25.8 C
Jakarta
Kamis, 28 Maret, 2024

Menkeu Pusing Kuota Anggaran BBM Subsidi Makin Bengkak

JAKARTA, duniafintech.comMenteri Keuangan (Menkeu) mengkhawatirkan anggaran untuk subsidi energi akan membengkak lantaran harga BBM dan volume penggunaan BBM subsidi merangkak naik.

Jika mengacu terhadap data PT Pertamina (Persero) saat ini penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kilo liter. Berarti tersisa untuk kuota BBM subsidi jenis Pertaliter hanya sebesar 6,2 juta kilo liter hingga akhir tahun, dari kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kilo liter. Artinya, untuk kuota BBM subsidi jenis Pertalite akan ditambah sehingga anggaran subsidi akan membengkak.

Baca juga: Masih ada PNS yang Belum Kantongi THR? Ini Kata Kemenkeu..

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan dengan adanya penambahan anggaran untuk subsidi BBM akan disiapkan sebesar Rp502 triliun. Dia menilai jika mengacu APBN, harga minyak didasari dengan harga US$100 per barel. Apalagi harga minyak sempat menyentuh harga US$120 per barel.

Dia menambahkan dengan harga minyak dunia yang masih diatas asumsi pemerintah, kemudian dengan adanya kurs rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Sehingga akan membawa dampak terhadap APBN 2022 menjadi semakin tertekan.

“Kita akan menghadapi tekanan nilai tukar rupiah, deviasi harga minyak dan volume yang meningkat,” kata Sri Mulyani.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menjelaskan perlu diperhatikan dan dikhawatirkan adalah volume komoditas BBM yang mendekati kuota penyediaan di tahun ini. Apalagi saat ini sudah memasuki bulan kedelapan di tahun berjalan ini.

Baca juga: Harganya Anjlok, Menkeu AS Yellen Beri Peringatan Soal Kasus Terra LUNA, Berbahaya Kah? 

Oleh karena itu, dia meminta kepada Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) dan PT Pertamina (Persero) untuk mengambil langkah dalam pengendalian konsumsi Pertalite. Langkah tersebut diperlukan kebijakan khusus agar konsumsi Pertalite lebih terkendali.

“Kita meminta BPH Migas dan Pertamina untuk memberikan kebijakan yang bisa mengendalikan konsumsi BBM subsidi,” kata Isa.

Sebagaimana diketahui, harga Pertalite masih pada kisaran Rp7.650 per liter, bandingkan dengan Pertamax yang harganya naik menjadi Rp12.500 per liter.

Bahkan, pemerintah dan DPR RI memperkirakan, kuota BBM Pertalite perlu ditambah 5 juta kiloliter dari tadinya 23 juta Kiloliter menjadi 28 juta kiloliter, agar stoknya tercukupi hingga akhir tahun.

Namun kondisi ini bakal menjadi perhatian serius, pasalnya jika stok Pertalite ditambah pemerintah juga harus siap untuk menambah anggaran subsidi, karena harga Pertalite saat ini masih disubsidi oleh pemerintah.

Baca juga: Waduh! TNI AU Minta AP II Angkat Kaki dari Bandara Halim, Kemenkeu Bilang Begini

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE