27.3 C
Jakarta
Kamis, 2 Mei, 2024

Gerbang Tol Sering Jadi Sumber Kemacetan, DPR Usulkan Pembayaran tanpa Kartu

JAKARTA, duniafintech.com – Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun mendorong pemerintah melalui BUMN terkait untuk mempercepat penerapan teknologi sistem pembayaran tanpa kartu di gerbang Tol. Hal tersebut dinilai akan lebih efektif mengurangi penumpukan kendaraan dan kemacetan saat di pintu gerbang utama seperti Cikampek misalnya.

“Model pembayaran kartu otomatis seperti stiker yang ditempel mobil atau disebut sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) sehingga mobil tidak perlu lagi berhenti menempelkan kartu tapi langsung portal itu terbuka otomatis dengan kecepatan tinggi akan membuat siklus kendaraan itu lancar semua,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI Rudi terkait gerbang tol.  

Baca juga: Jasa Marga Berikan Diskon 20 Persen saat Arus Balik, Ini Titik Ruas Jalan Tolnya

Rudi mengusulkan kepada Jasa Marga, selain banyak menambah pintu-pintu tol masuk dan pintu tol keluar karena penambahan mobil makin tahun makin banyak tapi penambahan jalan tidak sebanyak penambahan kendaraan jadi harus di buat pintu-pintu rekayasa lalu lintas serta jalan-jalan alternatif sehingga mobil yang keluar masuk pintu tol dan yang datang dari Jawa dan keluar ke Jakarta semua lancar tidak terjadi penumpukan.

“Salah satu kelebihan sistem MLFF adalah pengguna jalan tol tidak perlu berhenti di gerbang tol apalagi mengantri saat melakukan pembayaran di gerbang tol. Gerbang tol memang menjadi salah satu titik kemacetan di jalan tol. Apalagi jika musim liburan atau mudik lebaran seperti yang terjadi tahun ini. Dengan MLFF, diharapkan tidak ada kepadatan apalagi kemacetan di gerbang tol,” kata Rudi.

Rudi menegaskan agar pemerintah melalui BUMN terkait segera menerapkan sistem MLFF mulai tahun ini secara serius dan tidak terlalu lama ujicoba dan berlama-lama dalam pengembangan aplikasinya. 

“Masyarakat yang sudah membayar untuk menggunakan jalan Tol maka berhak memperoleh pelayanan terbaik, kelancaran serta kondisi jalan rayanya mulus sehingga tidak terjadi kecelakaan itu kita sampaikan kepada pihak jasa marga,” kata Rudi Hartono.

Baca juga: Proyek Tol Telan Rp5,9 Triliun, Sri Mulyani Wanti-wanti Masyarakat Gunakan Uang Ganti Untung

Sebagaimana diketahui, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat selama periode Hari Raya Idul Fitri H-7 sampai dengan H-1 sebanyak lebih dari 12.209 kendaraan dengan saldo kurang di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang. Di GT Kalikangkung, pengguna jalan membayar tarif tol dari Cikampek menuju Semarang.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, jumlah tersebut adalah sebesar 3,97% dari total 306.980 kendaraan yang melakukan transaksi di GT Kalikangkung. Dengan adanya saldo e-toll kurang dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol, maka akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.

“Dengan adanya waktu penundaan tersebut, kami mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung sebesar -5% per jam. Yang semula dalam 1 menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka 1 menit akan hanya bisa melayani satu kendaraan saja,” imbuh Lisye.

Baca juga: Tol Gratis Libur Nataru di Pulau Jawa dan Sumatera, Ini Daftar Selengkapnya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE