JAKARTA, duniafintech.com – Perbedaan saham dan obligasi penting untuk dipelajari sebelum terjun untuk melakukan investasi. Memasuki dunia investasi, dihadapkan dengan berbagai pilihan instrumen, seperti saham dan obligasi.
Kedua instrumen ini menawarkan peluang keuntungan dan risiko yang berbeda. Memahami perbedaannya menjadi kunci dalam memilih instrumen yang tepat untuk mencapai tujuan finansial Anda.
6 Perbedaan Saham dan Obligasi
-
Definisi dan Risiko
-
Saham
Bukti kepemilikan suatu perusahaan yang memberikan hak atas dividen dan keuntungan perusahaan. Saham memiliki risiko tinggi karena nilainya berfluktuasi mengikuti kinerja perusahaan.
-
Obligasi
Surat berharga yang menunjukkan bukti pinjaman investor kepada perusahaan atau pemerintah. Obligasi memiliki risiko lebih rendah dibandingkan saham karena menawarkan tingkat bunga yang tetap dan pembayaran pokok pinjaman di akhir tenor.
-
Potensi Keuntungan
-
Saham
Menawarkan potensi keuntungan yang tinggi karena nilainya dapat naik signifikan seiring pertumbuhan perusahaan. Namun, potensi ini diiringi risiko tinggi jika nilai perusahaan turun.
-
Obligasi
Menawarkan tingkat bunga yang tetap dan pembayaran pokok pinjaman di akhir tenor. Keuntungan obligasi relatif terprediksi dan lebih stabil.
-
Jangka Waktu
-
Saham
Umumnya tidak memiliki jangka waktu tertentu dan dapat dimiliki selama perusahaan masih beroperasi. Investor dapat menjual saham kapanpun di pasar modal.
-
Obligasi
Memiliki jangka waktu tertentu yang tercantum dalam surat obligasi. Pada akhir tenor, investor akan menerima kembali pokok pinjaman beserta bunga.
-
Hak dan Kewajiban
-
Saham
Pemegang saham memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan berhak atas dividen dari keuntungan perusahaan.
-
Obligasi
Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara dalam perusahaan dan hanya berhak atas pembayaran bunga dan pokok pinjaman.
-
Likuiditas
-
Saham
Umumnya memiliki likuiditas yang tinggi, artinya mudah diperjualbelikan di pasar modal.
-
Obligasi
Likuiditas obligasi tergantung pada jenis dan tenornya. Obligasi pemerintah umumnya lebih likuid dibandingkan obligasi korporasi.
-
Pajak
-
Saham
Dividen yang diterima dari saham dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15%.
-
Obligasi
Bunga obligasi yang diterima investor umumnya sudah dipotong pajak penghasilan (PPh) final.
Tips
- Diversifikasikan Portofolio Anda dengan berinvestasi di berbagai instrumen untuk meminimalisir risiko.
- Lakukan riset dan analisis fundamental sebelum membeli saham atau obligasi.
- Konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial Anda.
Kesimpulan
Saham dan obligasi adalah dua instrumen investasi yang berbeda dengan karakteristik dan risikonya masing-masing. Memilih instrumen yang tepat tergantung pada profil risiko, tujuan investasi, dan jangka waktu investasi Anda.
Baca juga:Â Jenis Investasi Jangka Pendek: Tabungan, Obligasi, hingga P2P Lending
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com