31 C
Jakarta
Minggu, 28 April, 2024

Minyak Goreng Kemasan Mahal Banget, Ternyata Pedagangnya Cuma Untung Dikit

JAKARTA, duniafintech.com – Setelah pemerintah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET) pada tanggal 16 Maret 2022 lalu, harga minyak goreng kemasan saat ini menjadi semakin mahal. Hal itu pun membuat kaum emak-emak menjerit lantaran harganya yang kini naik gila-gilaan.

Adapun usai harga dilepas ke mekanisme pasar, saat ini harga minyak goreng kemasan 2 liter bahkan mencapai Rp50 ribu.

“Sekarang kami bisa jual Rp50 ribu coba 2 liter, dari sananya Rp48 ribu,” ucap Lena, seorang pedagang sembako di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, dikutip dari Detik.com, Minggu (27/3/2022).

Akibat hal itu, keuntungan yang diperoleh Lina pun menjadi sangat kecil, ditambah dengan biaya-biaya lainnya yang mesti dikeluarkannya untuk menjalankan kegiatannya berjualan.

“Nah itu (untungnya sedikit). Jual Rp50 ribu aja ibu-ibu ngeluh,” sebutnya.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan 1 liter, imbuh Lina, dari tempatnya mengambil barang, kini sudah mencapai Rp23—24 ribu. Lalu, minyak goreng tersebut dijualnya kepada konsumen seharga Rp25 ribu sehingga keuntungannya hanya Rp1.000.

“Nah, makanya itu kami enggak mau jual yang seliter. Kam jual yang 2 liter, untung Rp2 ribu,” tuturnya.

Di lain sisi, Abdul, pedagang lainnya, mengaku menjual minyak goreng kemasan 2 liter seharga Rp48 ribu, sedangkan kemasan 1 liter dipatok Rp25 ribu. Ia menyebut, bukan hanya pembeli, para pedagang pun sekarang ini ikut mengeluh terkait mahalnya harga minyak goreng.

“Ya (pembeli) ngeluh, saya juga ngeluh. Apalagi kalau jualnya banyak, pada ngeluh,” ujarnya.

Stok terus kosong

Meski pemerintah telah memberikan pilihan minyak goreng curah dengan harga murah setelah pencabutan kebijakan HET, diketahui saat ini mencari minyak goreng sangatlah susah.

Di salah satu pasar Jakarta Timur, tepatnya Pasar Cibubur, sejumlah pedagang mengaku tidak menjual minyak goreng curah. Menurut salah satu pedagang sembako, Abdul, dirinya tidak menjual minyak goreng curah karena memerlukan tenaga lebih untuk membungkus minyak goreng curah ke dalam plastik.

“Curah enggak (jual). Curah tenaganya enggak ada buat nimbanginnya,” sebutnya.

Sementara itu, pedagang lainnya, Leni, bilang bahwa banyak pedagang pasar yang tidak kebagian distribusi minyak goreng curah alias kekurangan stok. Kalaupun ada, sambungnya, harganya masih mahal.

“Curah ada sih, cuma ya mahal juga. Kemarin juga ada di pasar atas ini ada, cuma kami pedagang ya memang ada kesalahan kurang info apa gimana. Kebanyakan yang beli orang luar, pedagang luar,” jelasnya.

Disampaikan pedagang lainnya bernama Joko, ketika harga minyak goreng kemasan mahal, mereka pun berburu minyak goreng curah. Akan tetapi, di Pasar Cibubur, lanjutnya, stok minyak goreng tersebut langka.

“Kalau untuk saat ini, itu larinya ke curah. Saya kebetulan enggak jual. Barangnya juga susah, ini pada kosong semua. Paling, konsumen saat ini larinya yang termurah. Jadi, apa yang termurah, jadi ya diburu,” tuturnya.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE