26.9 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Kemenkeu Berdayakan UMKM melalui Digitalisasi dan Globalisasi

JAKARTA, duniafintech.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memastikan kehadiran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam satu layanan komprehensif di daerah, termasuk pelayanan terhadap berdayakan UMKM untuk memasarkan produknya ke luar negeri. 

Mewakili Kemenkeu, Suahasil memaparkan berbagai bentuk berdayakan UMKM yang dilakukan melalui sinergi Kemenkeu Satu. Antara lain menghubungkan penyaluran permodalan seperti Kredit Ultra Mikro (UMi) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

UMKM juga diberikan bimbingan agar dapat mematuhi berbagai aturan-aturan termasuk pajak, penerimaan daerah, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Ancaman Krisis Pangan dan Energi Tahun 2023, Menkeu Ingatkan ini

“Kita menginginkan UMKM-nya tumbuh. Tumbuh itu artinya apa? Tambah banyak, tambah besar. Yang mikro jadi kecil, yang kecil jadi menengah, dan tambah banyak”, jelasnya.

Suahasil pun meminta UMKM agar didampingi dalam memasarkan produknya ke luar negeri melalui fasilitasi ekspor.

“Karena mau ekspor itu ngisi formulir aja kadang-kadang bingung. Nah, teman-teman Bea Cukai saya minta untuk outreach, datangi, di-approach, dibantu dengan Kemenkeu Satu,” katanya.

Selain itu, dia mendorong jajaran Kemenkeu Satu di tingkat daerah untuk bisa dekat dengan pemerintah daerah, universitas, dan lembaga penelitian. Bahkan, dapat memegang peranan sebagai advisor sektor keuangan dan ekonomi. Hal itu perlu dilakukan agar unit vertikal dapat memiliki kemampuan mengerti serta memahami perekonomian wilayah setempat. 

“Karena Kementerian Keuangan itu bukan hanya mengurus APBN. Tapi yang diurus oleh Kementerian Keuangan adalah perekonomian Indonesia,” katanya.

Sebagai penutup, dia mengharapkan terhadap upaya pemberdayaan UMKM melalui Kemenkeu Satu. 

Baca juga: Menkeu Pusing Kuota Anggaran BBM Subsidi Makin Bengkak

“Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Tuhan yang maha kuasa dan betul-betul dapat mensejahterakan, memberi kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia, masyarakat Kalbar yang kita cintai”, pungkasnya. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap bahwa perbankan termasuk BRI seharusnya memiliki peran bukan hanya sebagai pihak pemberi pinjaman kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), namun juga memberdayakan para pelaku UMKM tersebut agar mampu untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitasnya.

“Kita akan menghadapi tahun 2023 dengan penuh optimisme, meskipun tetap dengan penuh kehati-hatian,” kata Sri Mulyani. 

Sri Mulyani menjelaskan bahwa di saat banyak negara perekonomiannya terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun belakang ini, namun perekonomian Indonesia masih tetap dalam kondisi yang relatif baik (relatively in a good shape) dan resilien. 

Beberapa sektor terbukti cukup resilien diantaranya adalah sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan.  Hal ini ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30% pada tahun 2022 lalu.

“Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10-11%. Namun, saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40% perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita,” kata Sri Mulyani.

Memasuki Tahun 2023 ini, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa jumlah subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditingkatkan hingga Rp415 triliun. Selain itu, belanja untuk UMKM juga meningkat hingga Rp45,8 triliun. Sri Mulyani menegaskan bahwa itu merupakan upaya untuk memperkuat UMKM tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas dan daya saingnya.

Baca juga: Waduh! TNI AU Minta AP II Angkat Kaki dari Bandara Halim, Kemenkeu Bilang Begini

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE