31 C
Jakarta
Jumat, 31 Maret, 2023

Ini Kata Bos BI Terkait Penyebab Bangkrutnya Silicon Valley Bank

JAKARTA, duniafintech.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan empat perbankan di beberapa negara seperti Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, Silvergate Bank dan Credit Suisse mengalami kebangkrutan karena memiliki model bisnis yang sangat rentan. 

Bos BI ini menjelaskan keempat bank tersebut, termasuk Silicon Valley Bank memiliki pendanaan yang terkonsentrasi pada deposan atau pemilik dana yang besar dan bukan dana murah. Kemudian, deposan tersebut berada dalam klaster yang terkait dengan startup dan teknologi finansial. Kemudian, dari sisi dana yang dikumpulkan ditempatkan di surat berharga pemerintah. 

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Ini Dampaknya untuk Indonesia

Dia menambahkan saat suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat mengalami kenaikan maka akan terjadi loss dalam securities valuation. Hal itulah yang menyebabkan surat berharga menjadi turun dan valuasinya negatif dan membuat permodalan bank terganggu. 

“Memang resikonya terlihat rendah tapi yang jadi isu adalah resiko pada valuasinya. Deposannya ini terkonsentrasi dengan cepat ingin tarik dananya karena terjadi bank run,” kata Perry. 

Dia menilai kondisi keempat perbankan tersebut, sangat jauh berbeda dengan kondisi perbankan di Indonesia. Kondisi deposan besar hanya berada di kisaran 10 persen sampai 15 persen sehingga dana yang ada terdiversifikasi dan memperkuat ketahanan di bank. 

“Bank-bank Indonesia juga tidak memiliki obligasi valas US Treasury,” kata Perry. 

Oleh sebab itu, Perry menilai bangkrutnya keempat bank terbesar di dunia tersebut tidak akan berdampak langsung terhadap pasar keuangan Indonesia. Sebab, Bank Indonesia juga telah melakukan serangkaian stress test untuk menguji seberapa kuat ketahanan perbankan Indonesia. 

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Silicon Valley Bank Ambruk, Begini Tanggapan IFSoc Terkait Fintech

Di satu sisi, saat ini rasio kecukupan modal perbankan mencapai 25,88 persen di bulan Januari 2023. Lalu untuk angka Non Performing Loan (NPL) mencapai 2,59 persen secara gross dan 0,76 persen secara netto. 

“Jadi diperkirakan kinerjanya tidak berdampak langsung dengan penutupan tiga bank tersebut,” kata Perry. 

Kendati demikian, Perry mengaku Bank Indonesia akan melakukan pengetatan kebijakan moneter, sebab penutupan tiga bank di Amerika Serikat meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global yang kemudian menahan aliran modal ke negara berkembang dan meningkatkan tekanan nilai tukar di berbagai negara. 

“Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah guna memitigasi ketidakpastian pasar keuangan global termasuk dampak rambatan penutupan bank di Amerika Serikat terhadap pasar keuangan domestik dan nilai tukar Rupiah,” kata Perry. 

Baca juga: Jokowi: Bangkrut Silicon Valley Bank Bentuk Kegentingan Ekonomi Global

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Cara Investasi Emas dan Keuntungannya, Bisa via Online Juga Lho!

JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi emas untuk pemula, apakah susah? Tentu saja tidak. Bahkan, caranya pun sangat mudah sekali. Seperti diketahui, emas memang bukan hanya...

Menko Airlangga Puji GoTo Dorong UMKM Menuju Ekonomi Digital

JAKARTA, duniafintech.com - Sektor ekonomi digital dinilai mampu menjadi salah satu pemantik percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko)...

Waspadai Bull Trap Kripto, Begini Tips Cara Menghindari nya Menurut CEO Indodax

JAKARTA, duniafintech.com - Hari ini, Jumat (31/3/23) pukul 12.00 WIB harga Bitcoin masih berada di kisaran lebih dari 423 juta rupiah. Kenaikan pada harga...

Hore! Pemerintah Resmi tidak Naikkan Tarif Listrik hingga Bulan Juni

JAKARTA, duniafintech.com - Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode April-Juni 2023 untuk 13 (tiga belas) Pelanggan Non Subsidi PT PLN (Persero) telah ditetapkan...

Cara Investasi Bitcoin bagi Pemula: Buat Akun hingga Penarikan

JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi Bitcoin yang benar untuk pemula tentu wajib dipahami jika kamu ingin terjun ke dunia aset kripto. Saat ini, investasi mata...
LANGUAGE