31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

OJK Dorong Perbankan Berikan Fasilitas Resi Gudang Level Petani

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dorong perbankan untuk dapat berikan fasilitas pembiayaan resi gudang ke level petani serta mendukung korporatisasi pertanian dari agro culture menjadi agrobisnis yang secara sederhana diwujudkan dalam bentuk klaster pertanian, sehingga dapat memberi nilai tambah bagi petani dan mewujudkan ekosistem pertanian yang terkonsolidasi dengan baik.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso meninjau pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster Pertanian Padi di Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, dalam rangka mewujudkan pembentukan ekosistem pertanian yang terintegrasi serta peningkatkan akses keuangan masyarakat dan penyaluran KUR pada sektor pertanian.

Turut hadir mendampingi Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo serta Direktur Mikro dan UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Supari.

Dalam paparannya, Wimboh menyampaikan bahwa akses keuangan masyarakat kepada pembiayaan formal menjadi hal yang sangat penting demi mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu harus didukung oleh penguatan ekonomi daerah dengan memperhatikan kekhasan dan komoditas unggulan setempat.

“Kami berharap, ekosistem KUR Klaster ini dapat terus tumbuh dan berkembang, sehingga bisa turut andil dalam meningkatkan akses keuangan masyarakat yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional” kata Wimboh.

Dalam kesempatan tersebut, Wimboh juga melakukan dialog dengan perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta perwakilan Koperasi Bumi Intan Pari selaku offtaker untuk mendengar langsung perkembangan dan kendala di lapangan pada implementasi kebijakan stimulus yang telah dikeluarkan OJK dan Pemerintah.

Perwakilan gapoktan menyampaikan harapannya untuk dapat memperoleh kestabilan harga serta adanya pembatasan impor serta kemudahan untuk mendapatkan akses pembiayaan khususnya dari perbankan.

KUR Klaster pertanian ini telah berjalan dan direplikasi di beberapa daerah untuk menciptakan ekosistem yang membantu para petani memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, dan juga pemasaran atas hasil taninya.

Ekosistem KUR Klaster ini diharapkan dapat membantu para petani yang tergabung dalam 25 Gapoktan untuk terus menjalankan usahanya serta membantu Koperasi Bumi Intan Pari bekerja sama dengan offtaker lain dalam memberikan fasilitas untuk mendukung pengolahan hasil padi.

Direktur Mikro dan UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Supari menjelaskan bahwa saat ini BRI telah memiliki 11 ribu klaster dengan realisasi penyaluran KUR Pertanian sebesar Rp1.143 Triliun kepada 43.740 debitur.

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan OJK berupa pendukung pertanian sebagai pelengkap alat Testing Grader kepada Koperasi Bumi Intan Pari dan alat pengukur kadar air gabah dan beras kepada 4 Gapoktan.

OJK terus mendorong pembentukan klaster pertanian yang dapat mempermudah proses pengajuan, pencairan dan penjamin kredit serta pemasaran produk pertanian. (rls)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU