34.8 C
Jakarta
Minggu, 5 Mei, 2024

Perbedaan Kode OTP dengan PIN dan Cara Mendapatkannya

Kode OTP atau One Time-Password merupakan kode password atau kata sandi yang hanya bersifat sementara dan hanya bisa digunakan satu kali. Pada umumnya, kode ini digunakan sebagai password sekali pakai yang ditujukan untuk melakukan proses verifikasi di aplikasi smartphone.

Tujuan dari keberadaannya untuk menghindari tindak kejahatan digital (cyber crime). Karena itu, penting untuk menjaga One Time-Password dan jangan sampai siapa pun mengetahuinya.

Saat sedang melakukan transaksi online, kode One-Time Password ini hadir berupa SMS berisi 6 digit angka. Namun, banyak orang tidak menyadari seberapa pentingnya OTP dan kenapa kode ini tidak boleh kamu berikan ke siapa pun. Padahal, kode ini dapat menjaga keamanan data penggunanya atau justru sebaliknya saat dipakai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Secara umum kode One-Time Password dapat diartikan sebagai kode verifikasi atau kata sandi sekali pakai yang terdiri dari 6 digit karakter (seringkali berupa angka) unik dan rahasia yang umumnya dikirimkan lewat SMS atau e-mail. Pada umumnya, setiap kode yang dikirimkan ini hanya berlaku selama 5 menit.

Kode ini dikirimkan dalam bentuk SMS atau e-mail oleh pihak bank, aplikasi, atau operator terkait dan digunakan sebagai bentuk keamanan dalam mengkonfirmasi login atau transaksi yang dilakukan secara online. Oleh sebab itu, kode ini bersifat rahasia dan tidak boleh diberikan kepada siapa pun, baik keluarga, kerabat dekat, bahkan pihak pengirim kode, terlebih lagi kepada mereka yang mengaku sebagai karyawan/perwakilan dari perusahaan yang mengirimkan kode ini.

Di sisi lain, pemahaman soal One Time-Password ini penting agar nantinya dapat semakin bijak dan cerdas dalam melakukan transaksi online.

Kegunaan Kode One Time-Password

OTP dengan Personal Identification Number atau disingkat PIN kadang agak sulit dibedakan oleh sebagian orang, padahal keduanya memiliki kegunaan yang berbeda. Informasi kegunaaan OTP sendiri adalah sebagai berikut:

  1. Aman karena hanya bisa digunakan satu kali

Sebagaimana namanya, OTP atau One Time-Password hanya dapat digunakan satu kali transaksi. Kode ini hanya didesain untuk satu kali penggunaan dengan tujuan untuk menghindari adanya tindak kriminal.

Adapun penggunaan tunggal pada kode One Time-Password diharapkan mampu meminimalkan tindak kejahatan digital. Hal itu tentu berlainan dengan PIN yang sifatnya tetap selama belum diubah dan bisa digunakan berkali-kali saat akan melakukan suatu transaksi.

  1. Dapat perlindungan ekstra saat transaksi

Pada umumnya, OTP memang hanya terbatas pada beberapa kepentingan yang sifatnya transaksional, misalnya login akun jual beli, akun bank, pinjaman uang online, dan lain-lain.

Diketahui, penggunaan pada akun bank biasanya memang lebih sering menggunakan kode One Time-Password. Hal tersebut berguna untuk menghindari tindak kriminal perbankan.

  1. Memiliki batas waktu penggunaan

Karakteristik khas dari OTP, salah satunya adalah terdapat batas waktu penggunaan. Kode One Time-Password ini pada umumnya hanya berlaku antara 3 detik hingga 5 menit. Apabila melewatkan masa penggunaan ini, penggunanya harus meminta kembali kode ini agar dapat melakukan transaksi online.

Kode baru yang diterima diketahui juga pasti akan berbeda dengan kode yang telah dikirimkan dan kedaluwarsa sebelumnya.

Contoh Kode One Time-Password

Pada dasarnya, OTP punya masa berlaku yang cukup singkat, yakni antara 30 detik hingga 5 menit. Contoh kode ini ada pada banyak aplikasi yang umum digunakan, misalnya:

  • Kode OTP mobile banking di aplikasi BRImo, BNI Mobile Banking.
  • Kode OTP aplikasi digital banking di aplikasi Jenius BTPN, Digibank by DBS.
  • Kode OTP e-commerce di aplikasi Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada

OTP pada umumnya akan dikirimkan melalui pesan SMS atau e-mail. Di samping itu, sejumlah aplikasi pun mulai melakukan pengiriman dan penginputan otomatis kode ini lewat sambungan telepon.

Untuk diketahui, penerapan kode One Time-Password sebagai langkah pengamanan transaksi pertama kali dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Sejalan dengan perkembangan teknologi dan juga peminat transaksi online, penggunaan kode One Time-Password ini pada akhirnya terus meluas.

Di sisi lain, kode One Time-Password memang didesain hanya untuk sekali penggunaan demi menghindar tindak kriminal penipuan. Akan tetapi, saat ini modus penipuan semakin beragam. Banyak dari pelaku kejahatan ini yang menjebak korban hingga mau membagikan kode sekali pakai ini ke pihak penipu yang bahkan tidak dikenal sama sekali oleh korban.

Karena itu, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati saat akan melakukan transaksi online.

Cara Mendapatkan Kode OTP

  • Kode ini didapatkan saat akan melakukan konfirmasi login pada suatu aplikasi.
  • Kode ini juga akan diberikan saat akan melakukan perubahan data, termasuk password.
  • Kode ini dapat juga dikirimkan saat akan melakukan transaksi online.

Apabila telah menerima kode ini, segera masukkan kode itu agar tidak hangus. Di samping itu, jangan lupa juga untuk selalu berhati-hati, terlebih lagi jika ada pihak lain yang menanyakan kode tersebut. Kode ini bersifat sangat rahasia dan hanya penggunanya yang boleh tahu. Adapun karyawan atau perwakilan dari aplikasi pun bahkan tidak berhak mengetahui kode ini.

Kode OTP tidak Boleh Dibagikan

Keberadaaan kode One Time-Password ini bertujuan untuk menjaga keamanan transaksi bagi para penggunanya. Akan tetapi, memang masih ada saja orang yang tertipu dengan membagikan kode ini kepada pelaku kejahatan. Sejatinya, kode ini tidak boleh dibagikan atau dibagikan pada siapa pun karena kode ini memang menjadi kunci utama untuk dapat masuk dan mengakses akun dan segala informasi di dalamnya.

Jika kode ini bocor atau diketahui orang lain maka mulai dari uang hingga berbagai data pribadi penggunanya boleh jadi bakal disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh, data nama, tanggal lahir, nomor KTP, kartu ATM, kartu kredit, dan seterusnya. Di samping itu, pencuri yang tidak bertanggung jawab ini pun dapat mengubah data sehingga nantinya mereka bisa menyalahgunakan data dengan leluasa.

Di sisi lain, si pemilik kode tentu tidak bisa berbuat apa-apa sebab seluruh password telah diganti oleh pihak tidak bertanggung jawab tersebut.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE