27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Fintech Pinjaman Online Teratas di Indonesia

duniafintech.com – Fintech di Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu sektor teknologi di bidang keuangan yang bertumbuh pesat. Di antara fintech startup yang bermunculan, fintech pinjaman online atau p2p lending adalah industri yang mendorong penetrasi fintech di Indonesia bertumbuh.

Tren Fintech Pinjaman Online di Indonesia

Menurut Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK), transaksi melalui pinjaman P2P mencapai US $ 951 juta (Rp13,8 triliun) dalam tiga kuartal pertama tahun 2018.

Tren ini telah membawa rasa tangibilitas dan dampak pada fintech di Indonesia. Dimana hal itu didukung pula oleh kenaikan kehadiran kapitalis ventura, dan meningkatnya minat bank dalam memperkuat teknologi. Situasi itu merupakan keuntungan alami bagi startup fintech untuk memanfaatkan momen secara positif.

Semua ini dalam pelayanan ambisi Presiden Joko Widodo untuk mengubah Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Perusahaan Fintech Pinjaman Online 10 Teratas

Dengan meningkatnya perhatian internasional dan banyaknya upaya perluasan usaha dan pasar ke Indonesia, mengetahui nama-nama juara lokal di bidang fintech sekarang ini dapat dikatakan cukup penting. Berikut ini perusahaan fintech pinjaman online Indonesia 10 teratas terpilih berdasarkan nilai yang diungkapkan Crunchbase atau Tech in Asia. Penilaian aktual dapat bervariasi.

1. AkuLaku – Total dana: US $ 220 juta

Aku laku ditujukan untuk menyasar kelas pekerja di pasar umum Asia Tenggara, Akulaku menyebut diri mereka platform e-commerce dengan fokus khusus pada pembelian tanpa kartu kredit. Pembelian produk seperti pinjaman mobil, pembayaran tagihan, topup, perjalanan, dan paket liburan lainnya. Saat ini Akulaku beroperasi di Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

2. KinerjaPay – Total pendanaan: US $ 200 juta

Fintech lain yang datang sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan e-commerce adalah Kinerja Pay. KinerjaPay adalah dompet mobile dan platform e-commerce yang dikemas menjadi satu. Fintech ini memberikan solusi pembayaran digital untuk bisnis bata dan mortir Indonesia. Platformnya memungkinkan pengguna membayar tagihan mereka dan berbelanja di situs afiliasi e-commerce.

3. Pundi X – Total dana: US $ 35 juta

Pundi X bertujuan untuk mengembangkan jaringan terminal point of sale (PoS) yang akan membantu orang membeli dan menjual mata uang kripto. Perusahaan bertujuan untuk meluncurkan layanan di negara-negara seperti Singapura, Indonesia, Afrika, Brasil dan India. Mereka juga akan bermitra dengan pertukaran cryptocurrency dalam mewujudkan visi mereka.

4. FinAccel (Kredivo) – Total Pendanaan: US $ 31,1 juta

Kredivo dioperasikan oleh FinAccel. Fintech ini berfungsi seperti kartu kredit digital untuk memungkinkan pengguna melakukan pembelian online dengan kredit. Pembayaran dilakukan nanti dengan mencicil tanpa perlu kartu kredit. FinAccel telah mengumpulkan US $ 1,1 juta dalam putaran pendanaan Seri A, dan kemudian mengumpulkan US $ 30 juta untuk produknya Kredivo. Menyusul pendanaan, Kredivo mengumumkan bahwa mereka bergabung dengan perlombaan pinjaman pribadi di Indonesia, menawarkan 2,95% bunga per bulan.

5. PT Achilles Advanced Systems (OnlinePajak) – Total dana: US $ 28,5 juta

Di bawah payung PT Achilles Advanced Systems, OnlinePajak adalah aplikasi pajak berbasis web lengkap untuk menangani pajak dan administrasi perusahaan. OnlinePajak memiliki misi meningkatkan pengumpulan pajak & menghilangkan beban administrasi melalui aplikasinya.

6. C88 (CekAja.com) – Total dana: US $ 28 juta

C88 mengoperasikan platform perbandingan CekAja.com, portal online untuk pengguna yang ingin membuat keputusan keuangan lebih cerdas. Platform perbandingan ini memungkinkan pengguna untuk membandingkan kredit, asuransi, tabungan, investasi, dan produk keuangan konsumen lainnya. Portal ini juga menawarkan layanan konsultasi gratis melalui obrolan langsung, layanan pusat panggilan, dan media interaktif terkait.

7. M Cash Integrasi – Total dana: US $ 22 juta

Masih besarnya populasi penduduk yang tidak memiliki rekening bank, M Cash Integrasi memproduksi dan mengoperasikan apa yang disebut kios MCASH. Pengguna dapat mengakses berbagai produk digital seperti isi ulang, uang elektronik, tagihan elektronik, pemesanan perjalanan, tiket elektronik, dan voucher digital lainnya. Kios digital ada di pengecer di seluruh Indonesia, swalayan dan tersedia sepanjang waktu.

8. KoinWorks – Total dana: US $ 16,59 juta (SG $ 22,5)

KoinWorks adalah platform investasi online pinjaman P2P yang memanfaatkan pembelajaran mesin untuk menghubungkan investor dengan peminjam UKM atau individu yang mencari bantuan keuangan. Investor dapat berinvestasi mulai dari IDR 100,000 dan peminjam dapat mengajukan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.

9. Taralite – Total dana: US $ 6,3 juta

Taralite adalah perusahaan pemula yang menawarkan populasi yang tidak memiliki rekening bank seperti pedagang online yang ingin memperluas bisnis mereka. Taralite dengan cepat mengembangkan pasarnya setelah bermitra dengan platform e-commerce seperti Tokopedia, Lazada dan Bukalapak.

10. Julo – Total dana: US $ 5 juta

Julo memberikan pinjaman pribadi tanpa jaminan secara eksklusif melalui ponsel, dan bertujuan untuk menyediakan produk pinjaman berbiaya rendah. Perusahaan bertujuan untuk menawarkan produk-produk berbiaya rendah, namun secara ekonomi layak. Hal itu dilakukan melalui penilaian underwriting yang hati-hati untuk memastikan bahwa pelamar yang disetujui dapat membayar kembali. Fintech ini juga menghargai perilaku positif melalui cashback atau pinjaman masa depan yang lebih tinggi dengan suku bunga yang lebih rendah pada saat jatuh tempo pinjaman.

-Kamlet Rosse-

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU