30 C
Jakarta
Kamis, 28 Maret, 2024

Makin Moncer! Aplikasi Ini Bikin UMKM Siap untuk Go Digital

JAKARTA, duniafintech.com – PT Kreasi Pena Indonesia (Penakita) hari ini meluncurkan Mitme.id, sebuah platform publikasi aplikasi pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk membantu pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) go digital.

Mitme.id sekaligus menjadi solusi aplikasi UMKM go digital dalam membantu eksposur kegiatan usaha, hingga pengenalan produk UMKM kepada target audiens dan pasar yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan usaha.

Baca juga: Ini Tips Menteri Zulkifli untuk Pelaku UMKM Sukses Lewati Masa Pandemi

“Platform Mitme.id menjadi solusi atas UMKM yang selama ini memiliki keterbatasan akses dan biaya dalam menjangkau media yang terpercaya dalam mensosialisasikan produk maupun kegiatan usaha kecil mereka yang tersebar di seluruh pelosok di Indonesia,” kata CTO Penakita Indra Hardianto.

Indra menjelaskan, dengan adanya Mitme.id ini, akses UMKM ke media terpercaya tidak lagi menjadi milik perusahaan-perusahaan besar yang memiliki tim komunikasi yang juga dekat dengan media.

“Ini adalah bentuk support kami bersama media-media di daerah dan nasional terhadap UMKM agar mampu bersaing dan sukses menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” tambah Indra.

Mitme Collaborator Partner Fatma Kumala menambahkan kehadiran Mitme.id juga menjadi jawaban bagaimana peningkatan kompetensi UMKM dalam mengelola strategi komunikasi yang lebih baik lagi, dari kondisi saat ini yang masih didominasi aktivitas konvensional dan dari mulut ke mulut.

“Mitme.id, juga menjadi strategi pengembangan model bisnis media yang menjadi partner kami dalam mendukung komunikasi UMKM di Indonesia,” kata dia.

Saat ini, lanjut Mala, dari total 65 juta UMKM, sudah ada sekitar 20 juta UMKM yang sudah Go Digital. Hanya saja, tidak semua UMKM sudah menerapkan ekosistem digital secara penuh.

“Deloitte Access Economics menyebutkan bahwa 36 persen UMKM Indonesia masih berkutat di pemasaran konvensional. Inilah salah satu yang menjadi fokus Mitme.id untuk dikembangkan potensinya, sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih besar kepada pelaku usaha dan juga lingkungan bisnisnya,” ujar Mala.

Baca juga: Tingkatkan Ekspor UMKM, Pemerintah Bentuk Satgas Ekspor

Managing Director & Partner Boston Consulting Group Haikal Siregar menjelaskan UMKM yang go digital memiliki dampak langsung dan tidak langsung. Misalnya, untuk dampak langsung adalah penjualan toko makanan naik 1 kali lipat. Kemudian, dampak tidak langsungnya seperti toko roti menjadi lebih mudah mencari bahan baku untuk produksi di UMKM. 

Selain itu, Haikal menambahkan dampak dari digitalisasi UMKM terhadap efisiensi, meningkatkan daya saing UMKM dan meningkatkan penjualan sebanyak 1 kali lipat hingga 2 kali lipat jika dibandingkan dengan UMKM konvensional. Hal yang memicu peningkatan penjualan tersebut disebabkan karena jangkauan pemasaran UMKM menjadi lebih luas. Bahkan, aksesnya bisa menjangkau pasar internasional sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.

“Dampak lainnya dari UMKM online adalah potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,3 kali lipat,” kata Haikal. 

Dia mencontohkan seperti transaksi UMKM online di Tiongkok dan Jepang mengalami kenaikan hingga 78 persen, dari sebelumnya hanya 48 persen dan 84 persen dari 54 persen. Menurutnya peningkatan tersebut dikarenakan hasil inisiatif pemerintah dengan membangun infrastruktur teknologi dan informasi, subsidi, mengimplementasikan peta jalan digitalisasi serta memacu UMKM untuk mengadopsi teknologi mutakhir. 

“Nilai ekonomi UMKM yang go digital berpotensi mencapai US$900 miliar di Tiongkok dan Jepang mencapai US$300 miliar di tahun 2024,” ujar Haikal. 

Baca juga: Kemenkeu Berdayakan UMKM melalui Digitalisasi dan Globalisasi

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE