25.1 C
Jakarta
Kamis, 26 Desember, 2024

Klaim Ekonomi RI Tumbuh, Potensi IHSG Capai 8.000?

JAKARTA, 4 Oktober 2024 – Klaim ekonomi RI tumbuh, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan keyakinannya bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 8.000, seiring dengan perbaikan nilai tukar rupiah dan kondisi ekonomi Indonesia yang terus membaik.

“Kita melihat bahwa IHSG berpotensi tembus 8.000, ini menandakan ekonomi terus bergerak,” kata Airlangga.

Klaim Ekonomi RI Tumbuh

Menurutnya, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang baik meskipun sebelumnya terdampak oleh kenaikan suku bunga global. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mulai menguat, kini berada di kisaran Rp15.300 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat melewati angka Rp16.000 per dolar.

Airlangga juga menyoroti peningkatan cadangan devisa Indonesia dalam satu dekade terakhir. Ia menjelaskan bahwa cadangan devisa negara saat ini mencapai US$150 miliar, meningkat signifikan dari US$100 miliar pada tahun 2014.

“Kita bisa lihat bahwa ekonomi bergerak, salah satunya dari cadangan devisa yang terus bertambah. Terlebih lagi, kebijakan pengaturan devisa hasil ekspor telah berhasil menjaga kestabilan pasokan dolar di dalam negeri,” ujarnya.

Dalam hal inflasi, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah masih berhasil menjaga inflasi dalam target 2,5% plus minus 1%. Deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir disebutnya sebagai dampak dari normalisasi harga pasca penurunan inflasi pangan. Ia menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan agar daya beli masyarakat tetap kuat.

“Inflasi pangan yang bergejolak adalah aspek penting yang harus dikendalikan, karena ini berpengaruh langsung pada daya beli masyarakat,” tambahnya.

Suku Bunga Utama Satu Digit

Mengenai suku bunga, Airlangga menyatakan bahwa kondisi saat ini lebih baik dibandingkan dengan 2014, di mana suku bunga acuan BI kala itu berada pada tingkat yang cukup tinggi.

“Sekarang, suku bunga utama sudah berada di satu digit, sehingga bisa mengurangi biaya ekonomi yang tinggi,” jelasnya.

Pada saat yang sama, IHSG mencatat pelemahan signifikan pada sesi perdagangan siang, turun 40,15 poin atau 0,53% ke level 7.523,1. Volume perdagangan tercatat mencapai 11,85 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp6,12 triliun.

Sebelumnya, sejumlah analis dan ekonom sempat memperkirakan IHSG berpeluang menembus level 8.000, didukung oleh penurunan suku bunga bank sentral AS (The Fed).

Lionel Priyadi, seorang ahli strategi di Mega Capital Sekuritas, menyatakan bahwa meskipun sempat terdampak oleh stimulus ekonomi China, IHSG masih berpotensi mencapai level 8.000, terutama jika The Fed kembali menurunkan suku bunga pada November dan Desember.

“Masih ada peluang untuk IHSG mencapai 8.000, karena diperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada November dan Desember,” jelasnya.

“Kemungkinan Bank Indonesia juga akan mengikuti langkah tersebut, dan pasar berspekulasi pemangkasan suku bunga BI bisa terjadi pada Oktober,” pungkasnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU