33.4 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Perkembangan Fintech di Bali & Potensinya

duniafintech.com – Bicara fintech tanpa bicara Bali tentu tidaklah afdol. Indodax yang dulu berdiri pertama kali dengan nama Bitcoin Indonesia juga lahir di Bali. Hingga saat ini Indodax masih berkantor pusat di Jalan Nakula, No. 88b, Legian, Kuta. Perkembangan fintech di Bali dapat dikatakan berkembang positif. 

Alasan lain kenapa Bali termasuk nama besar dalam perkembangan fintech adalah banyaknya event Blockchain, kripto dan fintech yang dihelat di pulau ini. Sejak tahun 2017 hingga 2018, Blockbali, event Blockhain tahunan yang digelar oleh Blackarrow juga mampir ke Bali masing masing pada tanggal 27 Oktober 2017 dan 17 November 2018.

Prestasi yang juga harus dicatat terkait perkembangan fintech di Bali adalah ketika Bali menjadi tuan rumah dalam IMF-WB Annual Meeting pada bulan Oktober 2018 lalu. Dalam acara yang mempertemukan Dana Moneter Internasional dengan Bank Dunia itu ada Bali Fintech Agenda yang diluncurkan.

Baca juga: Startup Unicorn Lahir Setiap 4 Hari di China?

Agenda itu berisi 12 elemen kebijakan untuk membantu negara-negara anggota mendapatkan kesempatan dan keuntungan  serta mengelola risiko dari teknologi financial alias fintech. Bali Fintech Agenda yang lahir di Pulau Dewata inilah yang menjadi panduan bagi banyak negara di dunia.

Potensi Pertumbuhan Teknologi Finansial di Bali

Sebagai pulau dengan banyak potensi, perkembangan fintech di Bali memang menjanjikan di segala sektor. Sebagai daerah wisata dengan iklim usaha yang terus tumbuh, pendanaan ternyata tetap menjadi masalah di provinsi ini. Inilah yang menjadi salah satu faktor kenapa Bali memiliki peluang besar sebagai tempat berkembangnya industri fintech.

Anggie Ariningsih, VP Coporate Affairs TunaiKita, salah satu perusahaan fintech berbasis peer-to-peer lending di Indonesia mengungkapkan bahwa Bali masih memiliki peluang besar untuk tumbuh bersama fintech. Alasan ini jugalah yang menjadikan TunaiKita memilih Bali sebagai wilayah pertama untuk sosialisasi keuntungan penggunaan keuntungan financial technology dari produk-produk mereka.

Baca juga: Poste Italiane Bergabung Dengan Komunitas Hyperledger Blockchain

Lantas, langkah apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan fintech di Indonesia agar bisa menyentuh Bali sebagai target pasarnya? Hingga sekarang peer-to-peer lending masih menjadi andalan. Sasarannya tentu saja para perajin atau pengusaha-pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata namun masih kekurangan dana. Dengan kondisi pasar yang sudah kondusif seperti sekarang, tidak berlebihan rasanya jika kita berharap dalam beberapa tahun ke depan, Bali akan menjadi salah satu pusat fintech di Indonesia.

-Dita Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE