JAKARTA – Salah satu manfaat yang diharapkan dari AI adalah pengurangan angka kredit macet pinjol. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) percaya bahwa penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di sektor keuangan dapat memberikan dampak positif bagi industri financial technology peer-to-peer lending (fintech P2P lending) atau pinjaman online (pinjol).
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, menjelaskan bahwa penggunaan AI menjadi sangat penting dalam menganalisis data dalam jumlah besar. Menurutnya, AI mampu menilai profil risiko di sektor keuangan, termasuk industri pinjol, dengan lebih akurat.
โKita dapat melakukan analisis profil risiko secara lebih tepat, mengantisipasi penipuan, dan mencegah kegagalan di masa depan dengan lebih pasti. Ini akan membuat proses pinjaman dan inklusi keuangan menjadi lebih efektif dan efisien serta terhindar dari risiko-risiko yang tidak perlu,โ ujar Agusman beberapa waktu lalu.
Secara agregat, tingkat risiko kredit macet (TWP90) pinjol tercatat sebesar 2,53% pada Juli 2024, turun dari 2,79% pada Juni 2024. Agusman menekankan bahwa pemanfaatan AI dapat membuat bisnis sektor keuangan lebih efisien, terutama dalam mitigasi risiko.
OJK, bersama asosiasi fintech, telah mengeluarkan panduan kode etik penggunaan AI di sektor keuangan. Panduan ini mencakup beberapa prinsip yang harus diikuti oleh para pelaku fintech, seperti berasaskan Pancasila, memiliki manfaat, wajar, dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip lainnya termasuk transparansi, kemampuan untuk dijelaskan, ketangguhan, dan keamanan.
โPanduan kode etik ini diharapkan dapat mengoptimalkan peran AI di industri fintech dan perbankan, sehingga AI dapat memberikan manfaat dalam pengembangan inovasi di sektor ini serta membantu mitigasi risiko yang harus kita kelola dengan baik,โ tambah Agusman.
Agusman juga menekankan beberapa prinsip penting yang harus diikuti dalam penerapan AI di sektor keuangan, seperti tata kelola manajemen risiko, keamanan dan keandalan sistem informasi, serta perlindungan konsumen, termasuk ketahanan dan keamanan siber.
โBanyak pihak merasa dirugikan karena data mereka tersebar tanpa perlindungan yang memadai. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melindungi data dengan baik, tentunya juga dengan memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku,โ tutup Agusman.
Bagaimana Cara AI Menurunkan Kredit Macet Pinjol?
Salah satu solusi yang saat ini banyak digunakan untuk menekan angka kredit macet adalah teknologi Artificial Intelligence (AI). Bagaimana AI membantu menurunkan kredit macet pada pinjol serta manfaatnya bagi industri sebagai berikut:
1. Analisis Risiko yang Lebih Akurat
AI mampu menganalisis data secara mendalam dan akurat untuk menilai risiko calon peminjam. Dengan menggunakan algoritma machine learning, AI dapat mengevaluasi riwayat kredit, penghasilan, pola pembayaran, hingga perilaku online calon peminjam. Teknologi ini memungkinkan pinjol untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam menilai kelayakan kredit.
Data yang digunakan AI dalam analisis risiko bukan hanya data keuangan, tetapi juga data non-tradisional seperti media sosial, aktivitas online, dan rekam jejak digital lainnya. Dengan data yang lebih komprehensif, AI dapat memberikan prediksi yang lebih tepat mengenai kemampuan calon peminjam untuk membayar kembali pinjamannya.
2. Deteksi Dini Penipuan (Fraud Detection)
Penipuan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kredit macet. Dengan bantuan AI, perusahaan pinjol dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih awal, seperti penggunaan identitas palsu, manipulasi data, atau perilaku mencurigakan lainnya yang dapat menyebabkan kerugian. AI dapat menganalisis pola perilaku peminjam dan langsung memberikan peringatan jika ditemukan anomali yang tidak sesuai dengan profil peminjam pada umumnya.
Teknologi ini memungkinkan deteksi penipuan secara real-time, sehingga pinjol dapat langsung menolak aplikasi yang mencurigakan sebelum proses pemberian pinjaman dilanjutkan. Dengan mengurangi penipuan, potensi terjadinya kredit macet pun bisa ditekan.
3. Peningkatan Skor Kredit dengan AI
Banyak peminjam yang mengalami kesulitan mendapatkan pinjaman karena skor kredit yang rendah atau tidak memiliki riwayat kredit sama sekali. AI dapat membantu memperbaiki hal ini dengan memberikan skor kredit alternatif berdasarkan analisis data yang lebih luas. Misalnya, AI dapat mempertimbangkan kebiasaan pembayaran tagihan utilitas, transaksi e-commerce, dan pola pengeluaran lainnya untuk menilai kelayakan kredit.
Dengan memberikan skor kredit yang lebih inklusif, pinjol dapat menjangkau lebih banyak peminjam potensial yang sebelumnya tidak tersentuh oleh sistem penilaian kredit tradisional. Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah peminjam yang layak, tetapi juga memperkecil kemungkinan terjadinya kredit macet.
4. Pengelolaan Pembayaran dan Pengingat Otomatis
AI juga berperan dalam mengelola pembayaran dan memberikan pengingat otomatis kepada peminjam. Sistem AI dapat mengirimkan notifikasi atau pengingat pembayaran sebelum jatuh tempo, membantu peminjam untuk tetap berada di jalur pembayaran yang benar. Pengingat ini sangat efektif dalam mencegah keterlambatan pembayaran yang dapat menyebabkan kredit macet.
Selain itu, AI dapat menawarkan solusi restrukturisasi pinjaman yang lebih fleksibel berdasarkan analisis kondisi keuangan peminjam. Misalnya, AI dapat merekomendasikan perubahan dalam jumlah angsuran atau perpanjangan jangka waktu pembayaran sesuai kemampuan peminjam, sehingga mengurangi risiko gagal bayar.
5. Personalisasi Penawaran Pinjaman
AI memungkinkan pinjol untuk menawarkan produk pinjaman yang lebih sesuai dengan profil dan kebutuhan masing-masing peminjam. Dengan menganalisis data perilaku konsumen, AI dapat merekomendasikan jenis pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu yang paling sesuai dengan kondisi keuangan peminjam. Penawaran yang lebih personal ini meningkatkan peluang peminjam untuk mampu melunasi pinjaman tepat waktu.
Personalisasi ini juga membantu meningkatkan loyalitas pelanggan, karena mereka merasa mendapatkan layanan yang lebih relevan dan bermanfaat. Pada akhirnya, ini berkontribusi pada pengurangan tingkat kredit macet secara keseluruhan.
6. Peningkatan Layanan Pelanggan dengan Chatbot AI
Chatbot AI mampu memberikan layanan pelanggan yang lebih responsif dan efisien, termasuk dalam menangani keluhan atau pertanyaan seputar pembayaran pinjaman. Dengan dukungan AI, chatbot dapat memberikan solusi yang cepat dan tepat, seperti cara pembayaran, informasi tagihan, atau bahkan negosiasi jadwal pembayaran ulang jika diperlukan. Layanan yang cepat dan akurat ini membantu mengurangi potensi terjadinya kredit macet akibat miskomunikasi atau kesalahpahaman.
Kesimpulan
Penggunaan AI dalam industri pinjol memberikan banyak manfaat, terutama dalam menurunkan angka kredit macet. Mulai dari analisis risiko yang lebih akurat, deteksi dini penipuan, hingga personalisasi layanan, AI memberikan solusi komprehensif yang tidak hanya menguntungkan perusahaan pinjol tetapi juga peminjam. Dengan teknologi AI, pinjol dapat mengelola risiko dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Mengadopsi AI bukan hanya tentang mengikuti tren teknologi, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk keberlanjutan bisnis pinjol di masa depan. Dengan AI, industri pinjol memiliki alat yang efektif untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang, menjadikan kredit macet bukan lagi ancaman utama yang harus dihadapi.