29.9 C
Jakarta
Rabu, 8 Mei, 2024

Hati-hati Mobile Banking Palsu, Ini Tips Aman untuk Transaksinya

Aplikasi mobile banking palsu memang meresahkan banyak orang, padahal kegunaan aplikasi perbankan ini sejatinya sangat memudahkan banyak orang. Hal itu karena melalui aplikasi ini, orang tidak lagi perlu mengantre di ATM. Cukup dengan menyentuh layar smartphone, seluruh transaksi perbankan pun selesai dengan aplikasi digital dari perbankan ini, mulai dari bayar tagihan, belanja online, hingga sekadar cek saldo.

Modus Mobile Banking Palsu

Adapun kejadian terkait aplikasi palsu ini adalah terkurasnya rekening nasabah yang disimpan di bank. Di samping itu, seluruh pengguna mobile banking pun dapat menjadi target selanjutnya.

Karena itu, agar Anda tidak ikut menjadi korban, Anda tetap harus berhati-hati sebab layanan ini memang tetap punya risiko. Untuk diketahui, aplikasi palsu ini sama sekali bukan rilisan resmi bank yang bersangkutan, melainkan dibuat oleh developer lain. Developer ini “mendaftarkan” aplikasi tersebut di platform smartphone, baik Android maupun iOS. Namun, developer tidak bertanggung jawab ini lebih suka memasang aplikasi ini di Android sebab keamanannya tidak seketat iOS.

Adapun modusnya, aplikasi ini akan meniru total aplikasi mobile dari suatu bank, mulai dari logo, warna, hingga bentuknya. Hal itu tentunya bakal membuat pengguna sulit untuk mengidentifikasi mana aplikasi resmi dan mana yang palsu.

Tips Aman dari Aplikasi Mobile Banking Palsu 

Anda terhindar dari kejahatan ini, sangat disarankan untuk tidak asal download aplikasi mobile banking suatu bank di toko aplikasi smartphone. Jika Anda tidak yakin, lebih baik minta tolong kepada petugas bank. Karena itu, langkah awal sebelum memanfaatkan fasilitas layanan mobile banking ini adalah mendahulukan aturan main dan risikonya. Berikut ini tipsnya:

1.Pastikan sistem operasi di smartphone up to date

Sebagai contoh, saat ada notifikasi meminta sistem operasi di-update, segera patuhi hal itu sebab ini akan berpengaruh terhadap aplikasi mobile banking Anda. Update ini umumnya untuk menutupi celah keamanan dari versi sebelumnya.

  1. Contreng fungsi auto update di aplikasi mobile banking

Langkah ini menjadi yang paling mudah untuk memastikan aplikasi mobile banking yang digunakan selalu ter-install versi terbarunya.

  1. Pastikan aplikasi mobile banking dirilis resmi bank bersangkutan 

Menggunakan aplikasi mobile banking biasanya harus melalui persetujuan bank. Adapun bank nantinya bakal mendaftarkan username yang diinginkan. Lalu, pengguna akan membuat password-nya sendiri.

  1. Biasakan selalu sign out ketika tak digunakan

Sebaiknya, Anda sign in ke aplikasi mobile banking hanya ketika ia digunakan. Langkah itu sebagai cara untuk mengantisipasi ada yang usil menggunakan aplikasi Anda.

  1. Hati-hati gunakan Wi-Fi

Saat menggunakan Wi-Fi, ada risiko besar di sana, yakni peluang disedotnya data-data pribadi Anda. Karena itu, agar aman, Anda bisa mengaktifkan aplikasi Virtual Private Network (VPN).

Bukti Transfer m-Banking BCA Palsu

Sebagai contoh kasus dari aplikasi palsu tadi, Anda bisa menyimak ulasan mengenai bukti Transfer BCA yang asli dan palsu berikut ini.

Adapun ciri bukti transfer ATM BCA adalah:

  • Bukti transfer ATM BCA akan kita dapatkan setelah transaksi selesai di ATM (Transfer dan Tarik Tunai)
  • Bukti transfer ATM BCA berbentuk lembaran kertas kecil
  • Dibagian Pojok Atas Sebelah Kiri terdapat Logo Bank BCA
  • Dibawah Logo terdapat tulisan ** ATM BCA**
  • Tertulis Detail Tanggal dan Waktu Transaksi (Jam : Menit : Detik)
  • Tertulis Detail Lokasi ATM BCA (contoh : SPBU/Harapan Indah)
  • Tertulis Detail No. Urut
  • Tertulis Detail Jenis Transaksi : Transfer
  • Tertulis Detail Bank Tujuan
  • Tertulis Detail Nomor Rekening Tujuan
  • Tertulis Detail Nama Penerima
  • Tertulis Detail Jumlah Transfer
  • Terakhir dibagian bawah terdapat tulisan promo ataupun pemberitahuan dari Bank BCA
  • Tulisan Rata Kiri (bukan tengah)

Untuk diketahui, biasanya, yang sering dipalsukan adalah tulisan tidak rata kiri serta nominal transfer yang diubah.

Sementara itu, cara melihat bukti transfer ATM BCA

  • Masukkan kartu debit BCA
  • Pilih Bahasa (Bisa Indonesia atau Inggris)
  • Input PIN ATM BCA dengan benar
  • Pilih Menu Transaksi Lainnya
  • Pilih Informasi
  • Pilih Mutasi Rekening
  • Tunggu Sebentar
  • Mesin ATM akan mengeluarkan Struk Bukti Transfer
  • Selesai

Adapun bukti transfer m-Banking BCA palsu adalah sebagai berikut:

  • Tata letak tulisannya tidak rapi. 
  • Jika nomor rekening pengirim lengkap, dapat dipastikan itu bukti transfer m-banking palsu. 
  • Nama pengirim pada bukti transfer m-banking yang asli namanya tidak lengkap, sementara yang palsu lengkap.
  • Font struk bukti transfer palsu m-banking tidak jelas. 
  • Tinta pada mesin ATM berbeda dengan printer sehingga tulisannya lebih tebal dan hitam. 
  • Cek mutasi pada bukti transfer m banking. Jika tidak ada saldo masuk, berarti struk bukti transfer m-banking itu palsu.
  • Detail cetakan tulisan pada kertas struk bukti transfer palsu m-banking sangat tipis.
  • Tulisan pada kertas struk bukti transfer palsu m-banking tidak berada di tengah kertas. 
  • Besar kertas struk bukti transfer palsu m banking tidak pas dengan banyak teks. 
  • Kertas resi atau struk bukti transfer palsu m-banking mirip kertas HVS.
  • Warna kertas bukti transfer palsu m-banking cenderung lebih putih.
  • Ukuran kertas bukti transfer palsu m-banking tidak wajar dan berbeda dengan biasanya. 
  • Cek rekening pengirim di CekRekening.id. Apabila nomor rekening bermasalah, dapat dipastikan bahwa itu ciri-ciri bukti transfer palsu m-banking.

Demikianlah ulasan mengenai aplikasi mobile banking palsu yang perlu Anda ketahui. Untuk dipahami juga, terkait isu keamanan bertransaksi ini, Anda jangan hanya mengandalkan pihak bank sebab Anda sendiri juga harus terus waspada agar tidak menjadi korban kejahatan berikutnya.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU