GXChain, Proyek Blockchain China Hadir di Indonesia

1
1020
GXChain picture

duniafintech.com – 2018 akan selalu menjadi tahun yang tidak terlupakan bagi GXChain. Pada tahun tersebut tepatnya di bulan Juli, perusahaan ini menempati urutan ke-4 pada asesmen Blockchain Global ke-3 oleh CCID.

Selain itu, pada 10 Oktober GXChain merilis White Paper versi 3.0 nya, dan masih di tahun yang sama juga menjadi pembicara di Indocomtech 2018. Ini semua untuk mendemonstrasikan kesungguhan dan resolusinya terhadap pasar barunya di Indonesia.

Seluruh indikasi tersebut membuktikan bahwa fungsi fundamental teknologi blockchain yang berfungsi sebagai pelayanan pada ekonomi global ini akan segera memasuki masa kejayaannya.

White Paper 3.0 GXChain dan Eleksi Trustnodes

Sejak peluncurannya, GXChain telah melalui banyak pembaharuan, berawal dari pasar data yang terdesentralisasi pada September 2017, menjadi sebuah perusahaan yang mengusung teknologi blockchain fundamental. Proses transisinya berlangsung tepatnya pada upgrade versi 3.0. Pada White Paper terbaru terdapat penjelasan tentang hierarki sistemnya, serta solusi teknis dengan jelas, termasuk roadmap perkembangan teknologi tersebut ke depannya, dimana mereka berfokus pada tugas utama yaitu meningkatkan daya saing teknis, mengawasi perkembangan komunitas dan developer dapat ikut serta berkolaborasi.

GXChain juga menjelaskan peraturan serta rencana trustnodesnya yang akan mendukung demokrasi, transparansi, serta desentralisasi blockchain utamanya. Mekanisme kampanyenya akan mendukung nodes yang terdesentralisasi dan meningkatkan kapasitas main netnya untuk penciptaan block yang lebih stabil dan aman. Kampanye trustnodes dimulai secara resmi pada 6 November, dan team global dengan pengetahuan teknologi terkini serta komunitas akan diperkenalkan kepada GXChain untuk berpartisipasi baik dalam kompetisi.

Pasar Baru di Asia Tenggara

Sejak penciptaannya tiga tahun lalu, GXChain terus berevolusi, mulai dari pasar data terdesentralisasi berdasarkan blockchain hingga menjadi blockchain fundamental terkemuka dengan jutaan pengguna, dan terus memperluas kehadirannya di level global, serta memperluas jangkauannya hingga ke Asia Tenggara sebagai pasar ke-empatnya setelah China, Eropa, dan Amerika Utara.

Pada 3 November, Jessi Fan selaku COO GXChain menyampaikan pidato mengenai situasi GXChain terkini pada Indcomtech 2018 di Jakarta. Indocomtech merupakan salah satu pameran tekonologi dan inovasi terbesar di indonesia yang telah berlangsung sejak 1991.

Jessi memeperkenalkan awal mula dan progres dari GXChain kepada pengembang teknologi lokal dan investor di Indocomtech, dan berbicara mengenai pencapaian dan globalisasi teknologi tersebut dengan memberikan contoh pemanfaatan luar biasa dari GXChain, seperti pasar data terdesentralisasi dan Dapp-Blockcity yang hingga kini telah memiliki 2 juta pengguna. Beberapa tim pengembang Indonesia serta individu-individu tertentu memperlihatkan ketertarikannya terhadap Blockcity, mereka juga akan disambut untuk berpartisipasi pada pemilihan trustnodes dan pengembangan ekosistem GXChain bersama pengembang global lainnya.

Disaat yang sama, tim GXChain juga secara resmi menginformasikan kehadirannya di pasar Asia Tenggara dengan melakukan listing di digital asset exchange terbesar di Indonesia yaitu INDODAX. Pada 3 November pukul 9 pagi (WIB), GXC secara resmi tersedia di INDODAX untuk deposit dan withdraw, dan pada 5 November pukul 3 sore (WIB) GXC sudah bisa diperjual-belikan di INDODAX.

Mengenai GXChain

GXChain adalah blockchain fundamental untuk ekonomi global, didesain untuk menciptakan nilai yang terpercaya di dalam Internet.

Memanfaatkan arsitektur Graphene yang didasari Dpos, GXChain memiliki fungsi seperti G-ID, GVM, BaaS, dan Blockcity, yang membantu mempermudah pengembangan aplikasi. Dapp-Blockcity yang didasari pada GXChain telah memiliki lebih dari 2 juta pengguna yang terverifikasi dan menyediakan data yang melimpah uuntuk partner strategis Dapp lainnya. GXChain juga menyediakan pasar data terdesentralisasi yang telah melayani ratusan perusahaan dari negara China. Tim GXChain mengembangkan mainnetnya secara independen yang kemudian diluncurkan pada Juni 2017. Didasarkan pada desentralisasi, kriptografi, dan desain smart token, GXChain menyediakan solusi terdepan untuk pasar data dengan mengembangkan beragam modul data yang terpercaya. Secara perlahan proses pengunggahan data, penyimpanan, komputasi, dan pertukaran telah direalisasikan dengan banyak aplikasi komersil.

Press Release