34.3 C
Jakarta
Rabu, 15 Mei, 2024

Investasi di Tahun Politik, Ada Cuan Jombo dari Saham!

JAKARTA, duniafintech.com – Investasi di tahun politik tahun ini terkait pemilihan umum (pemilu), termasuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, di Indonesia.

Adapun pesta politik ini akan menentukan arah politik dan ekonomi RI untuk beberapa tahun ke depan. Akan tetapi, di tengah euforia politik ke depan, ada sejumlah hal penting soal bagaimana cara menghadapinya, terutama dalam dunia investasi saham.

Pasalnya, tahun politik adalah waktu yang penuh dengan ketidakpastian. Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang investasi di tahun politik mendatang, simak ulasannya berikut ini.

Strategi Investasi di Tahun Politik

Melangsir CNBCIndonesia.com, sekalipun tahun politik bisa menjadi waktu yang menantang untuk berinvestasi di pasar saham, ada beberapa strategi dan rekomendasi yang dapat membantu investor menghadapi situasi ini dengan lebih baik.

Pertama, diversifikasi portofolio. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko dalam situasi politik yang tidak pasti adalah dengan diversifikasi portofolio.

Baca juga: Cara Investasi di Livin Mandiri: Simak Keuntungan dan Resiko!

ISFF 2023 INDODAX

Diversifikasi melibatkan penempatan dana di berbagai jenis saham dan aset lainnya. Dengan cara ini, jika satu investasi mengalami penurunan, yang lain mungkin tetap stabil atau bahkan naik.

Kedua, meneliti emiten dengan fundamental kuat. Saat memilih saham, penting untuk melakukan analisis fundamental yang teliti. Ini berarti memeriksa kesehatan keuangan perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan manajemen yang kuat.

Sejumlah emiten perbankan besar (BBRI hingga BBCA), konglomerasi raksasa macam Astra hingga Salim, merupakan beberapa contoh yang baik.

Saham-saham emiten kesehatan juga bisa berperan sebagai defensive stock untuk meredam fluktuasi pasar. Keputusan investasi yang baik selalu didasarkan pada data dan fakta, bukan pada spekulasi politik.

Ketiga, mencermati sektor-sektor potensial. Tidak semua sektor akan dipengaruhi secara seragam oleh hasil pemilu. Beberapa sektor mungkin lebih peka terhadap perubahan politik daripada yang lain.

Misalnya, sektor infrastruktur mungkin mendapat dorongan jika ada fokus pada pembangunan proyek-proyek besar. Teliti sektor-sektor yang berpotensi dan pertimbangkan untuk berinvestasi di dalamnya.

Untuk konteks lainnya, saham-saham pertambangan terutama tambang nikel juga berpotensi mendapat ‘berkah’ apabila program hilirisasi nikel, termasuk soal kendaraan listrik (electric vehicle/EV), ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan oleh capres-cawapres terpilih.

Sektor soft commodities juga, misalnya, bisa mendapatkan katalis dari janji berlanjutnya hilirisasi sawit oleh salah satu capres ke depan.

Keempat, memantau berita politik dan ekonomi dengan cermat. Ini akan membantu Anda memahami perkembangan politik terbaru dan bagaimana itu dapat mempengaruhi pasar saham. Informasi adalah kunci dalam pengambilan keputusan investasi yang baik.

Kelima, menetapkan rencana investasi jangka panjang Anda. Pertimbangkan apakah hasil pemilu akan mempengaruhi tujuan-tujuan tersebut. Tidak perlu panik dan menjual saham secara impulsif karena perubahan sementara di pasar.

Saham-saham Prospektif untuk Investasi di Tahun Politik

Beberapa saham memiliki potensi diuntungkan seiring memasuki tahun politik. Berikut sejumlah sektor yang menarik menjelang Pemilu 2024.

1. Sektor Konstruksi

Sektor infrastruktur dan konstruksi adalah salah satu sektor yang biasanya mendapatkan perhatian lebih selama tahun politik.

Pemerintah seringkali meningkatkan investasi dalam proyek-proyek infrastruktur untuk mendapatkan dukungan politik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Perusahaan semen, misalnya, akan diuntungkan dari kenaikan konsumsi semen selama kampanye poltik menjelang pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.

Tahun politik yang akan datang pada tahun 2024 merupakan katalis tambahan untuk emiten penyelenggara tol.

2. Sektor Consumer Goods

Sektor konsumer, termasuk juga peritel, berpotensi memanfaatkan peningkatan daya beli konsumen dan membukukan marjin yang lebih positif di tengah penyaluran dana kampanye pemilu 2024 hingga Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang positif.

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari IKK Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023.

Baca juga: Cara Beli Polkadot di INDODAX: Strategi dan Prospek Investasi

Investasi di Tahun Politik

  1. Sektor Telekomunikasi

Penggunaan media sosial dan internet biasanya menjadi semakin penting selama kampanye politik. Oleh karena itu, perusahaan telekomunikasi bisa mengalami peningkatan permintaan selama tahun politik.

  1. Sektor Properti

Kebijakan terkait perumahan dan properti komersial juga dapat berubah selama tahun politik. Perusahaan properti dapat mendapatkan manfaat dari perubahan ini.

Apalagi, dengan potensi memuncaknya siklus kenaikan suku bunga dan rotasi sektor, properti bisa menjadi pilihan investor. Sektor ini cenderung naik di saat suku bunga mulai stabil dan adanya ekspektasi pemangkasan ke depan.

  1. Sektor Media

Emiten media kerap kali dikaitkan dengan pemilihan umum (pemilu). Ini karena perannya yang tak lepas sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi bagi para kandidat partai politik dan masyarakat.

Emiten media masuk ke dalam sektor consumer cyclical yang dari segi bisnis selalu mengikuti siklus event besar seperti hari raya keagamaan, liburan sekolah, tanggal merah, Piala Dunia, bahkan Pemilu juga termasuk.

Menjelang pemilu biasanya emiten media akan diperlukan untuk pencitraan para calon pemimpin. Dengan begitu, ekspektasi pendapatan dari iklan potensi bisa meningkat dibandingkan hari biasanya.

  1. Saham Para Politikus

Tidak hanya sektor saham yang punya potensi cuan selama tahun politik, saham-saham yang dimiliki para pengusaha yang merangkap sebagai politisi juga biasanya ikut terkerek ke atas selama periode itu.

Tentu ini bukan tanpa alasan, karena pelaku pasar yang suka berasumsi dan berekspektasi bahwa posisi yang diduduki politisi bisa mempermudah bisnis perusahaan miliknya.

Dengan demikian, harapannya akan terjadi pertumbuhan kinerja yang menjadi katalis kenaikan harga saham yang dipegangnya.

Baca juga: Cara Beli Saham BCA di Bibit: Prospek Investasinya, Perhatikan!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU