29.1 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Harga BBM Naik, Kinerja Penjualan Eceran Tetap Tumbuh 5,4 Persen

JAKARTA, duniafintech.com – Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran mengalami pertumbuhan sebesar 5,4 persen (yoy) atau secara prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 202,8, meski harga BBM naik.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan pertumbuhan penjualan eceran tersebut didukung oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh 1,3 persen (mtm) setelah sebelumnya mengalami kontraksi selama 3 bulan berturut-turut.

“Hal ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta perbaikan kelompok suku cadang dan aksesori,” kata Erwin.

Dia mencatat jika mengacu pada bulan Juli 2022, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh lebih tinggi, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2022 yang tercatat sebesar 200,2, atau tumbuh 6,2% (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,1% (yoy).

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: BBM Naik Tak Pengaruhi Bisnis Fintech

Menurutnya Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan pada hampir seluruh kelompok barang, diantaranya pada Subkelompok Sandang (59,4%, yoy) dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (67,2%, yoy). Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada Juli 2022 tercatat -3,1% (mtm), membaik dari -11,8% (mtm) pada bulan sebelumnya, terutama pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Subkelompok Sandang, serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi.

“Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Oktober 2022 menurun dan Januari 2023 meningkat. Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2022 tercatat 135,3, lebih rendah dari 137,5 pada bulan sebelumnya. Sementara IEH Januari 2023 tercatat 144,7 atau lebih tinggi dari 138,5 pada bulan sebelumnya,” kata Erwin.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan memastikan sudah terjadi penurunan harga telur ayam ras di tingkat eceran secara nasional hingga 2,2 persen. Penurunan tersebut terjadi pada 7 September 2022 di Jawa dan Sumatera sebagai sentra produksi telur ayam ras.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra menjelaskan berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia, tercatat per 7 September 2022 harga telur ayam ras di  tingkat eceran sebesar Rp30.800/kg, turun 2,2 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang sebesar Rp31.500/kg. Sedangkan, rata-rata harga di DKI Jakarta sebesar Rp29.150/kg atau telah turun 4,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang sebesar Rp30.650/kg.

Baca juga: Meski Harga BBM Naik, Industri Asuransi Jiwa Tetap Optimis Tumbuh

Harga terendah Rp28.000/kg ditemukan di Pasar Senen, Pasar Minggu, Pasar Lenteng Agung, dan Pasar Pramuka, meskipun di beberapa pasar masih ada yang menjual dengan harga Rp32.000/kg seperti di Pasar Paseban, Pasar Tanah Abang, Pasar Rawa Badak, dan  Pasar Glodok.

Syailendra mengungkapkan, rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa tercatat sebesar Rp28.150/kg, turun 5,7 persen dibandingkan seminggu sebelumnya. Di wilayah Sumatra, harganya sebesar Rp28.890/kg atau turun 1,1 persen.

Kendati demikian, meskipun telah mengalami tren penurunan, harga di luar Jawa dan Sumatra masih berada di atas kisaran harga Rp30.000/kg. Rata-rata harga di wilayah Bali  dan Nusa Tenggara sebesar Rp31.100/kg atau turun 2,3 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, Kalimantan sebesar Rp31.860/kg atau turun 2,8 persen, Sulawesi sebesar Rpp30.950/kg atau turun 2,7 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, serta Maluku dan Papua sebesar Rp37.800/kg atau turun 0,6 persen dibandingkan seminggu sebelumnya.

Baca juga: Cara Menteri Erick Permudah Nelayan Dapatkan BBM Subsidi

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE