33 C
Jakarta
Kamis, 8 Mei, 2025

5 Kesalahan Umum Saat Investasi Emas dan Cara Menghindarinya

Investasi emas telah lama menjadi pilihan favorit banyak orang, terutama di Indonesia. Selain dianggap aman, emas juga mudah dicairkan dan nilainya relatif stabil dalam jangka panjang. Emas sering dianggap sebagai “safe haven” atau pelindung nilai ketika kondisi ekonomi tidak menentu.

Namun, meski terlihat sederhana, tidak sedikit investor yang justru merugi atau tidak mendapatkan hasil optimal karena melakukan kesalahan saat berinvestasi. Artikel ini akan membahas secara mendalam 5 kesalahan umum saat investasi emas dan cara menghindarinya, agar Anda bisa berinvestasi dengan lebih cerdas dan terhindar dari kerugian.

1. Tidak Memahami Tujuan Investasi

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh investor emas pemula adalah tidak memiliki tujuan investasi yang jelas. Banyak orang membeli emas hanya karena ikut-ikutan atau mendengar rekomendasi teman, keluarga, atau influencer, tanpa memahami untuk apa emas itu dibeli. Akibatnya, mereka bingung ketika harus menjual atau membeli lagi karena tidak ada arah yang jelas.

Apakah Anda membeli emas untuk investasi jangka pendek? Atau untuk jangka panjang? Untuk tabungan pendidikan anak, dana pensiun, atau hanya sebagai simpanan darurat? Tanpa tujuan yang jelas, Anda bisa salah memilih jenis emas atau waktu pembelian, sehingga potensi keuntungan berkurang.

Cara menghindari: Tentukan dulu tujuan investasi Anda secara spesifik. Jika untuk jangka panjang, emas batangan bersertifikat seperti Antam atau LM lebih disarankan karena memiliki kadar kemurnian tinggi dan mudah dijual kembali. Jika untuk jangka pendek, pertimbangkan likuiditas serta biaya jual beli agar tidak rugi saat dijual. Dengan tujuan yang jelas, Anda juga bisa menentukan berapa banyak emas yang perlu dikumpulkan dan dalam rentang waktu berapa lama.

2. Membeli di Tempat yang Tidak Resmi

Kesalahan berikutnya adalah membeli emas di tempat yang tidak resmi atau tidak terpercaya. Banyak orang tergiur harga murah, promo cashback besar, atau penawaran menarik di platform yang tidak memiliki izin usaha yang jelas. Akibatnya, mereka berisiko mendapatkan emas palsu, emas oplosan, atau emas yang tidak disertai sertifikat resmi.

Kasus penipuan emas palsu semakin marak terjadi, terutama melalui jual beli online. Tidak sedikit pembeli yang hanya melihat foto tanpa mengecek langsung barangnya, sehingga tertipu.

Cara menghindari: Pastikan Anda membeli emas hanya di butik resmi seperti Logam Mulia milik PT Aneka Tambang, toko emas yang memiliki reputasi baik, atau platform online yang memiliki izin resmi dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Periksa apakah emas yang dijual disertai sertifikat keaslian, nomor seri, dan kemasan asli yang masih tersegel. Jangan ragu untuk meminta bukti keaslian atau mengecek langsung di toko sebelum membeli.

3. Tidak Memantau Harga Pasar

Emas memang dikenal stabil, tetapi harga emas tetap berfluktuasi mengikuti kondisi pasar global, nilai tukar rupiah, dan faktor ekonomi lainnya. Banyak investor membeli emas di harga tinggi karena tidak memantau pergerakan harga, sehingga berisiko rugi jika terpaksa menjual saat harga sedang turun.

Sebaliknya, ada juga yang terlalu lama menunda pembelian karena berharap harga turun lebih dalam, padahal tren harga jangka panjang cenderung naik. Tidak memantau harga membuat Anda kehilangan kesempatan membeli di harga terbaik.

Cara menghindari: Selalu cek harga emas di sumber resmi seperti website Logam Mulia, aplikasi investasi emas, atau media ekonomi terpercaya. Amati pola harga dalam beberapa minggu terakhir untuk melihat tren. Jika memungkinkan, manfaatkan saat harga turun untuk membeli. Hindari membeli emas ketika harga sedang melonjak tajam kecuali memang ada kebutuhan mendesak.

4. Tidak Memperhatikan Biaya Tambahan

Banyak orang beranggapan bahwa membeli emas hanya soal harga per gram, padahal ada biaya lain yang harus diperhatikan. Beberapa biaya tambahan dalam investasi emas antara lain biaya cetak (terutama untuk emas dalam bentuk kecil), biaya penyimpanan (jika menggunakan safe deposit box), biaya asuransi, hingga selisih harga jual dan beli (spread).

Jika biaya-biaya ini tidak diperhitungkan sejak awal, keuntungan investasi bisa tergerus, bahkan berpotensi rugi ketika emas dijual kembali. Misalnya, selisih harga beli dan jual di toko bisa mencapai Rp50.000 – Rp100.000 per gram, tergantung kebijakan masing-masing toko.

Cara menghindari: Hitung total biaya investasi emas secara menyeluruh sebelum membeli. Cari tahu berapa selisih harga beli dan harga jual di tempat Anda membeli. Jika berencana menyimpan emas di safe deposit box, tambahkan biaya sewa tahunan ke dalam perhitungan. Jangan hanya fokus pada harga emas per gram, tetapi lihat keseluruhan biaya dan potensi keuntungan.

Selain itu, jika membeli emas dalam ukuran kecil seperti 0,5 gram atau 1 gram, biaya cetaknya biasanya lebih mahal secara proporsional dibandingkan membeli emas ukuran besar. Pertimbangkan membeli ukuran minimal 5 gram atau 10 gram untuk efisiensi biaya.

5. Kurang Memperhatikan Tempat Penyimpanan

Emas adalah aset fisik yang rentan hilang atau dicuri jika tidak disimpan dengan baik. Banyak investor menyimpan emas di rumah tanpa pengamanan memadai, hanya ditaruh di lemari atau laci yang mudah diakses. Hal ini meningkatkan risiko kehilangan jika terjadi pencurian atau kebakaran.

Beberapa orang bahkan menyimpan emas di tempat-tempat aneh seperti di bawah kasur, di dalam pot tanaman, atau dicampur dengan barang lain, yang justru menyulitkan saat ingin mengambil atau mengklaim jika terjadi sesuatu saat investasi emas.

Cara menghindari: Simpan emas di tempat yang aman, seperti brankas pribadi yang tahan api atau safe deposit box di bank. Jika menyimpan di rumah, pastikan brankas dilengkapi sistem pengamanan seperti kunci kombinasi atau sidik jari. Hindari menyimpan emas di tempat terbuka atau lokasi yang mudah ditebak. Selain itu, jangan sembarangan memberitahu orang lain tentang kepemilikan emas Anda untuk mengurangi risiko.

Jika memiliki emas dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk membagi penyimpanan di beberapa tempat agar lebih aman. Jangan lupa dokumentasikan jumlah emas yang dimiliki beserta sertifikatnya.

Penutup

Investasi emas memang menawarkan banyak keuntungan, mulai dari perlindungan nilai, kemudahan pencairan, hingga kemampuannya bertahan di tengah gejolak ekonomi. Namun, tetap memerlukan strategi dan kehati-hatian dalam pelaksanaannya.

Dengan menghindari 5 kesalahan umum di atas, Anda bisa memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian, sehingga investasi emas bisa cuan. Ingatlah untuk selalu membeli emas di tempat resmi, memahami tujuan investasi, memantau harga pasar, memperhitungkan biaya tambahan, dan memastikan penyimpanan yang aman.

Selain itu, edukasi diri secara berkala tentang tren pasar emas, kebijakan pemerintah terkait logam mulia, serta teknologi penyimpanan emas digital juga penting untuk memperluas wawasan anda dalam investasi emas. Dengan langkah yang tepat dan informasi yang cukup, investasi emas Anda akan lebih aman, menguntungkan, dan memberikan ketenangan finansial di masa depan.

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU