tadinya berperan sebagai layanan pesan singkat akhirnya beralih menjadi superapps yang melayani media sosial dan mengakomodir pembayaran online.

CEO X Linda Yaccarino juga optimis dengan transformasi ini. Menurut dia, ada potensi bisnis yang besar jika X beralih menjadi layanan keuangan. Terlebih, kinerja bisnis X saat ini tak terlalu ‘seksi’. Sejak diakuisisi Musk, nilai Twitter anjlok hampir 66%. Namun, perlu dicatat bahwa X masih punya PR besar untuk mendapatkan lisensi dari otoritas setempat.

“Kami ingin uang di X mengalir sebebas informasi dan diskusi pengguna. Kami telah mendapatkan izin pengiriman uang pertama di beberapa negara bagian, dan kami sedang bekerja keras untuk mewujudkan sistem pembayaran global dalam waktu dekat.” kata Linda.

Elon Musk Pinjol: Elon Musk Rugi Beli Twitter Rp 668 T

Sebelumnya diberitakan, valuasi Twitter merosot hampir setengah dari harga yang dibayarkan oleh Elon Musk enam bulan lalu saat mengakuisisi perusahaan media sosial tersebut.

Berdasarkan perhitungan di memo milik Musk yang bocor, Twitter kehilangan valuasi lebih dari US$ 20 miliar (sekitar Rp 303,6 triliun). Ini dibandingkan dengan angka US$44 miliar (sekitar Rp 668 triliun) yang harus dia bayarkan untuk itu pada Oktober 2022.

Devaluasi tajam perusahaan mengikuti akuisisi penuh drama yang dilakukan oleh Musk. Beberapa pengiklan besar telah meninggalkan platform dan sumber dana utama untuk pembelian perusahaan oleh Musk, firma investasi Fidelity, telah menurunkan nilai sahamnya sebesar 56%.

Baca juga: Teror Pinjol Artis, Korbannya Danilla Riyadi hingga Nikita Mirzani

Elon Musk Pinjol

Valuasi Twitter didasarkan pada tawaran hibah saham dari Musk kepada karyawan, menurut Platformer and the Information, yang pertama kali melaporkan memo tersebut.

Hibah saham biasanya digunakan sebagai cara untuk memberi insentif kepada karyawan, yaitu kesempatan untuk membeli saham yang kemudian harus dipegang dan tidak boleh dijual hingga waktu tertentu. Aturan larangan jual ini yang membedakan hibah saham dengan dengan opsi saham, yang biasanya lebih fleksibel sesuai dengan ketentuan setiap perusahaan.

Tujuannya hibah saham adalah untuk mendorong staf mencapai valuasi tertentu sehingga mereka dapat menjual saham mereka untuk mendapatkan uang tunai.

Hibah saham dapat dijual setiap enam bulan, berdasarkan penilaian pihak ketiga, kata email internal terpisah lainnya ke staf Twitter, dikutip dari The Guardian, Senin (27/3/2023)

Email Musk juga mengatakan bahwa, sebelum serentetan PHK yang sengit dan berprofil tinggi, perusahaan sudah sekitar empat bulan kehabisan uang.

Jumlah karyawan Twitter telah dipotong dari sekitar 7.500 menjadi sekitar 2.000 karyawan, menurut angka yang diajukan Musk pada bulan Desember.

Dalam memo terbarunya, dia juga memberi tahu staf: “Saya melihat jalan yang jelas, tetapi sulit, menuju valuasi >$250 miliar,” yang berarti peningkatan nilai saham sepuluh kali lipat.

Baca juga: Paylater Bunga Rendah Terpercaya Ada yang 0% Lho!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Gagal Bayar Pinjol, Ketahui Risiko dan Solusi Menghadapinya

JAKARTA, duniafintech.com – Gagal bayar pinjol atau pinjaman online pada dasarnya bisa menimpa siapa pun yang mengajukan pinjaman uang dengan mudah ini. Istilah gagal bayar...

Ragam Contoh Produk Fintech di Indonesia yang Makin Populer

JAKARTA, duniafintech.com – Saat ini perkembangan teknologi yang tidak terbatas terus berlanjut dan tumbuh secara signifikan, termasuk ragam contoh produk fintech di Indonesia. Perkembangan...

Cara Tarik Tunai Kartu Kredit BCA dan Persyaratannya, Sangat Mudah!

JAKARTA, duniafintech.com – Cara tarik tunai kartu kredit BCA pada dasarnya sangatlah mudah. Namun, penting untuk mengetahui beberapa persyaratannya. Menggunakan fasilitas penarikan tunai kartu kredit...

Panduan Investasi Crypto yang Penting untuk Disimak Nih!

JAKARTA, duniafintech.com – Panduan investasi crypto kerap menjadi perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan perkembangan teknologi, jenis investasi yang tersedia di pasar...

Cara Pemutihan Kredit Macet BI Checking: Lunasi Tagihan hingga Klarifikasi

JAKARTA, duniafintech.com – Cara pemutihan kredit macet atau pemutihan BI Checking menjadi langkah penting untuk mencegah penolakan pengajuan kredit seseorang oleh bank atau lembaga...
LANGUAGE