27.3 C
Jakarta
Sabtu, 1 April, 2023

Kurang Transparan, Industri Makanan dan Minuman Susah Terapkan Industri Digital

JAKARTA, duniafintech.com – Salah satu tujuan transformasi manufaktur melalui penerapan industri 4.0 adalah untuk mengakomodasi perubahan perilaku konsumen. Di industri makanan dan minuman (mamin), konsumen tidak hanya menginginkan produk yang sehat, tetapi juga menaruh perhatian pada keberlanjutan maupun transparansi dari suatu produk. Dengan transformasi digital, perusahaan industri makanan dan minuman akan mampu memprediksi perilaku konsumen, sehingga mendukung daya saing produk-produk yang dihasilkan.

“Sustainability, transparency, dan convenience merupakan tantangan yang saat ini dihadapi oleh industri mamin, selain kepatuhan terhadap standar yang berlaku, seperti SNI, Sertifikat Halal, maupun standar lainnya yang ditetapkan oleh BPOM,” ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.

Menurut Putu industri mamin dapat memenuhi kriteria sustainability melalui penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dan sumber bahan baku yang berkelanjutan. Bentuk lain dari upaya ini adalah dengan pendirian industri daur ulang kemasan oleh produsen mamin. Putu mengatakan, hal ini merupakan inisiatif yang patut diapresiasi.

Baca juga: Pemerintah akan Lakukan Hilirisasi untuk Industri Perhiasan

Selanjutnya, transparansi perlu terus ditingkatkan oleh para pelaku industri, misalnya mengenai bahan baku, takaran, maupun proses produksi. Transparansi dapat diwujudkan melalui penyampaian informasi tersebut secara detail. Hal ini bisa didukung oleh platform digital. 

“Sedangkan untuk kenyamanan atau convenience bagi konsumen, produsen mamin dapat memberikan berbagai pilihan dalam mendapatkan produk-produk sesuai keinginan, seperti pilihan on-the-go, pengemasan sekali pakai, pilihan pemesanan dan pengiriman online,” jelas Putu.

Menurutnya tren lain yang perlu diikuti oleh industri mamin adalah kebutuhan konsumen akan personalisasi produk. Konsumen kini menginginkan produk yang bisa dikustomisasi, unik, dan cocok dengan kepribadian masing-masing. Dalam hal ini, penerapan teknologi digital memungkinkan produsen untuk memprediksi perilaku konsumen. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar data dari berbagai sumber, seperti pembelian online, media sosial, dan mesin pencari.

“Alat analitik canggih dan mesin algoritma yang mempelajari perilaku dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data ini, sehingga memberikan wawasan berharga tentang preferensi konsumen dan kebiasaan belanja,” ujar Putu. 

Salah satu contoh yang relevan adalah bagaimana data dari pembelian makanan dan minuman secara online, baik dari layanan pesan antar melalui aplikasi transportasi daring, lokapasar (online marketplace), dan media sosial dapat dikumpulkan menjadi big data dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat memprediksi perilaku konsumen dan mengidentifikasi tren konsumen.

Namun begitu, perusahaan industri mamin juga masih mengalami kendala dalam menghasilkan produk personal. Menurut Head of Manufacturing PT. Greenfields Indonesia, Darmanto Setyawan. Ia menyatakan, personalisasi produk menjadi tantangan sendiri bagi produsen. Apabila perusahaan tersebut menyediakan produk-produk yang melayani berbagai kelompok umur, sedangkan kebutuhan gizi seseorang akan berbeda-beda di setiap tahapan kehidupan, hal ini dapat menyebabkan stock keeping unit (SKU) perusahaan meningkat secara eksponensial. 

Baca juga: Hilirisasi Industri Nikel Berikan Kontribusi 2,17 Persen terhadap Total Ekspor Non Migas

“Mengelola peningkatan SKU terkait dengan bahan persediaan, formulasi, perencanaan produksi dan penjadwalan serta efisiensi karena kerugian material dan perubahan dari waktu ke waktu itu sangat kompleks. Dampaknya, adalah perlu kontrol lebih dari validasi bahan baku, kontrol proses dalam produksi dan perlunya transparansi yang lebih besar, termasuk traceability,” ungkap Darmanto.

Walau demikian, dia menambahkan langkah-langkah digitalisasi industri mamin terus ditempuh untuk menuju terwujudnya personalisasi produk. PT. Greenfields sudah mulai menerapkan digitalisasi dalam proses produksinya, misalnya melalui penggunaan Sistem Manajemen Mutu untuk menentukan kandungan lemak dari susu mentah. Hal ini membantu perusahaan memutuskan produk mana yang akan diproduksi dari sudut pandang perencanaan dan penjadwalan produksi.

“Dengan kolaborasi perencanaan quality control dan proses produksi, informasi yang didapatkan secara digital ini juga membantu dalam mempersingkat waktu pelepasan produk ke pasar,” kata Darmanto.

Selain itu, solusi digital juga membantu meningkatkan efisiensi dalam produksi. Misalnya, untuk mengontrol kedaluwarsa bahan dan dokumentasi seperti standar dan sertifikat halal. 

“Digitalisasi juga membantu dalam pengelolaan dan otomasi jadwal pengujian dan pemantauan dalam proses. Hal ini dilakukan melalui pengambilan sampel dan pencatatan semua tes untuk setiap batch bahan baku, bahan dalam proses/setengah jadi, maupun produk akhir,” kata Darmanto.

Baca juga: Jokowi Lakukan Hilirisasi Iklan untuk Industri Media Dalam Negeri

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Cara Investasi Emas dan Keuntungannya, Bisa via Online Juga Lho!

JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi emas untuk pemula, apakah susah? Tentu saja tidak. Bahkan, caranya pun sangat mudah sekali. Seperti diketahui, emas memang bukan hanya...

Menko Airlangga Puji GoTo Dorong UMKM Menuju Ekonomi Digital

JAKARTA, duniafintech.com - Sektor ekonomi digital dinilai mampu menjadi salah satu pemantik percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko)...

Waspadai Bull Trap Kripto, Begini Tips Cara Menghindari nya Menurut CEO Indodax

JAKARTA, duniafintech.com - Hari ini, Jumat (31/3/23) pukul 12.00 WIB harga Bitcoin masih berada di kisaran lebih dari 423 juta rupiah. Kenaikan pada harga...

Hore! Pemerintah Resmi tidak Naikkan Tarif Listrik hingga Bulan Juni

JAKARTA, duniafintech.com - Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode April-Juni 2023 untuk 13 (tiga belas) Pelanggan Non Subsidi PT PLN (Persero) telah ditetapkan...

Cara Investasi Bitcoin bagi Pemula: Buat Akun hingga Penarikan

JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi Bitcoin yang benar untuk pemula tentu wajib dipahami jika kamu ingin terjun ke dunia aset kripto. Saat ini, investasi mata...
LANGUAGE